6 Lagu yang Mengisi Momen Penting Pep Guardiola

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Pelatih Manchester City Pep Guardiola. (Abdul Rohim/Skor.id)
Pep Guardiola menegaskan ini kesempatan terbaik Manchester City sabet Liga Champions. (Abdul Rohim/Skor.id)

SKOR.id - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bisa dibilang adalah salah satu pelatih tersukses di Eropa saat ini. Banyak gelar yang prestisius sudah dia raih.

Mulai dari ketika masih jadi pelatih Barcelona, Bayern Munchen, hingga Manchester City. Banyak momen juga yang sudah dia rasakan baik manis maupun pahit sepanjang perjalanan kariernya. Baik ketika menjadi pemain maupun saat masih bermain.

Di dalam momen-momen penting itu, ada lagu-lagu yang menghiasi dan begitu berbekas bagi pelatih berusia 52 tahun itu. Dalam wawancaranya bersama BBC, setidaknya ada enam lagu yang diungkapkannya yang mengisi momen-momen pentingnya itu. Berikut Paparannya:

Don’t Look Back in Anger, Oasis (1996)

Guardiola mengungkapkan begitu menyukai lagu ini. Menurutnya, lagu dari band Oasis ini begitu luar biasa yang mampu menempatkannya pada posisi terbaik dalam dirinya ketika mendengarkannya.

“Itu adalah mahakarya. Setiap kali kami pergi keluar, kami selalu menyanyikan lagu ini bersama-sama. Saya menyukainya,” kata Guardiola.

Dia pun mengungkapkan, lagu ini juga membekas setelah tragedi serangan teroris yang menyerang Manchester Arena pada 2017. Ketika itu, serangan terjadi di saat ada konser Ariana Grande di Manchester Arena. Istri dan dua anak perempuan Guardiola pun ikut berada di sana.

Beruntung, anak dan istri Guardiola bisa selamat. Dilaporkan ada 22 orang meninggal dunia dan 59 mengalami luka akibat serangan teroris itu.

Dalam sebuah acara mengheningkan cipta setelah kejadian, orang-orang yang berada di acara tersebut menyanyikan lagu yang dirilis oleh Oasis pada lagu yang ditulis oleh Noel Gallagher ini.

“Itu adalah momen yang sangat menyentuh bagi keluarga saya dan diri saya sendiri. Ketika penyerangan terjadi, saya berada di rumah bersama putra saya, dan istri serta putri saya ada di sana, mereka ada di Arena,” ucap Guardiola.

“Pada akhirnya kami beruntung. Banyak orang menderita, dan kami beruntung. Hidup itu seperti ini. Kami berada dalam posisi yang lebih baik daripada banyak orang yang tidak beruntung,” ia menambahkan.

The Healing Day, Bill Fay (2012)

Menurut lelaki yang sudah mengoleksi dua gelar Liga Champions saat masih menjadi pelatih Barcelona itu, lagu ini akan menjadi salah satu yang mengingatkannya pada periode hidupnya di Manchester.

Dia mengakui, banyak mendengarkan lagu ini di setiap kesempatan dan sangat menyukainya.

“Ini adalah lagu yang sempurna untuk tinggal di rumah saat Anda membaca buku, bersama anak-anak, dan mendengarkan. Setiap orang memiliki pelariannya sendiri dan ketika saya kelelahan, segera itu adalah rumah,” ucap Guardiola.

“Hanya di rumah saya merasa aman. Maksud saya aman dalam hal tidak diamati. Saya menutup pintu dan saya merasa aman,” dia menuturkan.

Mantan pemain Barcelona dan timnas Spanyol itu menambahkan, pekerjaannya menjadi pesepak bola maupun pelatih cukup banyak menyita waktunya dari keluarga tercinta. Tapi dukungan penuh yang selalu diberikan oleh anak dan istrinya membuat Guardiola selalu kuat.

