2020 Tahun Pudarnya Fungsi Playmaker, Tergerus oleh Sepak Bola Bertempo Cepat

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor:

  • Pada tahun 2020, peran playmaker tampak "hilang" dari sejumlah tim besar.
  • Tidak ada Mesut Ozil, atau minimnya kesempatan bagi Christian Eriksen hingga Dele Alli.
  • Skor Indonesia mencermati perubahan peran playmaker sepanjang 2020 ini.

SKOR.id - Salah satu istilah yang populer dalam strategi sepak bola modern adalah "playmaker," peran pemain super-kreatif di sentral lapangan dalam sebuah formasi.

Peran playmaker bisa dilihat dari dua kemampuannya: memiliki kapasitas untuk menyentuh atau menguasai bola paling lama dan menuntaskan operan sebanyak-banyaknya.

Sehingga, para playmaker biasanya diberkahi dengan skill individu kelas wahid. Posisi bukanlah hal mutlak untuk Playmaker.

Sosok gelandang memang lazim memikul peran, seperti Zinedine Zidane atau Juan Mata, meski ada sosok seperti David Beckham (sayap) atau Francesco Totti (second striker/striker).

Dalam perkembangannya, muncul banyak istilah peran baru dalam strategi sepak bola. Bahkan peran seorang pemain terhitung makin spesifik.

Beberapa catatan memperlihatkan bahwa sosok peran playmaker makin memudar sebagai efek samping perkembangan peran ini, paling tidak sepanjang 2020 yang akan berakhir ini.

"Sebelumnya, playmaker bermain di tengah atau sedikit di luar jantung pertahanan lawan. Namun sekarang, dengan skema 4-3-3, playmaker tak lagi dibutuhkan," kata Javier Clemente, mantan pelatih timnas Spanyol dan Athletic Bilbao.

Mantan pelatih Malaga serta pemain Real Madrid dan Racing Santander,  Victor Sánchez del Amo, juga menyakatan hal senada dengan Clemente.

Menurut Sanchez, terdapat perubahan permainan yang mendasar saat ini sekaligus mengubah peran gelandang, yakni dari sepak bola vertikal (langsung ke depan) menuju permainan melebar yang cepat.

"Sekarang, strategi sepak bola sudah berubah dari sepak bola vertikal menuju sepak bola lateral (melebar). Kontrol permainan di suatu area justru merusak (strategi)," kata Victor Sanchez.

Pemain dengan tipikal playmaker biasanya memiliki imaginasi dan visi dalam permainan. Semua itu melengkapi teknik individunya dalam memberikan peluang bagi rekan setimnya mencetak gol.

Tidak banyak pemain yang memiliki kemampuan seperti ini, mereka adalah pemain spesial. Namun, untuk melakukannya, playmaker membutuhkan waktu dalam penguasaan bola.

Satu per Satu Playmaker Hilang

Sepanjang 2020-2021, perubahan strategi permaian di klub-klub Eropa turut berimbas pada peran playmaker.

Beberapa pemain besar yang dikenal sebagai playmaker tampak berubah peran, dikesampingkan, bahkan dihilangkan.

Christian Eriksen (Inter Milan), Isco Alarcon (Real Madrid), dan Dele Alli (Tottenham Hotspur) menjadi sorotan. Eriksen, Isco, dan Alli hanya dapat menit bermain yang tak cukup banyak.

Ekspektasi Antonio Conte agar Eriksen bisa menjadi sosok penting di depan dua bek tengah (deep-lying playmaker) pun tidak sesuai dengan harapan.

Kini, Eriksen baru bermain dalam 373 menit di semua kompetisi. Semua itu karena Antonio Conte lebih memilih pola 3-5-2.

Dengan pola ini, orientasi serangan adalah di dua bek sayap. Antonio Conte menuntut pemainnya bermain cepat.

Karena itu, dengan menempatkan playmaker sama artinya akan membuat filosofi permainan yang diinginkannya menjadi lambat.

Dia tidak perlu pemain super-kreatif dengan imaginasi bola di kakinya yang akan membuat waktu terbuang.

Ironisnya, ketika dia sukses saat masih di Juventus, Antonio Conte yang justru membuat peran pemain kreatif menjadi sangat istimewa.

Dan, saat itu, peran tersebut dilakukan oleh Andrea Prilo sebagai deep-lying playmaker.

Posisi pemain seperti ini lebih banyak bermain di kedalaman, dalam hal ini berada di belakang zona serangan.

Dari sana, dia biasanya memberikan umpan-umpan mematikan kepada rekannya. Deep-lying playmaker memiliki kemampuan membangun dan merancang serangan dari kedalaman.

Pemain dengan karakter seperti ini semakin jarang ditemui dalam sepak bola modern saat ini.

Sedangkan di Real Madrid, Isco tak banyak mendapat ruang dengan formasi reguler 4-3-3 yang diimplementasikan Zidane musim ini.

