- Pelatih Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Nova Widianto, berkomentar soal keberhasilan anak didiknya menjuarai All England 2020.
- Nova Widianto juga membahas insiden saat Praveen Jordan seperti hilang fokus setelah lima kali divonis melakukan service fault.
- Setelah berhasil menjuarai All England 2020, Nova Widianto mewanti-wanti anak didiknya untuk
SKOR.id - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berhasil menjadi juara turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1.000 All England 2020.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses memenangi laga final All England 2020 yang digelar di Arena Birmingham, Inggris, pada Minggu (13/3/2020).
Dalam laga itu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mampu mengatasi ganda campuran nomor tiga dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti membutuhkan 62 menit untuk mengunci gelar juara All England 2020 berkat kemenangan rubber game, 21-15, 17-21, 21-8.
Baca Juga: All England 2020: Praveen Jordan/Melati Daeva Juara
Kemenangan Praveen/Melati pada malam itu mendapat pujian dari pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto.
Nova Widianto menyebut persiapan yang matang jelang All England 2020 menjadi salah satu keberhasilan Duo PraMel menjuarai turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
"Persiapan mereka memang panjang. Kami sudah mengevaluasi kelemahan dan kelebihan mereka," kata Nova Widianto.
"Praveen ada masalah non-teknis, sedangkan Melati punya kelemahan dari segi pertahanan. Namun di sini kelemahan mereka tidak kelihatan," Nova menjelaskan.
Meski begitu, Nova mengaku fokus anak didiknya sempat buyar kala Praveen kerap dianggap melakukan kesalahan oleh service judge, Kamasha Robertson (Belgia).
Tak tanggung-tanggung, pemain yang kerap disapa Ucok ini lima kali divonis melakukan fault karena posisi kok yang terlalu tinggi saat melepas pukulan pertama.
Namun berkat saran Nova, Praveen bisa menyiasati dengan mengubah gaya service menjadi lebih cepat sehingga tak sekalipun dinyatakan ketinggian sepanjang gim ketiga.
"Tadi sempat keganggu sebentar karena servis Praveen banyak di-fault, tetapi pada gim ketiga mereka bisa bangkit lagi," kata pelatih asal Klaten itu.
"Saat ketinggalan, saya kembali mengingatkan bahwa mereka unggul dari segi permainan. Jadi enggak perlu panik, gim ketiga pasti menang lagi," tuturnya.
Baca Juga: All England 2020: Satu Mimpi Tercapai, Melati Incar Dua Trofi Lagi
Setelah berhasil menjuarai All England 2020, Nova Widianto berpesan agar anak didiknya ini untuk tak mudah terlena.
"Saya juga berpesan ke mereka, kadang-kadang habis juara pemain suka lengah. Jangan lengah, terutama buat Praveen," mantan tandem Liliyana Natsir menuturkan.
"Dia punya kualitas bagus, tak diragukan lagi tetapi kadang suka lengah. Dulu sempat menang All England 2016, tetapi habis itu enggak juara-juara lagi."
"Kalau pola pikir dia bisa kaya gini terus, akan sangat bagus ke depannya," Nova Widianto memungkasi.