- Kendati tidak lagi aktif berkompetisi, Aep Dadang Supriatna masih berkecimpung di motocross Tanah Air.
- Membina kroser-kroser muda menjadi kegiatan keseharian Aep Dadang saat ini.
- Di sela-sela kesibukannya, Aep Dadang tetap aktif bermain motor motocross seperti yang dilakukannya pada akhir Juli lalu.
SKOR.id - Dekade tahun 2000-an menjadi masa keemasan kroser nasional asal Jawa Barat (Jabar), Aep Dadang Supriatna. Salah satu lomba paling berkesan bagi Aep Dadang terjadi pada awal Agustus 2004 silam.
Turun di hadapan lebih dari sembilan ribu penonton, kroser kelahiran Soreang, Kabupaten Bandung, 2 April 1978 itu tampil memukau pada Kejuaraan Motokros Seri Gudang Garam International di Sirkuit Permanen Kota Baru Parahyangan, Padalarang.
Mengendarai Kawasaki KX125 dengan bendera Tim Pertamina Enduro, Aep Dadang menempati urutan pertama dengan meraih total 47 poin dari dua moto di kelas paling bergengsi, Special Engine (SE) 125 cc.
Saat itu, poin bagus di Padalarang memang krusial bagi Aep Dadang yang sedang bersaing ketat dengan Denny Orlando.
Usai lomba di Padalarang, Aep Dadang masih berada di peringat ketiga klasemen dengan 150 poin di bawah Denny Orlando (168 poin) dan Endrich PM (152 poin).
Selisih 18 poin memang terlihat tidak besar. Namun, melihat persaingan ketat di Kejuaraan Nasional Motocross saat itu dan tinggal tiga putaran tersisa, jelas bukan perkara mudah bagi Aep Dadang.
Namun, semua tahu bila akhirnya Aep Dadang menjadi yang terbaik di Kejurnas Motocross 2004. Aep Dadang adalah juara nasional motocross empat kali beruntun (2003, 2004, 2005, 2006) dan satu gelar Kejurnas Supercross pada 2008.
Berdasarkan pengalamannya di motocross -- sempat turun sejumlah kejuaraan di Asia dan Eropa serta pernah tinggal di Australia untuk menimba ilmu motocross -- ia pun mendirikan Aep Dadang MX Training And Racing Technique sekitar tahun 2008.
Dengan peserta awal seperti Willy Ahadasi dan Delvintor Alfarizi, pusat pelatihan motocross milik Aep Dadang sempat tidak begitu aktif antara 2010 sampai 2017.
Kini, sejumlah kroser muda, termasuk putra kedua Aep Dadang, Egen Xavier, dan Farhan Hendro menimba ilmu di Aep Dadang MX Training And Racing Technique.
Egen Xavier sendiri digadang-gadang menjadi penerus sang ayah setelah mampu menjadi runner-up Kejurnas Motocross kelas 65cc Novice (usia 8-10 tahun) pada 2019.
Di pusat pelatihan miliknya, Aep Dadang tidak hanya mengajarkan teknik mengendarai motor motocross untuk melibas berbagai jenis medan -- seperti bermed dan flat corner, table top, rollers, hingga ski jump -- dan fisik.
Aep Dadang juga melatih para kroser muda ini dengan pengetahuan tentang mekanikal motor agar benar-benar paham dengan karakter tunggangannya.
Pada akhir 2018 lalu, Aep Dadang juga sempat menjadi ikon untuk sebuah sepeda motor lintas alam, Royal Enfield Himalayan. Ia pun mengikuti acara As Indonesia As One Super Adventure Jambore Royal Enfield Indonesia 1/2018 di Bandung.
"Ini kali pertama saya mengendarai motor jenis adventure. Setelah saya coba, mesinnya soft dan cocok untuk jenis sport adventure," ujar Aep Dadang saat itu.
"Namun, untuk penggunaannya harus bisa menyesuaikan dengan kultur alam,” kata Aep tentang tentang motor bermesin 411 cc satu silinder 4-tak SOHC dengan tenaga 24,5 bhp di 6500 rpm dan torsi maksimal 32 Nm di 4250 rpm tersebut.
Kendati sudah tidak begitu aktif turun balap, motocross sepertinya sudah mendarah daging bagi Aep Dadang. Akhir Juli 2020 lalu, pria yang kini tergabung di Tim Bonaharto Sinexo itu terlihat melibas tanjakan ekstrem di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya, Aep Dadang terlihat melahap tanjakan sebuah bukit dengan level kemiringan tinggi, dalam acara promosi sebuah merk pelumas.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Balap Lainnya:
3 Pembalap Finis F1 GP Inggris 2020 dengan Ban Hancur, Pirelli Disorot
Demi MotoGP Republik Ceko, Marc Marquez Genjot Latihan Fisik