- Olimpiade Paris 2024 akan dihadapkan pada dua masalah berat.
- Masalah keamanan jadi salah satu yang mendesak, mendesak menyusul kerusuhan saat final Liga Champions, Mei lalu.
- Olimpiade Paris 2024 juga diyakini terkendala anggaran lantaran kenaikan inflasi yang saat ini melanda Eropa.
SKOR.id - Faktor keamanan dan anggaran diyakini menjadi dua aspek dalam masa persiapan Olimpiade Paris 2024.
Prancis sebagai negara maju, sempat tercoreng reputasinya menyusul kekacauan pada final Liga Champions, Mei lalu.
Final yang mempertemukan Liverpool dan Real Madrid itu diwarnai kericuhan suporter dan polisi di luar Stade de France.
Situasi itu dikhawatirkan kembali terjadi saat pembukaan Olimpiade Paris yang dijadwalkan pada 26 Juli 2024.
Apalagi, menurut rencana, upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 tidak dilakukan di dalam stadion seperti edisi lalu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memilih aliran Sungai Seine sebagai lokasi upacara pembukaan Olimpiade 2024.
Perwakilan kontingen masing-masing negara berpawai di atas perahu. Penonton akan berada di tribun yang ada di sepanjang sisi sungai.
Senin (25/7/2022), Emmanuel Macron menggelar pertemuan dengan menteri senior terkait tantangan Prancis sebagai tuan rumah.
Pertemuan yang berlangsung di Istana Elysee itu juga dihadiri ketua penyelenggara Olimpiade Paris 2024, Tony Estanguet.
"Kami, dua tahun (menuju) Olimpiade, benar-benar berpacu dengan waktu," kata Macron dalam wawancara dengan L'Equipe.
Presiden yang baru berusia 44 tahun itu juga menegaskan tak akan membebankan pajak Olimpiade kepada publik.
Meski di sisi lain, kenaikan inflasi yang sedang terjadi di Eropa, memaksa panitia untuk berhemat dalam penggunaan anggaran.
Selain itu, sampai saat ini, belum ada sponsor yang sepenuhnya bisa menutupi kekurangan dana yang dibutuhkan.
"Saya menegaskan kembali prinsip sederhana: tidak akan ada pajak Olimpiade. Olimpiade harus membiayai Olimpiade," ujarnya.
Soal masalah keamanan, penyelenggara berencana memperkerjakan lebih dari 20.000 agen swasta demi kelancaran acara.
Badan audit utama Prancis, Cour des Comptes, telah memperingatkan dalam sebuah laporan soal pentingnya mematangkan persiapan.
"Definisi kebutuhan keamanan yang lebih tepat menjadi mendesak," demikian laporan yang ditulis Cour des Comptes.
Laporan tersebut juga menyarankan untuk mengurangi partisipan dalam upacara pembukaan yang rencananya menampilkan 200 kapal dan disaksikan 600 ribu orang.
Berita Olimpiade Lainnya:
Tokyo Gelar Upacara Peringatan Satu Tahun Olimpiade Tokyo 2020
Inggris Ingin Kembali Jadi Tuan Rumah Olimpiade