- Legenda balap motor Indonesia, Ahmad Jayadi, jelaskan untung rugi dunia balap, seiring perkembangan saat ini.
- Promotor dan IMI harus duduk bareng dengan para pelaku dunia balap untuk membahas kemajuan.
- Disiplin jadi kunci sukses Ahmad Jayadi yang diharapkan bisa diterapkan generasi penerus.
SKOR.id – Legenda balap motor nasional, Ahmad Jayadi, berharap dunia balap Indonesia terus berkembang. Baik dari sisi kualitas, maupun kuantitas.
Saat masih aktif, Ahmad Jayadi tercatat sebagai pembalap road race Tanah Air yang sukses. Bahkan, hingga mendapat julukan Raja Sentul.
Tapi sejak 2011, pria yang akrab disapa Bang Jayadi itu memutuskan pensiun karena cedera pergelangan tangan kanan yang dialaminya.
Berita Ahmad Jayadi Lainnya: Wawancara Eksklusif Ahmad Jayadi: Hasil Nomor Dua, Disiplin yang Utama
Jayadi Racing Team yang dibentuk olehnya menjadi wadah untuk menyalurkan hobi karena tak bisa sepenuhnya meninggalkan sirkuit.
Namun, seiring perkembangan, Jayadi Racing Team mampu menjaring bibit pembalap potensial dari berbagai daerah di Tanah Air.
Belum lama ini, Skor.id berkesempatan mewawancarainya via telepon. Ahmad Jayadi menilai, saat ini, dunia balap Indonesia tak meriah dulu.
"Menurut saya, memang ada untung rugi. Waktu di era saya, balapan benar-benar ditunggu sampai orang-orang dari luar kota berdatangan."
"Berbeda dengan saat ini, event balap yang terlalu banyak membuat orang-orang bosan. Dan, dikemas dengan tema hampir sama hingga bisa dikatakan monoton."
Menurutnya, Pemerintah seharusnya bisa ikut berkontribusi dalam membesarkan dunia balap di Indonesia. Salah satu caranya, mempermudah jalan pembalap berprestasi.
"Ini menjadi tugas besar bagi pihak penyelenggara dan IMI, bagaimana caranya mengemas Kejurnas agar memiliki nilai jual"
"Jangan sampai sekadar bergulir karena ini akan menghidupkan semua orang yang terlibat di dalamnya," Ahmad Jayadi menuturkan.
Berbicara dengan para pelaku balap jadi solusi terbaik untuk mengembangkan kualitas balap di Tanah Air, baik itu roda dua maupun roda empat.
"Saya berharap IMI dan penyelenggara duduk bareng para pelaku balap. Ketika event dikelola sungguh-sungguh akan meningkat kualitasnya."
Meski berstatus mantan pembalap, Ahmad Jayadi tak pernah benar-benar lepas dari trek. Bahkan, tak pernah terlihat tua karena jadwal latihan teratur.
"Memang, lain dulu, lain sekarang, disiplin itu wajib dalam olahraga mana pun. Pesan saya untuk generasi penerus, tetap melakukan persiapan matang."
"Walau tak pernah ada janji akan berhasil, setidaknya sudah berusaha maksimal. Persiapan yang baik juga mendekatkan kita ke arah kesuksesan," ujarnya.
Berita Balap Motor Lainnya: Jalan Panjang ITDC Dapat Lisensi MotoGP Mandalika
Cara kerja negara-negara lain yang sukses dalam dunia balap bisa jadi salah satu referensi untuk ditiru para stakeholder otomotif di Indonesia.
"Sebenarnya, dari potensi pembalap dan keuangan, negara kita sangat bisa membuat dunia balap makin maju. Asal, Pemerintah benar-benar memberi jalan."
Ahmad Jayadi pun memberi saran kepada pembalap muda Indonesia untuk tetap berlatih dan menerapkan disiplin dalam keseharian.
"Mereka beruntung bisa lahir di era ini. ATPM sudah sangat serius. Bukannya pada era saya, mereka tak serius. Tapi, krisis moneter pada 1998 membuat kami mulai dari awal."