- Gol indah pernah diciptakan sejumlah pemain baik dari yang tidak terkenal maupun berstatus megabintang.
- Di antara gol-gol tersebut kalah dalam pemilihan Puskas Award, bahkan ada di antaranya yang tidak masuk nominasi.
- Gol salto kiper asal Afrika Selatan salah satu yang dinilai pantas memenangkan Puskas Award.
SKOR.id - Gol Son Heung-min ke gawang Burnley pada akhir 2019 lalu terpilih sebagai Gol Terbaik dalam The Best FIFA 2020.
Gol tersebut terjadi karena kombinasi kecepatan pemain, kemampuan bintang Tottenham Hotspur ini menggiring bola, dan kemampuannya dalam melepaskan tembakan yang tepat.
Aksi pemain asal Korea Selatan dalam kemenangan 5-0 timnya di ajang Liga Inggris tersebut memang pantas mendapatkna Puskas Award 2020.
Gol-gol yang memenangkan Puskas Award memang memperlihatkan unsur kejutan, akrobatik, spektakuler, dan juga tentu adanya aspek keindahan.
Namun, ada sejumlah gol indah yang sebenarnya juga pantas memenangkan Puskas Award. Bahkan, ada gol indah yang tidak masuk nominasi sama sekali.
Skor.id merangkum kembali lima gol indah pada masanya yang pantas memenangkan Puskas Award namun gagal meraihnya. Berikut gol-gol tersebut:
1. Oscarine Masuluke (2016)
Gol salto masih menjadi salah satu ukuran untuk menempatkan gol sebagai salah satu yang terbaik.
Tidak sedikit yang beruntung mampu melakukannya, dari Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau Zlatan Ibrahimovic.
Namun, keberuntungan tersebut menjadi semakin istimewa jika yang melakukannya adalah seorang penjaga gawang.
ON THIS DAY
Baroka goalkeeper Oscarine Masuluke scored a stunning overhead goal against Orlando Pirates on this day in 2016 and went on to become the first African to be nominated into the top three of the FIFA Puskas Award.#FARPostpic.twitter.com/l74EqJDG0o— FARPost_ZA (@FARPostZA) November 30, 2020
Adalah Oscarine Masuluke, penjaga gawang FC Baroka, mencetak gol dengan cara salto.
Momen tersebut terjadi pada 2016 silam dalam laga menghadapi Orlando Pirates pada liga Afrika Selatan. Gol itu semakin berarti karena sebelum aksi tersebut, timnya imbang 1-1.
Gol tendangan salto pada menit ke-95 tersebut menentukan kemenangan timnya.
Gol ini pun masuk dalam finalis Puskas Award pada 2017, tapi sayang tidak mendapatkan banyak pemilih, kalah dari gol kalajengking yang diciptakan bintang Arsenal, Olivier Giroud.
2. Papiss Cisse (2012)
Papiss Cisse akan dikenal dengan gol yang diciptakannya ke gawang Chelsea pada 2 Mei 2012.
Dalam pertandingan ini, dia membawa Newcastle United menang 2-0 di kandang The Blues dengan dua gol yang diciptakannya.
Gol kedua yang sangat mengesankan. Dia memanfaatkan umpan rekannya, bola yang jantuh memantul dan langsung disepak dengan sisi luar kaki kanannya.
Papiss Cisse’s unbelievable goal against Chelsea. The technique on this ???? #NUFC pic.twitter.com/4YgRO7twIg— ToonArmy (@toonarmy_com) October 18, 2019
Bola melesat, melambung, tapi sepakan tersebut tampaknya membuat efek bola justru melengkung dan membuat kiper Petr Cech tidak mampu merengkuhnya.
Namun, gol ini bahkan tidak masuk dalam nominasi. "Itu adalah gol terbaik yang pernah saya ciptakan," kata Cisse.
Gol tersebut kemudian dipilih oleh BBC sebagai gol terbanyak musim itu.
3. Gareth Bale (2018)
Gal salto Gareth Bale ke gawang Liverpool pada final 2017-2018 salah satu yang terbaik dalam ajang ini.
Gol itu juga memiliki cerita di baliknya jika dikaitkan soal hubungan yang tidak harmonis antara dirinya dan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Tapi itu hanya sisi lain, cerita terbaiknya tentu bahwa gol itu memang salah satu yang terbaik dan masuk nominasi pada Puskas Award pada 2018.
Meski demikian, gol Gareth Bale faktanya tidak masuk dalam daftar finalis. Tapi, walau tidak meraih Puskas Award, tentu saja Gareth Bale telah meraih trofi Liga Champions.
Karena gol yang dia ciptakan tersebut, yang membuat Real Madrid meraih gelar. Itu yang tampaknya paling penting bagi Gareth Bale.
4. Lionel Messi (2015)
Dalam final Piala Raja 2014-2015, Lionel Messi mencetak gol dengan melewati empat pemain Athletic Bilbao.
Gol ini memperihatkan aspek kemampuan individu sang pemain dalam menggiring bola yang memang sudah menjadi spesialisasinya.
Gol ini pun masuk dalam nominasi Puskas Award pada 2015 bahkan hingga dalam kategori finalis. Meski demikian, gol tersebut masih kalah oleh gol yang diciptakan Wendell Lira.
Saat itu, Lionel Messi menggiring bola dari sisi kanan lalu melewati adangan sejumlah pemain hingga sampai masuk ke jantung pertahanan Athletic Bilbao. Dia kemudian melepaskan tembakan yang menjadi gol.
Lionel Messi vs Athletic Bilbao 2015
I told you Messi loves a solo goal against Bilbao ???? pic.twitter.com/6j9yPs76Xk— Never Forget Football (@NFFootball_) June 24, 2020
5. Jack Wilshere (2013)
Jack Wilshere mengawali proses gol yang diciptakannya ini dari lini belakang timnya. Dia membawa bola, memberikan kepada tiga rekannya yaitu Mesut Oezil, Santo Cazorla, dan Aaron Ramsey.
Jack Wilshere seperti sumbu dari proses gol tersebut. Dalam proses itu, dari awal di daerah pertahanan timnya, hingga kemudian memainkan tiga kali umpan, Jack Wilshere yang kemudian mengakhiri dengan gol.
Momen itu terjadi pada 2013 silam, menghadapi Norwich City. Hanya, memang gol ini tidaklah spektakuler jika mempertimbangkan sejumlah gol-gol yang masuk dalam Puskas Award.
Dan, memang gol ini tidak masuk dalam nominasi. Tapi, gol ini tetap memberikan unsur keindahan, sebuah kerja sama yang terjadi antara Jack Wilshere dengan ketiga rekannya itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Italia: Fiorentina Imbang, Juventus Pesta Gol https://t.co/YVvcLo0mMC— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 19, 2020
Berita Bola Internasional Lainnya:
5 Kapten Terbaik Manchester United Sepanjang Masa
5 Eksekutor Penalti Terbaik Sepanjang Sejarah, Tempat Pertama Milik Pemain Antah Berantah