Hal itulah yang membuatnya ketika berada di rumah selalu nyaman dan kerap bisa melakukan hal-hal konyol bersama keluarga tanpa ada yang menghakimi.

“Pekerjaan saya menuntut banyak hal. Cristina (istri Pep Guardiola) adalah wanita yang luar biasa, bukan hanya seorang ibu yang luar biasa,” ujarnya.

“Jika kita berbicara tentang pindah ke New York, Munich dan di sini, jika dia memutuskan untuk tidak datang, saya tidak akan datang. Saya tidak akan berada di sini, saya tidak bisa sendirian dalam pekerjaan seperti ini tanpa keluarga saya,” dia menegaskan.

Fiesta, Joan Manuel Serrat (1970)

Serrat adalah salah satu penyanyi terbaik di Catalunya, Spanyol, dan lagu ini selalu membuat Guardiola bahagia.

“Saya sangat menyukainya. Pesta Sant Joan yang dibicarakan lagu itu adalah pesta khas di Catalunya, dirayakan pada tanggal 23 Juni dengan api di pantai atau di jalan, semua orang menari, bersenang-senang,” kata Guardiola.

Guardiola menuturkan, dia bukanlah orang yang suka pergi ke banyak pesta. Ketika usia 13 tahun mulai masuk ke akademi Barcelona, dia berusaha untuk fokus mengejar karier sepak bolanya.

Hal itu yang membuatnya tidak pernah pergi ke disko atau pub untuk banyak minum.

“Tetapi di musim panas, ketika sekolah selesai, semua orang akan pergi ke pesta Sant Joan dan itu adalah lagu yang sangat mengingatkan saya pada kota kecil saya di Santpedor ketika saya masih muda,” ucapnya.

Amor Particular, Lluis Llach (1984)

Ini adalah salah satu lagu cinta terbaik yang pernah didengar Guardiola dalam hidupnya. Menurutnya, ini adalah lagu yang menceritakan sesuatu yang nyata.

“Lluis Llach adalah salah satu inspirasi saya, seorang penyanyi Catalan, dia adalah seorang legenda di Catalunya. Dia seperti pria yang paling dicintai dan populer, seperti Serrat, untuk banyak lagu tapi terutama yang ini,” katanya.

“Saya menemukannya saat remaja, cinta pertama, cinta kedua, dan tentunya itu benar-benar bagian dari hidup saya,” tuturnya.

New York, New York, Frank Sinatra (1980)

Menurut Guardiola, kota New York memiliki karisma tersendiri yang membuat orang pernah pergi ke sana selalu ingin kembali.

Dan lagu New York, New York, yang dinyanyikan oleh Frank Sinatra, bagi Guardiola, begitu menggambarkan hal tersebut.

“Itu adalah tempat yang sangat istimewa.

Saya pikir itu akan menjadi tempat yang bagus untuk menghabiskan satu tahun jauh dari sepak bola. Tentu saja Anda selalu terhubung, tetapi tinggal di sana dan bukan di Eropa, itu sama sekali berbeda. Itu momen yang bagus,” katanya.

Dia menambahkan, ada hal yang bisa dipelajari dari karakter seorang Frank Sinatra, yaitu jiwa petarungnya.

“Dia memiliki etos kerja, bukan hanya bakat. Semua orang tahu suaranya, karismanya luar biasa. Selalu saya sangat suka karena dia mengambil semua keputusannya, dia hanya menyanyikan lagu yang ingin dia nyanyikan. Dan untuk menjadi petarung dengan lebih dari 50 tahun di atas panggung, Anda harus menjadi sangat baik,” ucapnya.

Your Song, Elton John (1970)

Lagu ini pertama kali didengar oleh Guardiola ketika dia masih berusia 18 atau 19 tahun, dan mulai bermain di Barcelona.

Lagu Your Song, mengingatkannya kepada banyak hal di masa tersebut.

