SKOR.id - Barcelona menjadi bintang di panggung La Liga pekan ke-21. Ketika Real Madrid menang 3-0 lewat hat-trick Kylian Mbappe lawan Real Valladolid, Barcelona memperlihatkan menang dengan cara yang berbeda.
Pada pekan ini, Barcelona menang 7-1 dengan gol lima pemain yang berbeda: Frenkie de Jong, Ferran Torres, Raphinha, Fermin Lopez (dua gol), Robert Lewandowski, dan satu gol bunuh diri lawan.
Laga Barcelona vs Valencia menjadi skor paling terbanyak pada La Liga 2024-2025 ini.
Kemenangan Barcelona 7-1 atas Valencia, Senin (27/1/2025) dini hari WIB, merupakan jumlah gol terbanyak yang terjadi dalam satu pertandingan di La Liga 2024-2025 ini.
Bagi Valencia, ini kali pertama dalam sejarah mereka kemasukan 7 gol dalam satu laga sejak 70 tahun silam.
Los Che pernah mengalami kekalahan telak dengan kemasukan tujuh gol, yaitu pada 20 Maret 1955 ketika digulung Alaves, 0-7.
Namun demikian, ini bukan tentang Valencia melainkan tentang Barcelona yang sepanjang musim ini mampu mencetak banyak gol dalam sebuah pertandingan.
Bagi Blaugrana, kemenangan tersebut memang bukanlah yang terbesar pada musim ini. Tim asuhan Hansi Flick pernah mencatat kemenangan terbesar, ketika mengalahkan Real Valladolid, 7-0, 31 Agustus 2024 lalu.
Namun demikian, menang dengan cara mencetak 7 gol menegaskan bahwa Blaugrana adalah tim yang memang tidak terbendung, unstopable.
Dengan kemenangan 7-1 atas Valencia, merupakan kali ke-14 Barcelona mampu mencetak minimal 4 gol dalam sebuah pertandingan.
Dari 14 laga tersebut, 7 di antaranya di La Liga: Barcelona 7-0 Real Valladolid, Girona 1-4 Barcelona, Real Madrid 0-4 Barcelona, Villarreal 1-5 Barcelona, Barcelona 5-1 Sevilla, Mallorca 1-5 Barcelona, dan Barcelona 7-1 Valencia.
Lalu di di Copa del Rey: Barbastro 0-4 Barcelona dan Barcelona 5-1 Real Betis, sedangkan di Liga Champions terjadi ketika menang 5-1 atas Young Boys, Barcelona 4-1 Bayern Munchen, Red Star Belgrade 2-5 Barcelona, serta Benfica 4-5 Barcelona.
Serta di Piala Super Spanyol yang membuat mereka tampil sebagai juara setelah memukul Real Madrid, 5-2.
Hansi Flick, berada di balik sukses ini. Pelatih asal Jerman tersebut telah membentuk Blaugrana menjadi mesin gol.
Barcelona kini total telah mencetak 101 gol di bawah kepelatihan Hansi Flick sejak pelatih berusia 59 tahun tersebut resmi menangani Blaugrana pada 29 Mei 2024 lalu.
Mantan pelatih Timnas Jerman dan Bayern Munchen ini mencatat jumlah gol tersebut hanya dalam 32 pertandingan.
Dan, terkait kemenangan telak atas Valencia, Hansi Flick justru memberikan pujian kepada para pemain yang diturunkan di laga ini, yang kebanyakan jarang dimainkan namun mampu memberikan "pertunjukan" yang mengesankan.
"Ini merupakan pertandingan yang sempurna. Pemain yang tidak sering kami turunkan bermain sempurna," kata Hansi Flick, dalam konferensi pers setelah laga berakhir.
Ya, Hansi Flick tidak hanya membuat mesin utama Barcelona efektif melainkan juga para pemain lapis kedua yang bisa disebut dengan Plan B.
Barcelona telah memperlihatkan salah satu performa terbaik mereka musim ini ketika mengalahkan Valencia.
Sebelum sukses ini, Barcelona memang membutuhkan kemenangan untuk mengakhiri rapor buruk mereka di La Liga 2024-2025.
