- Aleix Espargaro mengeluhkan soal kebijakan pemberian penalti di ajang balap MotoGP.
- "Kapten" tim Aprilia itu menyebut long lap penalty membuat overtake makin sulit dilakukan.
- Aleix Espargaro merasa bahwa makin ke sini ajang MotoGP makin mirip dengan Formula 1 (F1).
SKOR.id - Setelah gagal finis di MotoGP Jepang 2022, Aleix Espargaro akhirnya kembali merebut poin pada MotoGP Thailand 2022.
Pembalap Aprilia Racing tersebut finis di posisi ke-11 sehingga berhak atas tambahan lima poin dari Sirkuit Buriram.
Meski torehan tersebut tidak maksimal, tetap saja itu berharga bagi Espargaro untuk menjaga asa menjadi juara dunia MotoGP 2022.
Kini, Aleix Espargaro hanya terpaut 20 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di puncak klasemen dan 28 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di urutan kedua.
Dengan tiga seri tersisa di MotoGP 2022, peluang Espargaro mempersembahkan gelar juara dunia perdana untuk Aprilia masih terbuka lebar.
"Saya sangat senang karena kami bisa membawa pulang poin penting. Kompetisi juga masih sangat terbuka," ujarnya, dikutip dari Tuttomotoriweb.
Espargaro bisa saja membawa pulang lebih banyak poin jika dirinya tidak mendapat long lap penalty.
Pada balapan yang digelar Minggu (2/10/2022) lalu, ia sempat melewati jalur khusus yang lebih jauh sebagai bentuk penalti usai melakukan kontak dengan Brad Binder (Red Bull KTM).
A bump and a barge at Turn 3! ????@AleixEspargaro was given a long lap penalty after contact with @BradBinder33 ????#ThaiGP ???????? pic.twitter.com/ry1W2OiQp0— MotoGP™???? (@MotoGP) October 2, 2022
"Saya mengawali balapan dengan baik karena hujan. Jujur, seharusnya kami bisa mengamankan posisi keenam atau ketujuh," ujarnya.
"Sayangnya, saya mendapat long lap penalty saat berkontak dengan Brad Binder. Alhasil, saya mesti kehilangan sekitar lima detik."
"Dalam kondisi normal, saya seharusnya cuma kehilangan dua detik. Akan tetapi, lintasannya terlalu basah," tuturnya.
Espargaro pun mengkritik kebijakan long lap penalty yang dinilainya menjadikan MotoGP makin mirip F1.
"Saat ini, kami semua mengeluh karena sangat sulit melakukan overtake. Bahkan saat kami mencoba melakukannya, peristiwa seperti saya dengan Brad terjadi," ujar Espargaro.
"Lambat laun, saya merasa ajang ini akan menjadi seperti F1. Ini memalukan, meski sebenarnya tidak terlalu mengganggu saya."
"Yang menjadi masalah adalah long lap penalty di satu sirkuit berbeda dengan di sirkuit lainnya. Tidak masalah sebenarnya kalau perbedaannya cuma sepersekian detik."
"Waktu saya di Silverstone, saya kehilangan satu detik sedangkan di sini (MotoGP Thailand) saya kehilangan lebih dari empat detik. Ada yang tidak benar soal ini," ujarnya memungkasi.
Berita MotoGP lainnya:
Marc Marquez Jagokan Francesco Bagnaia Kunci Gelar MotoGP 2022
Terkepung Skuad Ducati, Fabio Quartararo dalam Kondisi Terjepit di Sisa Musim MotoGP 2022
MotoGP Thailand 2022: Rebut Podium, Francesco Bagnaia Ternyata 'Dibantu' Sosok Ini