- PSS Sleman yang berdiri sejak 1976, mulai naik ke level nasional pada awal 2000-an.
- Meski baru kembali ke kasta tertasa Liga Indonesia pada 2019, PSS Sleman dikenal punya basis fan besar.
- Tak hanya itu, PSS Sleman adalah klub yang banyak menelurkan pemain lokal berkualitas dan ikonik.
SKOR.id - PSS Sleman naik kasta ke kompetisi kasta teratas Liga Indonesia pada 2000, setelah jadi runner-up Divisi I.
Kala itu, Liga Indonesia kasta kedua adalah Divisi I dan jika promosi main pada Divisi Utama.
PSS Sleman pada final Divisi I Liga Indonesia 2000 merasakan kekalahan, tetapi tetap promosi.
Persita Tangerang pada partai final itu menang 1-0 atas PSS Sleman di Stadion Benteng, Kota Tangerang.
Sejak naik kasta ke Divisi Utama, PSS Sleman bertahan di level atas kompetisi negeri ini sampai 2006.
Namun pada 2006, PSS Sleman terpaksa mundur dari Divisi Utama Liga Indonesia karena bencana gempa besar di DI Yogyakarta.
Sejak itu, PSS Sleman hanya berjuang dari kasta kedua Liga Indonesia mulai Divisi I, lalu ganti nama Divisi Utama (era Indonesia Super League), dan Liga 2.
Barulah pada Liga 2 2018, PSS Sleman jadi juara dengan menumbangkan Semen Padang pada final lalu juara dan promosi ke Liga 1 2019.
Klub Liga Malaysia Milik Perguruan Tinggi, Selamat Karena Uang 12 Miliar https://t.co/jNxj2FSEvX— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 4, 2020
Dari era 2000 sampai 2020, PSS Sleman sering memiliki pemain lokal yang cukup jadi idola Sleman Fans.
Skor.id mencoba memilih 7 pemain lokal penting PSS Sleman era 2000 sampai 2020.
1. Muchamad Eksan
Pemain asli Kulon Progo ini adalah ikon sekaligus penyerang andalan PSS Sleman sejak kemunculan skuad Elang Jawa pada kompetisi level nasional.
Berposisi sebagai striker murni, Eksan sejak awal selalu jadi pilihan pembobol lawan PSS Sleman dan itu sukses dijalankan.
Eksan gabung PSS Sleman sejak 1997 saat skuad Elang Jawa masih berkompetisi pada Divisi II (kini Liga 3).
Periode pertama bermain untuk PSS Sleman, Eksan mulai usia 23 tahun pada 1997 sampai 2005.
Selama membela PSS Sleman ini, Eksan adalah pemain depan andalan. Pada Divisi I Liga Indonesia 2000, dia menjadi topskor dengan 13 gol.
Lelaki kelahiran 1974 ini membuat 13 gol selama semusim dan PSS Sleman jadi runner-up lalu promosi ke Divisi Utama 2001.
Dia juga bagian sukses PSS Sleman menembus empat besar Divisi Utama Liga Indonesia musim 2003 dan 2004.
Sempat keluar dan gabung dua klub tetangga PSS Sleman, Persiba Bantul (2006-2007) dan PSIM Yogyakarta (2008), Eksan kembali ke skuad Elang Jawa.
Periode kedua Eksan gabung PSS Sleman pada 2009 sampai 2012 atau pada usia 38 tahun lalu setelah itu memutuskan pensiun.
2. Muhammad Ansori
Bagong, itu nama populer Muhammad Ansori, yang merupakan bek sayap kanan PSS Sleman.
Asli Seyegan, Kabupaten Sleman, Ansori adalah pemain trengginas yang cukup sulit dilupakan Sleman Fans terutama era awal 2000-an.
Gabung pada 1996, Ansori adalah tipe pemain bertahan yang agresif saat membantu penyerangan.
Saat PSS Sleman masih bermarkas di Stadion Tridadi, Bagong sering mendapat aplaus penonton dengan keahliannya membantu penyerangan.
Sama seperti Muchamad Eksan, Mohammad Ansori bagian sukses PSS SLeman promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2020.
