- Banyak orang memilih jalan operasi plastik untuk memperbaiki bagian tubuh tertentu.
- Meski banyak digandrungi, operasi plastik punya efek jangka panjang yang berbahaya.
- Beberapa risiko berikut ini patut jadi pertimbangan Skorer sebelum memutuskan operasi plastik.
SKOR.id - Setidaknya ada tujuh efek samping yang mungkin terjadi jika seseorang menjalani operasi plastik.
Belakangan, operasi plastik digandrungi, bahkan oleh kaum adam. Jalan pintas ini dipilih karena perubahannya yang langsung terlihat.
Garansi wajah sempurna membuat orang berani mengambil langkah ini, apapun risikonya. Tak heran, operasi plastik pun menjamur.
Namun, sama seperti prosedur lain, operasi plastik juga menyebabkan efek samping dalam jangka panjang. Apalagi jika dilakukan berulang kali.
Berikut beberapa efek samping yang perlu Skorer pertimbangkan sebelum memutuskan menjalani operasi plastik dikutip dari Halodoc.
1. Hematoma
Hematoma didefinisikan sebagai kondisi ketika darah mengumpul secara tidak normal di luar pembuluh darah.
Kondisi ini umum ditemukan di hampir semua operasi, termasuk operasi plastik. Akibatnya, area yang dioperasi, bengkak.
Dalam beberapa kasus, "kantong darah" yang muncul pascaoperasi plastik bisa cukup besar dan terasa menyakitkan.
2. Seroma
Seroma adalah kondisi di mana serum atau cairan tubuh steril terkumpul di bawah permukaan kulit hingga mengakibatkan pembengkakan dan nyeri.
Kondisi ini merupakan efek samping paling umum ditemui setelah operasi pengencangan perut.
Untuk bisa mengatasinya, kumpulan cairan ini mesti dikeluarkan dengan jarum suntik, meski tak menutup kemungkinan dapat kambuh.
3. Perdarahan
Perdarahan merupakan efek samping dari banyak operasi. Jika kondisi ini tak dapat dikendalikan, mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Adapun perdarahan dapat terjadi saat operasi sedang berlangsung atau beberapa saat setelah operasi dilakukan.
4. Infeksi
Sekitar 1-2 persen orang yang menjalani operasi plastik dikabarkan mengalami gejala infeksi, terutama selulitis.
Dalam beberapa kasus, infeksi dapat bersifat internal dan parah yang membutuhkan antibiotok intravena (IV) untuk mengatasinya.
5. Kerusakan saraf
Mati rasa dan kesemutan biasa terjadi setelah seseorang melakukan operasi plastik. Ini merupakan pertanda adanya kerusakan saraf.
Meski kebanyakan bersifat sementara, kondisi ini juga bisa menjadi efek samping jangka panjang yang permanen dari operasi plastik.
6. Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Emboli Paru
Secara umum, DVT adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di dalam vena dalam, terutama di bagian kaki.
Ketika gumpalan tersebut masuk ke aliran darah dan menyumbat aliran darah arteri di paru-paru, kondisi tersebut dinamakan emboli paru.
Berdasarkan penelitian, orang yang menjalani banyak prosedur operasi plastik punya risiko lima kali lebih tinggi mengalami DVT dibandingkan yang hanya sekali.
7. Jaringan parut
Jaringan parut adalah efek samping yang paling umum terjadi pada mereka yang memilih operasi plastik.
Alih-alih memperbaiki penampilan, kondisi ini justru bisa menimbulkan kerusakan kulit yang cukup signifikan.
Menghentikan kebiasaan merokok dan menjaga pola makan dapat membantu pasien operasi plastik mencegah efek samping ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel kebugaran lainnya:
6 Manfaat Buah Plum untuk Tubuh, Bisa Turunkan Berat Badan hingga Cegah Osteoporosis