SKOR.id – Desainer global terkenal mengunjungi peragaan busana untuk mencari inspirasi dan mempelajari tren baru. Pekan Mode New York alias New York Fashion Week menjadi salah satu tempat para fashionista menemukan sumber baru dan mengeksplorasi gaya pakaian yang berbeda.
Peragaan-peragaan busana seperti Milan Fashion Week, New York Fashion Week, Arab Fashion Week, dan Paris Fashion Week dapat menginspirasi bisnis Anda sebagai perancang busana.
Selama ini, hasil produksi pakaian Amerika disukai karena sangat dipengaruhi oleh beragam budaya di Amerika. Berikut 5 merek pakaian yang sangat menguasai negara adidaya ini:
Nike
Amerika Serikat menjadi pusat olahraga dan kebugaran dalam DNA orang-orang Amerika. Nike adalah salah satu merek pakaian olahraga paling sukses di dunia. Ini adalah pilihan utama sebagian besar atlet dan penggemar kebugaran.
Pendapatan tahunannya adalah 30,6 miliar dolar AS. Nike adalah mitra seragam resmi dan eksklusif NBA, salah satu liga profesional bola basket terbaik dunia. Nilai kesepakatan dengan NBA itu menembus 1 miliar dolar AS.
Orang-orang dari berbagai latar belakang ekonomi suka menyimpan pakaian Nike di lemari mereka. Atlet-atlet papan atas seperti LeBron James, Rafael Nadal, Cristiano Ronaldo, hingga Serena Williams telah menjadi duta merek Nike.
USP (Unique Selling Point) Nike adalah koleksi sepatu yang nyaman untuk atlet profesional dan penggemar kebugaran pada umumnya. Mereka menawarkan barang-barang mereka dalam berbagai warna, dan sebagian besar pakaian mereka dapat disesuaikan.
Ralph Lauren
Ralph Lauren juga salah satu nama yang sangat populer dalam industri pakaian Amerika. Pendapatan tahunan rata-ratanya adalah 7,6 miliar dolar AS.
Citra Polo Ralph Lauren yang menjadi lambang kemegahan seseorang saat tidak bertugas, telah mengambil banyak bentuk sejak peluncuran merek tersebut pada tahun 1967. Merek tersebut digunakan kembali sebagai andalan budaya hip-hop tahun 1990-an setelah pertama kali muncul sebagai tanda kesiapan Amerika yang bersih.
Saat ini, mereka menikmati reputasi yang mencakup berbagai puncak sejarahnya. Koleksi label saat ini dibedakan oleh kemeja rugbi bermerek logo dan pakaian rajut yang megah, yang melayani afiliasi pengejar barang klasik dan deadstock secara setara. Dikenal dengan pendekatan minimalis dan estetika inti, di mana pelanggan bersedia membayar jumlah yang wajar.
Old Navy
Old Navy adalah produk pakaian yang terjangkau dan luar biasa untuk orang Amerika. Mereka membangun toko pertamanya pada tahun 1994 dan menjadi peritel pertama yang memperoleh pendapatan sebesar 1 miliar dolar AS dalam empat tahun. Old Navy sekarang menjadi salah satu merek garmen terbesar di dunia.
Old Navy membuat pakaian untuk keluarga, baik itu pria, wanita, anak-anak, atau warga senior. Mereka memiliki gaya masing-masing untuk pangsa pasar tersebut.
Misi Old Navy adalah membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk generasi mendatang dengan berfokus pada tiga pilar Imagine Vision mereka: inklusi, peluang, dan keberlanjutan.
Keunikan merek terletak pada penawaran berbagai pakaian Amerika dalam kisaran harga yang berbeda. Seseorang dapat menemukan pakaian bagus Old Navy mulai dari 5 hingga 100 dolar AS.
Levi Strauss & Co.
Dalam berbagai jajak pendapat yang dilakukan di AS, Levi’s adalah merek jins yang paling banyak dipakai di Amerika. Ia dikenal karena kenyamanan, gaya, variasi, kecocokan, dan warnanya. Omset tahunannya diperkirakan mencapai 4,8 miliar dolar AS.
Levi’s memiliki jiwa selalu mencari ke depan sebagai merek bersejarah dalam bisnis yang didorong oleh tren dan inovasi.
Pada tahun 2008 misalnya, karena pengeluaran konsumen yang lemah dan inovasi teknologi, Levi's memperkenalkan kembali langkah-langkah organisasi khusus yang meningkatkan penjualan dan popularitas mereknya.
Target baru fokus pada pakaian wanita bukan hanya jins pria. Toko-toko baru dibuka di pasar India, Rusia, dan Cina yang belum tersentuh. Perusahaan juga cepat dalam mengadopsi tren e-commerce terbaru.
“Untuk beberapa alasan, mereka kesulitan menciptakan identitas mereka sendiri,” kata Christian D. Bruun, pembuat film Blue Gold: American Jeans dalam sebuah wawancara dengan Morning Consultant, mengacu pada Levi’s.
Gap
Selama beberapa dekade, Gap adalah salah satu bisnis paling populer di Amerika dan simbol mode dan gaya Amerika. Berkat bahan dasar yang santai dan denim legendaris, firma ini menjadi tujuan utama untuk gaya jins-dan-T-shirt kasual dengan harga terjangkau.
Kampanye pemasarannya yang hidup dipenuhi dengan jingle yang menarik dan selebritas terkenal, rasanya hampir tidak mungkin untuk berjalan-jalan tanpa melihat kaus Gap selama era tahun 1990-an sampai awal 2000-an. Omset tahunan perusahaan adalah sekitar 6,2 miliar dolar AS.
Meskipun merupakan merek pakaian Amerika yang trendi, penjualan Gap menurun selama 13 bulan. Ini terutama karena kehadirannya di media sosial, terutama di Instagram. Meskipun meningkatkan penjualan online mereka, hal itu menyebabkan penutupan beberapa toko dan pemberhentian karyawan.
Selain kelima merek di atas, masih banyak sejumlah fashion brand dan aksesoris asal AS yang tidak hanya populer di negara mereka namun juga dunia. Sebut saja Michael Kors (pendapatan tahunan 4,4 miliar dolar AS), Coach (4,3 miliar dolar AS), Tommy Hilfiger (3,6 miliar dolar AS), dan Under Armour (3,1 miliar dolar AS).