Bagong juga bagian penting PSS Sleman saat menembus empat besar Divisi Utama Liga Indonesia musim 2003 dan 2004.
3. Anang Hadi
Nama lengkapnya Anang Hadi Saputra dan dia adalah gelandang serang PSS Sleman yang cukup loyal.
Musim 2007, Anang Hadi gabung PSS Sleman dan bertahan sampai 2013.
Sayang, Anang Hadi harus "kena" efek sepak bola gajah saat PSS Sleman bersua PSIS Semarang pada Divisi Utama Liga Indonesia 2013.
Sebagai kapten PSS Sleman, Anang Hadi bersama sejumlah pemain skuad Elang Jawa serta PSIS Semarang dijatuhi sanksi lima tahun dari aktivitas sepak bola Tanah Air.
Namun pada 2017, Anang Hadi dan sejumlah pemain terhukum dapat pemutihan PSSI.
Hanya saja, Anang Hadi yang mulai berbisnis tak lagi kembali bermain dan memutuskan tidak kembali ke PSS Sleman.
4. Agus Purwoko
Grandong, sapaan akrab Agus Purwoko, yang merupakan pemain asli Sleman dan jadi bagian PSS serta kapten Elang Jawa.
Loyalitas Agus Purwoko bersama PSS SLeman tak lagi diragukan, bahkan dia pensiun saat masih membela skuad Elang Jawa.
Gelandang petarung ini adalah pemain junior PSS Sleman pada Piala Soeratin edisi 2000 sampai 2002.
Pada level senior, Grandong membela Persiba Bantul lalu Persibat Batang masing-masing 2003 serta 2004 sebelum dipanggil PSS Sleman.
PSS Sleman memakai jasa Agus Purwoko dari 2005 sampai 2012 dan Grandong adalah kapten skuad Elang Jawa.
Sayang, PSS Sleman harus berpisah dengan Agus Purwoko pada 2012 karena cedera parah dan Grandong memutuskan pensiun dari lapangan hijau pada usia muda, 28 tahun.
5. Slamet Nurcahyo
PSS Sleman mungkin hanya tiga musim dibela Slamet Nurcahyo, medio 2006 sampai 2009.
Masuk senior bersama Persebaya pada 2004 dan hanya pemain pilihan kedua, Slamet Nurcahyo gabung PSS Sleman lalu jadi andalan.
Sebagai gelandang serang, pemain kelahiran Jember pada 11 Juli 1983 itu termasuk pesepak bola yang mudah adaptasi.
Sejak gabung PSS Sleman, sekitar 20 gol dia sumbangkan untuk 43 laga bersama skuad Elang Jawa pada kompetisi resmi.
6. Bagus Nirwanto
Tak banyak yang menyebut Mohammad Bagus Nirwanto adalah "titisan" Mohammad Ansori, bek kanan lawan PSS Sleman.
Namun nyatanya, Bagus Nirwanto kebintangannya sebagai pemain bertahan menyamai atau sedikit di atas Bagong.
Pemain dengan sapaan Munyeng ini adalah bek kanan sekaligus kapten PSS Sleman yang jadi bagian sukses musim 2018.
PSS Sleman juara Liga 2 2018 dan promosi ke Liga 1 2019 dengan kapten Bagus Nirwanto.
Gabung dengan PSS Sleman sejak 2017, Munyeng mampu mengambil hati Sleman Fans.
7. Ega Rizky Pramana
Kiper asli Banyumas ini bukan tipe penjaga gawang dengan postur ideal, sebab Ega Rizky Pramana tak terlalu besar tubuhnya.
Namun, jangan meragukan kemampuan dan kepahlawanan Ega Rizky bersama PSS Sleman.
Eks-kiper tim Jateng untuk PON 2012 ini jadi andalan PSS Sleman sejak gabung skuad Elang Jawa per 2018.
Musim pertama, Ega Rizky mampu membuat PSS Sleman mendapatkan promosi ke Liga 1 2019 setelah menjuarai Liga 1 2018.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PSS Sleman lainnya:
PSS Sleman Desak PSSI Perjelas Penundaan Liga 1 hingga 2021
Liga 1 2020 Tak Jelas, PSS Sleman Liburkan Aktivitas Latihan