Blaugrana hanya meraih 6 poin dari 8 laga sebelumnya jelang menghadapi Valencia. Dan, mereka berhasil mewujudkannya dengan cara yang luar biasa.
Hansi Flick mampu melakukannya ketika sejumlah pemain reguler absen karena mengalami cedera atau tidak fit.
Salah satu alasan mengapa Barcelona tidak meraih hasil bagus pada November dan Desember 2024 lalu, karena para pemain lapis kedua tidak tampil sesuai yang diinginkan.
Ada 5 hal yang diperlihatkan Barcelona dari kemenangan 7-1 atas Valencia. Berikut ini 5 hal tersebut:
1. Tahun Baru, Tenaga Baru
Gavi, Frenkie de Jong, Ferran Torres, Ansu Fati, dan Fermin Lopez, merupakan deretan pemain yang memang jarang diturunkan sebagai starter pada musim 2024-2025 ini.
Salah satu alasan mereka jarang diturunkan karena kondisi mereka yang bergantian cedera. Situasi tersebut membuat barisan pemain ini tidak tampil maksimal.
Kini, di awal 2025, situasinya berbeda. Kecuali Ansu Fati yang memang tidak diturunkan saat lawan Valencia, pemain lainnya dalam daftar tersebut menjadi pemain yang mampu memberikan peran penting.
2. Kebangkitan Fermin Lopez
Jika sebelumnya Gavi sudah berhasil memperlihatkan dirinya telah kembali ke performa terbaik, kini giliran Frenkie de Jong dan Fermin Lopez yang memperlihatkannya.
Menghadapi Valencia, gelandang berusia 21 tahun ini tampil dalam laga terbaiknya sebagai pemain Blaugrana. Dia mencetak gol, memberikan assist, dan juga ikut membantu pertahanan.
Wajar jika kemudian di akhir pertandingan Fermin Lopez terpilih sebagai Pemain Terbaik dalam laga tersebut.
"Sangat indah melihat permainannya di pertandingan ini. Saya bahagia untuknya, untuk dua gol yang dia ciptakan dan untuk penampilannya di laga ini," kata Hansi Flick tentang Fermin Lopez.
3. Kebangkitan Frenkie de Jong
Frenkie de Jong juga memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Kali ini, dia menjadi pemain yang mampu mendorong rekan setimnya dalam permainan.
Gelandang asal Belanda ini membuktikan bahwa dia dapat mencapai area pertahanan lawan. Frenkie de Jong mencetak gol pertama Barcelona di laga ini, hanya tiga menit setelah laga bergulir.
Performanya konstan yang memperlihatkan bahwa cedera yang selama ini mengganggu pergerakannya sudah berlalu.
Ketika dia ditarik keluar untuk digantikan, fans Barcelona pun memberikannya aplaus. Mereka berdiri memberikan tepukan tangan seiring sang pemain meningalkan lapangan.
4. Ferran Torres
Situasi Ferran Torres sedikit berbeda. Dia memang bukan pemain yang berstatus starter, tapi sejak awal musim, Ferran Torres selalu mampu memaksimalkan menit yang didapatkannya.
Ferran Torres menjadi pemain penting dalam beberapa pertandingan musim ini. Lawan Valencia, dia berhasil mencetak gol lagi.
5. False Nine
Menghadapi Valencia, ada taktik atau strategi yang cukup mengejutkan, yaitu dengan menempatkan Robert Lewandowski di bangku cadangan.
Hansi Flick menerapkan pola 4-2-3-1 dengan Ferran Torres bermain sebagai false nine atau penyerang palsu.
Namun, peran itu bukan hanya dijalankan oleh Ferran Torres, melainkan juga oleh Frenkie de Jong, Raphinha, dan Fermin Lopez.
Strategi ini bukan tidak mungkin akan kembali diterapkan Hansi Flick di masa depan.
Yang pasti, sudah tiga kali Hansi Flick menggunakan strategi ini dan hasilnya totalnya adalah 15 gol dan kemasukan 3 gol.