- Mandy Bujold adalah petinju amatir Kanada yang berharap lolos ke Olimpiade Tokyo setelah gagal berangkat ke Olimpiade Rio De Janeiro.
- Pandemi virus corona menyebabkan minimnya calon lawan tanding untuk Mandy Bujold dalam persiapannya ke Tokyo.
- Maka itulah perempuan 33 tahun ini menggunakan program BlazePods dan NeuroTracker dalam membantu pelatihannya.
SKOR.id - Petinju putri Kanada, Mandy Bujold, memasang sensor di sarung tangan tinjunya untuk mengukur kekuatan dan kecepatan pukulannya.
Mandy Bujold, juara Pan America Games dua kali, berharap untuk bisa berkompetisi di Olimpiade Tokyo setelah sakit menggagalkan impian medalinya di Olimpiade Rio 2016.
Tetapi, pandemi Covid-19 datang dan semua olahraga dilarang secara global sejak Maret 2020, menyebabkan Mandy Bujold hampir tidak bisa bertanding dengan lawannya.
Tak kehabisan akal, Mandy Bujold, asal Kitchener, Ontario, Kanada, itu beralih ke teknologi sebagai pengganti keberadaan sang lawan tandingnya.
"Sebenarnya ini lucu, bukan karena saya ini terbilang jadul, tetapi saya tidak pernah benar-benar mengandalkan teknologi untuk pelatihan saya," kata Bujold.
Salah satu program yang dijalani Bujold adalah melakukan latihan pukulan di depan samsak di garasinya. Satu putaran diset selama lima menit.
Setiap hari Bujold biasanya melakukan tiga putaran. Targetnya adalah untuk melatih ayunan 1.000 pukulan per ronde.
"Ini hanya berusaha mempertahankan output yang tinggi, tapi juga untuk mempertahankan tingkat kekuatan tertentu, sehingga saya tahu insting saya tidak memudar seiring berjalannya putaran," kata Mandy Bujold.
View this post on InstagramWhat sparring in 2020 looks like... ???? #SorryBob #Boxing #Reaction #CovidTraining
Namun, petinju putri yang masuk dalam tim Olimpiade Kanada sejak tahun 2016 ini, tetap merasakan ada yang kurang dari setiap pelatihannya tersebut.
"Saya mencoba untuk menjadi kreatif. Tetapi, bagaimana Anda bisa bersaing ketika Anda tidak benar-benar memiliki pesaing, bukan?"
Juara kelas terbang Kanada 11 kali ini menggunakan BlazePods, yang merupakan panel lampu berkedip, seperti Whack-A-Mole versi sport berperforma tinggi.
"Itu mirip dengan memiliki lawan di depan saya, seperti jika mereka ingin mengelabui saya, atau jika ada celah, apakah saya langsung bereaksi atas pembukaan itu?"
Bujold menambahkan BlazePods juga dapat mengukur seberapa cepat dia bereaksi terhadap kedipan lampu itu. “Jadi, itu bisa digunakan untuk olahraga."
Today’s workout was all about core stability while punching ???????? pic.twitter.com/c1AAwwo6pr— Mandy Bujold (@MandyBujold) July 10, 2020
Perempuan yang memenangi medali emas kelas flyweight putri di Pan America Games 2011 ini juga menggunakan NeuroTracker untuk melatih fokus mentalnya.
Program yang digunakan pemain NBA, NFL dan NHL ini, melibatkan kecepatan mengikuti serangkaian bola bergerak - seperti game shell berteknologi tinggi - melalui kacamata 3D.
"Semua ini sangat menantang buat saya, tetapi juga menarik karena sekarang saya lebih memperhatikan detail-detail kecil," kata Bujold.
"Saya akan masuk ke sebuah ruangan dan saya akan melihat label pada sesuatu. Ini hanya mempertajam apa yang Anda lihat dan kemampuan untuk fokus pada target kecil."
Mandy Bujold telah berlatih tanding dengan seorang petinju perempuan di Kitchener sebelum Ontario menerapkan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat.
Dia masih menunggu untuk mendengar bagaimana pembatasan itu akan kembali dibuka minggu ini dan bagaimana aturan itu akan mempengaruhi pelatihannya.
Kualifikasi Mei
Uji coba Olimpiade cabang tinju, yang semula dijadwalkan pada Maret lalu di Argentina, telah diundur ke Mei, untuk kualifikasi pertama, dan Juni, untuk kualifikasi terakhir.
Olahraga pertarungan telah menerima pukulan yang sangat keras dari pembatasan ini, jadi Mandy Bujold tak yakin apakah dan kapan dia akan kembali ke arena kompetitif untuk mempersiapkan uji coba.
Dia frustasi. Namun pada saat yang sama, Bujold percaya agenda individu yang dia lakukan juga akan membantunya dalam jangka panjang.
"Saya bisa melihat ke belakang dan berkata 'Kamu tahu apa? Semuanya yang kamu lakukan itu sebenarnya sangat keren.'”
“Saya memiliki kesempatan menghabiskan waktu untuk hal-hal kecil yang biasanya, ketika saya bertanding, tidak akan punya waktu untuk mengeksplorasi atau mencoba hal-hal baru."
Yang jelas, Mandy Bujold menyatakan soal kemungkinan dia akan mempertahankan metode pelatihan baru ini setelah Covid-19 berakhir.
"Mana yang menyenangkan dan mengasyikkan, karena sebagai atlet, terutama pada level ini, Anda selalu mencari satu persen itu, bukan?"
"Ini hanyalah adalah sebuah alat kecil yang mungkin tidak digunakan pesaing Anda, jadi Anda mengantongi keunggulan itu."
Ketiadaan lawan tanding ini mengingatkan pada kehamilan Mandy Bujold beberapa tahun yang lalu.
View this post on Instagram
"Sulit untuk tetap tajam saat Anda tidak melihat pukulan," katanya.
Putri Bujold, Kate Olympia - "K.O." -nya inisial adalah kebetulan yang luar biasa - berusia dua tahun pada hari Kamis (5/11/2020).
Bujold mengaku berempati dengan orangtua dan para guru yang berusaha membuat anak-anak mereka tetap aktif selama pandemi.
Today was a fun day for @RecessGuardians
We had an opportunity to donate 100 toys to @FACSFoundation just in time for Christmas season! pic.twitter.com/YRnWZEiWQq— Mandy Bujold (@MandyBujold) October 28, 2020
Kesempatan bertemu dengan pelari Mike McDonald - dia sempat tinggal sebentar di AirBnB milik orangtua Bujold - membawa Bujold menerima tawaran bermitra dengan Recess Guardians. McDonald adalah pendiri dan CEO yayasan itu.
Program itu, yang sejauh ini telah digunakan di lebih dari 700 sekolah di seluruh Kanada, membangun kegiatan kepemimpinan dan mendorong gaya hidup sehat.
Badan amal baru McDonald's "Active8" adalah kotak musiman yang dikirimkan ke sekolah-sekolah yang penuh dengan sumber daya untuk permainan dan aktivitas.
"Aktivitas ini menyenangkan karena kita sedang memenuhi kebutuhan yang cukup urgent sekarang ini," kata Mandy Bujold.
"Para guru sudah sangat stres mengerjakan semua aturan baru. Setidaknya, kami dapat mengambil sesuatu dari agenda mereka yang tidak perlu mereka khawatirkan."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Tinju Lainnya:
Bob Arum Mengingatkan Anthony Joshua untuk Tak Meremehkan Kubrat Pulev
Mangkir dari Sidang dan Mengaku Jatuh Miskin, Petinju Adrien Broner Bakal Dibui