Peran Isco yang cair seperti pada era pertama Zidane melatih dengan formasi 4-3-1-2 tak lagi ditemukan, dan kini Ia hanya bermain selama 357 menit.

Sedangkan Dele Alli disebut tak efektif membantu serangan. Strategi serangan balik yang dituntut oleh Jose Mourinho di Tottenham Hotspur, membuat karakter pemainnya tidak cocok.

Jose Mourinho lebih memilih pemain yang juga memiliki kemampuan dalam mempertahankan bola. Peran tersebut kini dipercayakan kepada Tanguy Ndombele.

Dela Alli baru turun dalam 407 menit bertanding. Playmaker sekaliber Mesut Ozil bahkan kini harus menelan kenyataan bahwa Ia "dibuang" oleh Arsenal pada 2020-2021.

Dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik, tuntutan untuk membangun serangan dan mencetak gol menjadi tidak mungkin karena memang dia tidak masuk skuad.

Ya, angka-angka statistik seperti jumlah gol, jumlah assist, atau hanya sekadar ekspektasi gol/assist (xG/xA) menjadi salah satu tolok ukur kapabilitas gelandang era saat ini.

Salah satu yang juga berubah adalah peran Philippe Coutinho di Barcelona. Coutinho kini kerap dipasang sebagai gelandang serang atau sayap kiri.

Tugasnya  tugas memberi lebih banyak umpan-umpan kunci dan menciptakan peluang, dengan tempo yang cepat, dibanding mempergunakan tempo untuk mengatur arus bola di lini tengah.

Menurut Skorer, apakah peran playmaker akan berubah di masa mendatang?

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Internasional Lainnya:

5 Tim dengan Daya Jelajah Terbaik di Meiji Yasuda J1 League 2020

10 Bintang yang Berpeluang Bebas Transfer pada 2021

Source: Marca

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

byon madness

Other Sports

BYON Madness Hadirkan 2 Calon Juara Dunia Tinju asal Indonesia, Tayang di Vidio dan SCTV

BYON Madness digelar di Studio 6 Emtek City, Jakarta, Sabtu (26/4/2025), menandai kembalinya combat sport ke layar televisi nasional.

Teguh Kurniawan | 25 Apr, 12:34

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 25 Apr, 10:49

Futsal Nation Cup 2025, Piala Futsal Indonesia yang diikuti delapan tim teratas Liga Futsal Indonesia atau Pro Futsal League 2024-2025 pada April 2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Futsal Nation Cup 2025: Semifinal pada 26 April

Fafage Banua vs Cosmo JNE dan Bintang Timur vs Pangsuma FC pada Sabtu (26/4/2025) sore dan malam.

Taufani Rahmanda | 25 Apr, 09:43

Bursa transfer futsal atau pergerakan keluar-masuk pemain di Liga Futsal Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Paruh Musim Pro Futsal League 2024-2025

Aktivitas 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 pada bursa transfer paruh musim, yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 25 Apr, 07:44

Stadion Anfield saksi kisah seru duel Liverpool vs Manchester United. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Menilik Perbandingan Gelar Liverpool vs Manchester United

Liverpool atau Manchester United, siapa yang memiliki gelar lebih banyak? Simak dalam perbandingan berikut ini!

Thoriq Az Zuhri | 25 Apr, 06:09

Profil Klub Liga Italia, AC Milan. (Yusuf/Skor.id)

Liga Italia

Bologna vs AC Milan di Final Coppa Italia, I Rossoneri Punya Pengalaman Lebih Banyak

AC Milan akan menghadapi Bologna di final Coppa Italia 2024-2025, pengalaman I Rossoneri lebih banyak.

Pradipta Indra Kumara | 25 Apr, 03:56

EVOS Esports. (Hendy Andika./Skor.id)

Esports

EVOS Umumkan Kembalinya Branz ke Skuad MPL ID Season 15

Sebelumnya Branz berstatus sebagai roster inactive dari tim berjuluk Macan Putih itu.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 03:22

Dewa United Esports (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Persiapan Dewa United Esports Hadapi Laga Sulit di Pekan Kelima MPL ID Season 15

Dewa United Esports akan menghadapi RRQ Hoshi dan Team Liquid ID di pekan kelima MPL ID Season 15.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 02:58

El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid di Supercopa de Espana (Piala Super Spanyol). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

La Liga

Head-to-Head Barcelona vs Real Madrid Jelang Final Copa del Rey 2025

Berikut ini adalah Head-to-Head Barcelona vs Real Madrid jelang bertemu final Copa del Rey 2024-2025.

Thoriq Az Zuhri | 25 Apr, 02:54

Timnas futsal putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Pesan Wamenpora untuk Timnas Futsal Putri Indonesia

Timnas Futsal Putri Indonesia akan berlaga di ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 02:39

Load More Articles