- Derby della Madonnina alias Derbi Kota Milan mempertemukan Inter Milan dengan AC Milan.
- Kedua klub sekota dan sekandang itu sudah bertarung sejak tahun 1909.
- Inter dan AC Milan sama-sama memiliki kesuksesan di atas lapangan.
SKOR.id - Derby della Madonnina antara AC Milan dan Inter Milan adalah salah satu laga derbi paling dikenal di seluruh dunia.
Di atas katedral Kota Milan, ada sebuah patung Bunda Maria. Orang Italia biasa menyebutnya sebagai Madonnina yang berarti Madona kecil, sebuah representasi dari Bunda Maria.
Ini adalah asal-usul sebutan Derby della Madonnina untuk laga Derbi Kota Milan antara Inter Milan melawan AC Milan, sebuah laga sarat gengsi antara saudara sekota.
Awalnya, laga ini sebagai simbol pertarungan kaum burjois di Inter dan kaum pekerja yang mendukung AC Milan. Hal yang kemudian berlanjut soal pertarungan pandangan politik.
Kini, hal tersebut sudah seperti melebur dan pertarungan gengsi lebih mengarah ke prestasi di lapangan.
Berita AC Milan Lainnya: 5 Posisi di Skuad AC Milan yang Wajib Dibenahi di Bursa Transfer
Tak hanya satu kota, kedua tim juga berbagi kandang yang sama: Stadion Guiseppe Meazza, atau juga dikenal dengan sebutan San Siro.
Nerazzurri dan Rossoneri sudah bertemu 225 kali pada ajang resmi sepanjang sejarah. Hasilnya, Inter menang 82 kali, AC Milan menang 76 kali, dengan 67 laga sisanya berakhir imbang.
Soal prestadi juga kedua tim bersaing ketat dengan sama-sama mengoleksi 30 trofi besar di kancah domestik.
Keduanya sama-sama punya 18 gelar Liga Italia, AC Milan punya tambahan 5 Coppa Italia dan 7 Supercoppa, sedangkan Inter menang 7 Coppa dan 5 Suppercoppa. AC Milan unggul soal koleksi Liga Champion dengan tujuh kali, sedangkan Inter hanya tiga kali.
Dengan persaingan yang begitu keras, ketat, dan luar biasa panjang, banyak laga-laga dari Derby della Madonnina yang patut dikenang.
Berikut ini adalah lima laga tidak terlupakan antara Inter Milan dan AC Milan:
1. AC Milan 2-1 Inter Milan, 28 Oktober 1984
Awal tahun 1980-an, AC Milan dua kali terjerembab ke divisi dua. Pertama karena skandal pengaturan skor, promosi ke Serie A, lalu langsung degradasi kembali.
AC Milan kemudian kembali ke kasta teratas untuk musim 1984-1985 dengan harapan bisa bertahan di kasta teratas.
Sebelum laga derbi ke-106 ini, AC Milan tak menang lawan Inter dalam enam tahun terakhir.
Laga tak berjalan mulus untuk Milan dengan Inter unggul lebih dulu lewat sundulan terbang Alessandro Altobelli. Agostino Di Bartolomei berhasil menyamakan kedudukan untuk Rossoneri memanfaatkan umpan Ray Wilkins.
Kemenangan AC Milan hadir saat laga berjalan satu jam. Berawal dari umpan Franco Baresi, Pietro Paolo Virdis mampu membuat pemain asal Inggris Mark Hateley mencetak gol kemenangan dengan sundulan.
Pada Januari 2016, fan AC Milan membuat banner yang didedikasikan untuk Mark Hateley yang menandai kemenangan bersejarah ini.
2. Inter Milan 0-6 AC Milan, 11 Mei 2001
Musim tersebut kedua tim sedang tak begitu cemerlang dengan punya koleksi poin sama di papan tengah Serie A.
Akan tetapi, yang terjadi di lapangan justru kemenangan terbesar dalam sejarah Derby della Madonnina, AC Milan jadi pemenangnya.
Dua gol Gianni Comandini membuat AC Milan unggul pada babak pertama sebelum Federico Giunti mencetak gol ketiga. Dwigol Andriy Shevchenko serta gol Serginho menggenapi kemenangan Rossoneri.
Ini mungkin jadi satu-satunya hal baik dari AC Milan musim itu yang finis di pos keenam Liga Italia. Inter berada satu tingkat di atas rival sekotanya tersebut.
3. Inter Milan 0-3 AC Milan, 12 April 2005
Salah satu foto paling terkenal dalam sepak bola berasal dari laga ini. Marco Materazzi bersama Rui Costa bersama melihat cerawat yang dilemparkan fan ke lapangan.
Laga ini adalah leg kedua babak perempat final Liga Champions, AC Milan menang 2-0 pada leg pertama.
Pada leg kedua di kandang Inter Milan, Shevchenko mencetak gol dan membuat AC Milan unggul 3-0 secara agregat. Keadaan mulai berubah saat gol Esteban Cambiasso pada babak kedua dianulir oleh wasit.
Fan Inter mulai melempar cerawat ke lapangan, salah satunya mengenai pundak kiper AC Milan, Dida. Wasit kemudian menyudahi laga.
AC Milan dihadiahi kemenangan 3-0, atau menang 5-0 secara agregat gol. Rossoneri kemudian terus melangkah sampai final sebelum dikalahkan Liverpool di Istanbul.
4. Inter Milan 3-2 AC Milan, 11 Desember 2005
Ini adalah laga Derby della Madonnina pertama sejak insiden cerawat di Liga Champions, dengan ketegangan melanda sebelum laga bergulir.
Inter ingin pembuktian diri setelah gagal menang dalam 10 pertemuan terakhir sebelum laga ini.
Adriano membuka skor untuk Inter sebelum dibalas oleh Shevchenko pada babak pertama, keduanya dari titik penalti.
Pada babak kedua, tendangan bebas Adriano masih bisa diselamatkan Dida, tetapi Obafemi Martins berhasil menceploskan bola rebound. Jaap Stam menyamakan skor memanfaatkan umpan tendangan bebas Andrea Pirlo.
Pada menit ke-93, Inter berhasil mencetak gol kemenangan lewat sundulan Adriano.
5. AC Milan 0-4 Inter Milan, 29 Agustus 2009
Inter Milan masih jadi satu-satunya tim Italia yang mampu menang treble winners: Serie A, Liga Champions, dan Coppa Italia.
Bersama Jose Mourinho, Inter melakukan hal tersebut pada musim 2009-2010, diawali dengan kemenangan besar atas rival sekota.
Pada pekan kedua, Inter berhasil menang 4-0. Wesley Sneijder menjalani debut setelah direkrut hanya sehari sebelum laga.
Thiago Motta mencetak gol perdana, sebelum penalti Diego Milito membuat Inter unggul 2-0. Setelah Gennaro Gattuso dapat kartu merah, Maicon membuat skor jadi 3-0 sebelum jeda babak.
Gol Dejan Stankovic saat laga berjalan satu jam melengkapi kemenangan Inter saat itu. Sebuah awal yang indah untuk musim terbaik Inter sepanjang sejarah mereka.
View this post on Instagram