- Sudah sekitar satu windu Zhang Beiwen selalu bertanding tanpa ditemani pelatih di ajang internasional.
- Sebagai pemain profesional berbendera Amerika Serikat, Zhang Beiwen mengaku banyak sisi negatif bermain tanpa pelatih.
- Namun, dirinya juga merasa keberadaan pelatih terkadang justru menciptakan kebimbangan di tengah pertandingan.
SKOR.id - Zhang Beiwen adalah satu dari segelintir pebulu tangkis profesional yang memilih bertanding tanpa didampingi pelatih di berbagai ajang internasional.
Pebulu tangkis berkebangsaan Amerika Serikat tersebut mengatakan banyak suka duka yang menghampirinya selama bertanding tanpa pelatih.
Dalam wawancara dengan BWF, pemain keturunan China itu mengaku keberadaan pelatih seperti pisau bermata dua.
Pada satu sisi, pelatih akan menjadi partner berlatih yang mumpuni tetapi kehadirannya bisa juga memunculkan kebimbangan di tengah pertandingan.
"Saya sudah terbiasa bermain tanpa pelatih. Setidaknya saya sudah bertanding sendiri selama tujuh atau delapan tahun lamanya," tutur tunggal putri peringkat ke-15 dunia ini.
"Pelatih sangat membantu dalam feeding (bermain bola), memberi motivasi, dan menambah keterampilan bermain. Tanpa pelatih, Anda bisa melihat saya tampil kurang konsisten."
"Namun, pelatih juga haruslah orang yang tepat. Sebab, pelatih ada di belakang Anda dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan," ujarnya.
Menurut Zhang Beiwen, pemain dan pelatih harus punya kecocokan sehingga chemistry itu bisa terbentuk. Mungkin ia belum menemukan sosok yang tepat tersebut.
"Jika saya dan pelatih sepemikiran, maka hasilnya akan bagus. Namun, terkadang yang terjadi justru kebalikannya," ujarnya.
"Pada momen itulah Anda berada dalam posisi harus mendengar ucapan pelatih atau tidak. Pelatih terkadang membantu tetapi di lain waktu juga tidak membantu sama sekali."
Menariknya, meskipun terkesan enggan menggunakan jasa pelatih, tetapi Zhang justru berprofesi sebagai pelatih para pemain muda.
Untuk saat ini, Zhang merasa dirinya lebih membutuhkan partner sparing sesama atlet profesional yang memiliki level setingkat untuk memupuk konsistensi.
"Melatih mengajarkan saya banyak hal. Secara mental amat membantu meski dari segi keterampilan bermain tidak banyak membantu saya," Zhang menjelaskan.
"Saya berharap bisa bermain dengan para pebulu tangkis elite lainnya. Sehingga saya meningkatkan kecepatan dan fokus."
"Jika saya hanya bermain dengan pemain yang lambat maka mental saya tidak ditekan lebih jauh. Saya hanya berharap bisa berlatih secara konsisten," ia memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
12 Gim Terpopuler Sepanjang 2020 https://t.co/xkBEsO7MlI— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 12, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya: