SKOR.id - Kurang dari sepekan, Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di Indonesia. Saatnya mengenal lebih dekat tim-tim peserta.
Jika selama ini sorotan lebih banyak mengarah kepada pemain, sekarang kita akan bergerak ke sisi lapangan.
Ya, sosok pelatih juga merupakan kepingan vital. Mereka yang menjadi penentu apakah sebuah tim mampu mengerahkan potensi maksimal.
Kali ini, Skor.id memilih lima pelatih dengan reputasi mentereng yang ikut berpartisipasi di Piala Dunia U-17 2023. Berikut ulasannya:
Diego Placente (Argentina U-17)
Mengawali karier sebagai pelatih pada 2021, tapi punya rekam jejak bermain yang luar biasa. Diego Placente mungkin sosok paling terkenal di antara para pelatih di Piala Dunia U-17 2023.
Dia dulu pernah membela River Plate, Bayer Leverkusen, Bordeaux, hingga Nacional. Semasa menjadi pemain, dia juga langganan Timnas Argentina.
Diego Placente sempat membawa Leverkusen ke final Liga Champions 2001-2002, takluk oleh Real Madrid. Dia juga main di Piala Dunia 2002 bersama La Albiceleste.
Dua tahun menangani Argentina U-17, mantan bek kiri ini diharapkan bisa membawa negaranya juara setelah tiga kali cuma finis runner-up.
Said Chiba (Maroko U-17)
Satu lagi mantan pemain yang banting setir menjadi pelatih, Said Chiba dulunya adalah gelandang Timnas Maroko di Piala Dunia 1998.
Dia kenyang pengalaman juga di sepak bola Eropa, pernah merumput di kompetisi Spanyol, Prancis, Skotlandia, hingga Yunani.
Said Chiba mengawali karier manajerialnya di Qatar SC sebagai asisten pelatih pada 2007, sebelum naik jabatan pada 2011. Dia juga sempat dipercaya sebagai asisten pelatih timnas senior Maroko pada 2014-2016.
Maroko U-17 asuhan Chiba bakal menjadi salah satu rival kuat Timnas U-17 Indonesia untuk lolos dari Grup A.
Ryan Garry (Inggris U-17)
Jebolan akademi Arsenal, karier sepak bola Ryan Garry terhenti di usia 28 tahun akibat gangguan saraf yang dideritanya.
Meski demikian, pria kelahiran Hornchurch ini tak lantas menghilang. Dia memilih menjadi pelatih di akademi mantan klubnya, Bournemouth dan Arsenal.
Pernah bekerja di bawah Mikel Arteta, Ryan Garry menangani Inggris U-18 sejak 2021. Dia juga memegang kelompok umur U-17 setahun kemudian.
The Young Lions asuhan Garry ditargetkan mengulangi pencapaian edisi 2017, ketika mereka sukses merebut gelar juara.
Christian Wueck (Jerman U-17)
Dua belas tahun berkarier sebagai pesepak bola profesional, Christian Wueck pensiun pada 2002.
Sejak itu, mantan gelandang FC Nuernberg, Karlsruhe, Wolfsburg, dan Arminia Bielefeld ini mengasah kejelian sebagai juru taktik.
Satu dekade kemudian, dia mulai aktif menangani berbagai kelompok umur Timnas Jerman.
Jabatan pelatih kepala Jerman U-17 sudah dipegangnya sejak 2019, jadi Christian Wueck paham betul kekuatan tim ini.
Terakhir kali masuk final pada 1985, ada beban besar di pundak pria 50 tahun untuk membawa Die Mannschaft tampil bagus di Piala Dunia U-17 2023.
Brahima Traore (Burkina Faso U-17)
Mungkin tidak sementereng empat nama lainnya, tapi Brahima Traore cukup dikenal publik tanah air, terutama Jawa Barat.
Maklum, dia dulu pernah merumput bersama Persib Bandung pada 2006. Selain itu, Traore diketahui juga sempat berkostum Persiraja Banda Aceh dan Gresik United.
Menukangi Burkina Faso U-17, Brahima Traore tak mau timnya cuma menjadi penggembira turnamen.
Target tinggi ditetapkan, yakni menyamai, bahkan melampaui, prestasi edisi 2001, ketika mereka merebut peringkat ketiga di Trinidad & Tobago..