SKOR.id – Timnas Inggris dikenal memiliki penggemar (fan) fanatik. Para penggila sepak bola asal Negeri Raja Charles itu tak segan menunjukkan fanatismenya di stadion dengan menyanyikan lagu-lagu untuk mendukung The Three Lions saat berlaga di lapangan.
Karena itu, tidak heran bila para penggemar itu memiliki sejumlah lagu untuk mendukung Timnas Inggris. Sebut saja This Time (We’ll Get It Right); We’ve Got The Whole World At Our Feet; All The Way; World In Motion; Eat My Goal; Vindaloo; On Top Of The World; Meat Pie, Sausage Roll; We’re On The Ball; Sven, Sven, Sven; All Together Now; World At Your Feet; Shout; Sing 4 England; Ole; Sweet Caroline; dan Whole Again.
Di Euro 2024 yang tengah berlangsung, fan Timnas Inggris kembali menyanyikan beberapa lagu di atas. Salah satu yang paling sering dinyanyikan adalah Sweet Caroline.
Lagu ini terdeteksi sudah dinyanyikan fan Inggris paling tidak dua kali, saat Harry Kane dan kawan-kawan menggasak Serbia 1-0 di fase grup (16 Juni 2024) dan ketika menyingkirkan Slovakia dengan skor 2-1 di 16 besar (30 Juni 2024).
Di kedua pertandingan itu, penggemar Inggris tak hanya menyanyikan Sweet Caroline di dalam stadion, namun juga di jalan-jalan di luar lapangan saat menjelang pertandingan maupun ketika merayakan kesuksesan The Three Lions sesudah laga.
Lantas, mengapa penggemar Timnas Inggris gemar menyanyikan Sweet Caroline? Sejak kapan pula lagu itu menjadi anthem setiap skuad Inggris bertanding?
Apa itu Sweet Caroline?
Sweet Caroline adalah lagu yang ditulis oleh penyanyi Amerika Serikat (AS), Neil Diamond. Dia berasal dari New York City dan lahir pada tanggal 24 Januari 1941.
Lagu ini dirilis pada Mei 1969 sebagai single dan diaransemen oleh Charles Calello asal New Jersey dan direkam di American Sound Studio di Memphis, Tennesse.
Diamond dikatakan telah menulis lagu tersebut untuk istrinya saat itu, Marcia Murphy. Namun, namanya tidak sesuai dengan lagu tersebut. Alhasil, dia memilih Caroline sebagai gantinya. Beberapa orang percaya bahwa nama tersebut diambil dari nama putri John F Kennedy dan Jacqueline Kennedy.
Hampir 30 tahun kemudian, lagu Sweet Caroline untuk kali pertama diputar di acara olahraga di AS.
Pada akhir tahun 1990-an, tim bisbol Boston Red Sox memainkan lagu tersebut untuk seorang karyawan yang baru saja memiliki bayi bernama Caroline. Red Sox menganggapnya sebagai keberuntungan. Alhasil, mulai 2003, Sweet Caroline dimainkan di setiap pertandingan Red Sox.
Kemudian tim-tim olahraga lain mengambilnya. Penggemar Irlandia Utara telah menyanyikan lagu tersebut di pertandingan sejak 2004, seperti yang ditulis oleh Green and White Army di buku lagu mereka untuk Euro 2016 di Prancis.
Sweet Caroline juga dinyanyikan pada pertandingan semifinal Piala FA 2017 saat Arsenal FC mengalahkan Aston Villa, serta di acara olahraga lainnya seperti pertandingan kriket dan tinju.
Namun, turnamen Euro 2020 menjadi momen saat para penggemar Timnas Inggris sangat mengadopsi Sweet Caroline.
Menyusul kemenangan Inggris atas Denmark pada semifinal di Wembley, DJ Tony Parry memutuskan untuk memainkan Sweet Caroline daripada Vindaloo. Peralihan ini membuahkan hasil, dan penonton menjadi heboh karena karya klasik Neil Diamond.
Stadion tersebut dipenuhi dengan puluhan ribu penggemar yang menyanyikan: “Saat-saat indah sepertinya tidak pernah sebaik ini, (sangat bagus, sangat bagus, sangat bagus).”
Meskipun Inggris akhirnya menyerah dari Italia lewat adu penalti pada laga final Euro 2020 di Wembley, karena sangat populer, lagu Sweet Caroline ini lalu masuk kembali ke tangga lagu pada 2021.
Sejak itu, lagu ini dinyanyikan oleh para pendukung di pub, bar, fanzone, dan stadion. Timnas wanita Inggris juga menyanyikan lagu Sweet Caroline ini saat memenangi Euro pada 2022 lalu.
Jadi, tidak heran bila lagu Sweet Caroline ini kembali populer di Jerman saat Inggris bermain di Euro 2024. Bukan mustahil lagu ini akan terdengar lagi saat Jude Bellingham dan kawan-kawan menghadapi Swiss di laga perempat final pada Sabtu (6/7/2024) malam nanti.
Paul Carr, seorang profesor analisis musik populer di Universitas South Wales, memiliki teori mengapa Sweet Caroline menjadi lagu yang menarik bagi para pendukung sepak bola. “Hal terpentingnya adalah kesederhanaan melodinya, dan ada sesuatu dalam liriknya,” tutur Carr.
“Lirik lagunya mencakup frasa: ‘Good times never felt so good (Saat-saat indah tidak pernah terasa begitu menyenangkan)’ dan ‘Reaching out, touching me, touching you (Menjangkaumu, menyentuhku, menyentuhmu)’, sebelum bagian refrain dan kata-kata ‘Sweet Caroline, ba, ba, baa!’”
Meskipun pengadopsiannya sebagai lagu sepak bola mungkin terjadi secara kebetulan, lagu-lagu seperti Sweet Caroline ini diyakini akan tetap ada.
Lirik lagu Sweet Caroline
Where it began, I can’t begin to know when
But then I know it’s growing strong
Was in the spring
And spring became the summer
Who’d have believed you’d come along
Hands, touching hands
Reaching out, touching me, touching you
Sweet Caroline
Good times never seemed so good
I’ve been inclined
To believe they never would
But now I
Look at the night and it don’t seem so lonely
We filled it up with only two
And when I hurt
Hurting runs off my shoulders
How can I hurt when holding you
One, touching one
Reaching out, touching me, touching you
Sweet Caroline
Good times never seemed so good
I’ve been inclined
To believe they never would
Oh no, no
Sweet Caroline
Good times never seemed so good
Sweet Caroline
I believe they never could
Sweet Caroline
Good times never seemed so good