- Carlos Alcaraz berpeluang menorehkan sejarah setelah menembus semifinal US Open 2022 usai mengalahkan Jannik Sinner asal Italia.
- Petenis muda Spanyol itu memenangkan pertandingan perempat finalnya dalam waktu lima jam dan 15 menit.
- Tetapi, di luar lapangan, ketampanan dan tubuh bagus bintang tenis 19 tahun itu menuai kekaguman di media sosial.
SKOR.id - Carlos Alcaraz (19 tahun) tidak hanya menebarkan pesonanya di dalam lapangan tenis US Open 2022, tetapi juga melalui postingannya di media sosial.
Pemuda Spanyol itu belum genap 20 tahun, namun dia telah disebut-sebut sebagai pewaris takhta Rafael Nadal sebagai raja olahraga tenis Spanyol.
Dia bahkan berpeluang menciptakan sejarah baru pekan depan sebagai peringkat 1 termuda menyusul tersingkirnya peringkat teratas Daniil Medvedev lebih awal dari turnamen.
Pada hari Kamis, Alcaraz meraih kemenangan di perempat final atas Jannik Sinner dan duel itu dianggap sebagai "pertandingan sepanjang masa" oleh petenis hebat Australia, Todd Woodbridge.
View this post on Instagram
Kemenangan tersebut memastikan Alcaraz yang anak didik mantan bintang tenis Juan Carlos Ferrero itu akan melakoni semifinalis grand slam pertamanya, melawan Frances Tiafoe, petenis asal Amerika Serikat yang mengalahkan Andrey Rublev di perempat final.
Namun, di sela-sela pertandingan perempat final itu, sosok tampan dan tubuh kekar Alcaraz mengundang decak kekaguman dari seorang artis senegaranya.
Alcaraz membagikan beberapa gambarnya di akun Instagram resminya ketika berlatih tanpa kaus setelah bertanding melawan petenis Amerika, Jenson Brooksby, di babak 32 besar.
Rupanya foto Alcaraz bertelanjang dada itu membuat aktris cantik Carlota Boza kesengsem dan tidak segan untuk mengomentari 'postingan' petenis muda tersebut.
"Dame class," tulis si aktris, yang dikenal karena perannya dalam serial 'La que se avecina', diikuti kesan tertawa (jajajajaja).
View this post on Instagram
Boza bukan satu-satunya wajah populer yang mengomentari publikasi Alcaraz itu. Bahkan, penyanyi populer Quevedo juga bereaksi terhadap 'postingan' tersebut dengan caption: "Beast".
Terbaik Sepanjang Masa
Penggemar tenis pun mengeluarkan air liur pada prospek menyaksikan Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner saling beradu kemampuan tenis mereka selama 15 tahun ke depan.
Saat tirai karier para legenda modern Roger Federer dan Rafael Nadal diturunkan - Novak Djokovic juga telah berusia 35 tahun, dua superstar yang baru muncul ini menandakan dimulainya era baru dominasi dalam tour tenis putra.
Bahkan Woodbridge pun berani menyebut duel perempat final antara Alcaraz dan Sinner adalah yang terbaik sepanjang masa.
"Itu hanya perempat final, sangat layak untuk final," kata Woodbridge setelah mengomentari seluruh lima jam dan 15 menit yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pertandingan.
View this post on Instagram
Waktu itu masih jauh dari rekor US Open - lima jam dan 26 menit - tetapi itu menetapkan standar baru untuk waktu penyelesaian terakhir di grand slam Flushing Meadows.
Waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi di New York tak lama setelah Alcaraz memenangkan match point.
Ia menang 6-3, 6-7 (7), 6-7 (0), 7-5, 6-3 - dan menyelamatkan satu match point Sinner di set keempat.
Bermain di perempat final grand slam ketiganya, Alcaraz memulai dengan cepat pada hari Rabu ketika ia mematahkan servis Sinner tiga kali di set pertama.
Dia memiliki peluang memperbesar keunggulan dengan set point di set kedua, tetapi Sinner bertahan dan bahkan memaksakan tie break, yang mampu menyelamatkan set point lain dan menyamakan kedudukan.
Di set ketiga, Alcaraz memimpin dengan melakukan break dan melakukan servis pada set itu dengan kedudukan 6-5, namun Sinner membalas dan menghasilkan tie break.
View this post on Instagram
Keunggulan sekarang ada pada Sinner, 21, tetapi kali ini giliran Alcaraz yang berusaha keras, menyelamatkan satu match point di kuarter keempat sebelum bangkit dari break down di kuarter kelima.
“Selama seluruh pertandingan, lima jam, 15 menit pertandingan, saya merasa hebat secara fisik,” kata Alcaraz kepada wartawan. “Tentu saja, level tenis yang kami mainkan, sangat, sangat tinggi. Tapi saya merasa hebat.”
Pertandingan roller coaster ini kemungkinan akan dikenang sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah US Open dengan penonton berdedikasi terus menonton hingga dini hari.
Bisa dibilang momen paling menonjol adalah tembakan baseline dari balik punggungnya saat Alcaraz berada di bawah tekanan di set kedua. Dia mengikutinya dengan pukulan backhand untuk memenangkan poin, menunjuk ke tribun untuk merayakannya.
“Pertandingan ini gila. Saya berangkat pukul 6 pagi ke bandara, tetapi saya menolak untuk tidur dan melewatkan ini," cuit bintang Amerika Coco Gauff.***
Berita Carlos Alcaraz Lainnya:
Jegal Carlos Alcaraz, Jannik Sinner Rebut Gelar ATP Perdana Tahun Ini
Misi Balas Dendam Carlos Alcaraz di Final Croatia Open 2022
Tembus Top 5, Carlos Alcaraz Makin Ambisius dengan Target Nomor 1 Dunia