“Salah satu impian saya adalah menghadiri konser Elton John, terutama lagu ini,” kata Pep Guardiola.

Source: BBC

RELATED STORIES

Akon, Musisi RnB yang Pernah Gagal Jadi Pesepak Bola

Akon, Musisi RnB yang Pernah Gagal Jadi Pesepak Bola

Akon mengakui pernah mencoba untuk menjadi pesepak bola namun gagal, hingga akhirnya memilih menjadi musisi.

French Montana, Rapper dengan Skill Sepak Bola Menawan

French Montana, Rapper dengan Skill Sepak Bola Menawan

French Montana ternyata memiliki skill lain di luar menyanyi rap.

The Game Lagu Kebangsaan Play-off NBA

The Game memberikan penghormatan kepada budaya hoops — terinspirasi oleh kompetisi dan gaya hidup di dalam dan di luar lapangan keras yang membuat bola basket begitu istimewa.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Victor Igbonefo (Persib Bandung). (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Pastikan Berpisah dengan Persib, Victor Igbonefo Merasa Sudah Dapat Segalanya

Namun begitu, ada satu gelar yang belum bisa diraih Victor Igbonefo sepanjang kariernya di sepak bola Indonesia.

Rais Adnan | 20 May, 12:57

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Soal Timnas Futsal Indonesia untuk SEA Games 2025, FFI Minta Persetujuan dari Klub

Ketua Umum FFI, Michael Sianipar, tunggu persetujuan klub untuk Timnas futsal Indonesia di SEA Games 2025.

Taufani Rahmanda | 20 May, 12:34

Barcelona menguasai La Liga 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Bola Internasional

Tanggapan Fans dan Public Figure di Indonesia Soal Gelar Juara Barcelona

Raihan gelar FC Barcelona disambut sukacita oleh pendukung di Indonesia.

Gangga Basudewa | 20 May, 12:09

Jay Idzes. (Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jay Idzes Pastikan Telat Gabung Timnas Indonesia, Dukung Venezia vs Juventus

Tak boleh main di Venezia, Jay Idzes pastikan tetap dukung langsung lawan Juventus meski ada agenda Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 20 May, 11:21

Simon Tahamata, Legenda Ajax Amsterdam keturunan Maluku, Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Timnas Indonesia

PSSI Tunjuk Legenda Ajax Simon Tahamata Jadi Kepala Pencari Bakat

Simon Tahamata disebut media Belanda ditunjuk PSSI menjadi kepala pencari bakat untuk Timnas Indonesia.

Rais Adnan | 20 May, 11:10

PBESI (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Ingin Back to Back Juara Umum, Ini Target Medali PB ESI di SEA Games 2025

Lima medali menjadi total medali yang ditargetkan oleh PB ESI pada SEA Games 2025 mendatang.

Gangga Basudewa | 20 May, 09:54

Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Mulai Pelatnas, PB ESI Siap Lanjutkan Tradisi Emas di SEA Games 2025

Sports Science menjadi salah satu pendekatan PB ESI untuk persiapan SEA Games 2025.

Gangga Basudewa | 20 May, 09:48

Muhammad Hargianto (Bhayangkara Presisi FC). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Muhammad Hargianto Pamit dari Bhayangkara Presisi FC

Bhayangkara FC kehilangan salah satu gelandang lokal andalan mereka pada musim depan.

Rais Adnan | 20 May, 07:14

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

Liga 1

Komdis PSSI Sanksi Arema, Komding Kurangi Hukuman Yuran Fernandes

PSSI merilis secara resmi hasil sidang terbaru dari Komdis dan Komding PSSI.

Rais Adnan | 20 May, 06:21

Liga TopSkor

PFA dan Zettle Mayer Juara Liga TopSkor Sukoharjo 2025

Dua kelompok umur yang dipertandingkan, U-14 dan U-16, memainkan pekan terakhir pada Minggu (18/5/2025).

Sumargo Pangestu | 20 May, 00:43

Load More Articles