- Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Thiago, menerima keputusan pemotongan gaji klub-klub Liga 1 2020.
- Jacksen F Tiago mengatakan, pemotongan gaji merupakan langkah wajar yang diambil manajemen klub.
- Menurutnya, komunikasi terbuka antara pihak klub dengan pemain dan pelatih adalah hal terpenting.
SKOR.id - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Thiago, tidak terlalu meributkan gonjang-ganjing soal pemotongan gaji yang diberlakukan klub-klub Liga 1 2020.
Jacksen juga mengaku terkena dampak dari keputusan PSSI dan PT LIB yang menghentikan kompetisi untuk sementara akibat wabah virus corona.
Ia menyebut, manajemen Persipura juga memberlakukan pemotongan gaji kepada pemain dan tim pelatih hingga 75 persen dari isi kontrak.
Baca Juga: Pelatih Jawara Liga Indonesia dari 2000 sampai 2019, Jacksen F Tiago Tersukses
Namun demikian, juru strategi asal Brasil ini enggan menyebutkan besaran pemotongan yang diberlakukan oleh manajemen tim berjuluk Mutiara Hitam itu.
"Pasti ada pemotongan gaji di Persipura. Sudah dibicarakan antara manajemen dengan pemain," kata Jacksen kepada Skor.id, Kamis (16/4/2020).
Jacksen menyebut, pemotongan gaji ini merupakan hal yang lumrah dilakukan di tengah kondisi seperti saat ini, sebab klub juga tak punya pemasukan.
Jacksen mengatakan memahami kondisi keuangan klub karena tak ada aktivitas dan sponsor menahan kucuran dananya karena kompetisi macet.
"Saya rasa kami semua memaklumi kondisi klub, karena tidak ada orang yang mau menerima gaji tanpa bekerja," ujarnya.
"Saat ini wajar saja kira tidak menerima gaji secara utuh. Dan, tentu kami memahami kondisi klub," ia menambahkan.
Lelaki berusia 51 tahun menegaskan, hal yang paling penting saat ini ialah asas keterbukaan di antara seluruh pihak, yakni klub, operator liga, dan federasi.
Jika pihak manajemen bersedia untuk menjalin komunikasi secara terbuka mengenai kondisinya, tentu pemain bisa menerima pemotongan gaji ini.
Baca Juga: Jacksen F Tiago Akan Diskusi Bersama Manajeman Terkait Program Persipura
"Yang penting adalah komunikasi yang terbuka antara klub dengan pemain. Menurut saya hanya itu saja yang paling penting," katanya.
"Selama komunikasi itu dilakukan secara terbuka, saya rasa semua orang pasti memahami kondisinya," ujar eks pemain Persebaya Surabaya ini menambahkan.