- Pemanggilan Bagas Adi Nugroho untuk timnas Indonesia dipertanyakan banyak suporter di jagad maya.
- Bagas Adi Nugroho selalu dipanggil timnas Indnesia sejak era Luis Milla, Indra Sjafri, hingga Shin Tae-yong.
- Dari terawang statistik, pemain bertahan Arema FC ini lemah dalam urusan duel udara dan umpan panjang.
SKOR.id - "Apa ya istimewanya Bagas Adi Nugroho rutin dipanggil timnas Indonesia?" begitu salah satu komentar muncul dalam unggahan PSSI, Selasa (21/7/2020).
Tingginya hanya 170 senti meter sekian. Untuk ukuran bek tengah, ini disebut tidak ideal. Sangat jarang bek tengah tak berpostur menjulang.
Namun, dua nama beken dalam pentas sepak bola dunia, Fabio Cannavaro (Italia) dan Carles Puyol (Spanyol) jadi pengecualian. Apakah Bagas pengecualian?
Satu yang pasti, pemain Arema FC kelahiran Yogyakarta, 8 Maret 1997, ini sudah menjadi pemain timnas Indonesia sejak 2011, timnas Indonesia U-17.
Namun, namanya mulai dikenal luas saat membela timnas Indonesia U-19 dalam ajang Piala AFF U-19 2016 di Vietnam. Saat itu Bagas dipercaya menjadi kapten tim.
Dalam ajang ini pula Bagas menerohkan gol pertamanya untuk timnas Indonesia U-19 di pentas internasional. Tepatnya saat takluk 1-3 kontra Australia U-19.
Sejak 2017, saat PSSI mengontrak Luis Milla Aspas sebagai pelatih timnas Indonesia, Bagas Adi pun rutin dipanggil. Bahkan, ia salah satu pemain kepercayaan Milla.
Dalam ajang Pra Piala Asia U-23 2018 di Bangkok Thailand, pada Juli 2017 contohnya, dari tiga pertandingan Bagas menjadi pilihan Milla dalam tiga kesempatan.
Selepas itu, dalam berbagai laga uji coba menuju Asian Games 2018, Bagas juga rutin tampil. Salah satunya saat debut untuk timnas Indonesia pada 21 Maret 2017.
Adapun dalam Asian Games 2018, mantan pemain Bhayangkara FC ini hanya tampil sekali, yakni saat menghadapi Palestina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Luis Milla lengser, Bagas tetap menjadi pilihan untuk skuad Piala AFF 2018, yang ketika itu ditangani Bima Sakti Tukiman, sebagai karteker.
Walau masuk skuad, dalam empat laga kejuaraan bergengsi dwitahunan antarkawasan se-Asia Tenggara ini Bagas Adi hanya duduk sebagai pemain cadangan.
Selanjutnya pada 2019, Bagas masuk dalam skuad juara Piala AFF U-22 2019. Dalam ajang ini Bagas menjadi kapten tim, setelah Andy Setyo mengalami cedera.
Dari lima laga, Bagas tampil tiga kali. Ia absen dalam dua pertandingan awal, namun sisanya jadi pemain inti, termasuk saat final melawan Thailand dan dapat kartu merah.
Bagas pun masuk dalam skuad SEA Games 2019 yang diasuh Indra Sjafri. Dari tujuh laga yang dilakoni timnas U-23, Bagas tampil penuh sebagai starter.
Kadang ia berduet dengan Andy Setyo, terkadang dengan Nur Hidayat Haji Haris. Bahkan, dalam kondisi tertentu ia ditempatkan sebagai gelandang.
Pada 2020, saat tampuk kepelatihan timnas Indonesia beralih ke tangan Shin Tae-yong, Bagas Afi tak luput. Ia masuk dalam daftar pemusatan latihan Februari.
Bursa Transfer: PSMS Tak Kontak Persib Soal Ghozali Siregarhttps://t.co/Ojf50BVRCp— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 23, 2020
Lantas, kini namanya juga masuk kembali. Artinya, Shin tertarik dengan gaya permainan yang diperlihatkan Bagas saat pemusatan latihan pada Februari.
Dengan kata lain, sejak era Eduard Tjong, lantas era Luis Milla dan Bima Sakti, berlanjut ke Indra Sjafri hingga Shin Tae-yong, Bagas tetap jadi pilihan.
Dalam catatan Statoskop, yang itu dihimpun dari kompetisi: Liga 1 2019 dan 2020, penampilan Bagas Adi sejatinya tidak istimewa tetapi menonjol.
Untuk duel udara, dari enam kesempatan hanya unggul 50 persen, sedangkan tekel suksesnya terbilang tinggi, yakni 76 persen sukses dari 21 kali.
Bagas juga melakukan 9 intersep dan 22 kali sapuan. Adapun akurasi umpannya adalah 78 persen dari 142 percobaan yang telah dilakukan selama kompetisi.
Sementara akurasi umpan panjangnya hanya 40 persen dari 15 kesempatan. Adapun menit mainnya selama 2019 dan 2020 adalah 532 menit.
Lantas apa kelebihan Bagas? Akan ada banyak perdebatan dan pro-kotra yang bisa hadir dan diperdebatkan untuk mengukur. Tetapi kutipan di bawah ini kiranya tepat.
"Kualitas yang jarang dimiliki oleh bek tengah lain selain intercept yang baik, dia mampu memainkan bola bawah (ini susah) gak main sapu," kata Bagus Priambodo.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Gelandang Asal Korea Sebut Shin Tae-yong Bisa Buat Timnas Indonesia Berjaya
Kiper Pilihan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Diacungi Jempol
Shin Tae-yong Bisa Langsung Latih Timnas Indonesia dan Tak Perlu Dikarantina 14 Hari