- Dramatisasi keberhasilan seorang atlet menembus planet dunia acap menarik perhatian.
- Keringat, darah dan air mata menjadi pemandangan biasa di arena pertandingan.
- Industri film pun tak ragu mengangkat aksi heroinya ke layar lebar.
SKOR.id - Aksi heroik para atlet di arena pertandingan menginspirasi berbagai sendi kehidupan. Dramatisasi keberhasilan seorang atlet menembus level dunia acap menarik perhatian.
Menjadi seorang atlet tidak semudah yang dibayangkan. Tidak cukup bermodal bakat. Perlu perjuangan dan latihan yang keras. Keringat, darah dan air mata menjadi pemandangan yang biasa agar mereka bisa menjadi atlet yang sukses.
Namun, semua itu bisa mereka lewati hingga mereka bisa menjadi orang yang sukses dan menjadi seorang panutan di kalangan masyarakat. Industri film pun tak ragu mengangkat aksi heroiknya ke layar lebar.
Berikut film beraroma olaharaga yang menginspiratif.
1. Remember the Titans (2000)
Remember the Titans adalah sebuah film olahraga biografi Amerika tahun 2000 yang diproduksi oleh Jerry Bruckheimer dan disutradarai oleh Boaz Yakin.
Skenario, ditulis oleh Gregory Allen Howard, didasarkan pada kisah nyata pelatih Herman Boone, diperankan oleh Denzel Washington, dan upayanya untuk mengintegrasikan tim sepak bola Sekolah Menengah T. C. Williams (sekarang Sekolah Menengah Kota Alexandria) di Alexandria, Virginia, di 1971.
Will Patton memerankan Bill Yoast, asisten pelatih Boone. Atlet kehidupan nyata Gerry Bertier dan Julius Campbell masing-masing diperankan oleh Ryan Hurst dan Wood Harris.
Remember the Titans bercerita tentang seorang pelatih yang berhasil mempersatukan keberagaman dan perbedaan di tengah era rasisme yang masih kental pada saat itu.
2. Ali (2001)
Film Ali adalah drama olahraga biografi Amerika tahun 2001 yang ditulis, diproduksi dan disutradarai oleh Michael Mann.
Film Ali berfokus pada sepuluh tahun dalam kehidupan petinju Muhammad Ali. Diperankan oleh Will Smith, dari tahun 1964 hingga 1974. Film ini menampilkan perebutan gelar kelas berat dari Sonny Liston.
Pun pertobatan sang legenda tinju ke Islam, kritik terhadap Perang Vietnam, dan pengusiran dari tinju, hingga merebut kembali gelar dari George Foreman dalam pertarungan Rumble in the Jungle tahun 1974.
Film ini diterima dengan baik oleh para kritikus. Tetapi merupakan bom box-office. Will Smith dan Jon Voight masing-masing menerima nominasi Academy Award untuk Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik.
Dari film ini kita juga bisa melihat sisi lain dari Muhammad Ali yang belum banyak terekspos media.
3. The Longest Yard (2005)
The Longest Yard adalah sebuah film komedi olahraga Amerika tahun 2005 yang disutradarai oleh Peter Segal dan ditulis oleh Sheldon Turner.
Sebuah remake dari The Longest Yard tahun 1974, dibintangi oleh Adam Sandler sebagai mantan quarterback profesional yang, sebagai ganti pengurangan hukuman penjara, dipaksa untuk membentuk tim sepak bola untuk bermain melawan para penjaga.
Film ini dibintangi oleh Chris Rock, James Cromwell, Nelly, William Fichtner dan Burt Reynolds, yang memainkan peran Sandler dalam film aslinya.
Dari film ini kita bisa melihat sisi lain kehidupan di balik jeruji besi dan menunjukan bahwa para napi yang menjadi sampah masyarakat pun bisa dan berhak untuk bisa berprestasi.
The Longest Yard menjadi salah satu film olahraga terbaik yang dikemas secara komedi dan menonjolkan sisi motivasi untuk bisa berprestasi di mana saja menjadi pesan moral dari film ini.
4. Coach Carter (2005)
Coach Carter diangkat dari kisah nyata seorang pelatih bola basket SMA di California yang bernama Ken Carter.
Kebanyakan dari pelatih biasanya yang tidak peduli dengan nilai akademik para atletnya, pelatih yang satu ini justru berbeda. Coach Carter justru sangat memperhatikan nilai akademik dari anak didiknya.
Coach Carter berani membatalkan dan menghentikan semua kegiatan tim sampai tim berhasil menunjukkan peningkatan kembali di bidang akademis mereka. Meskipun pada waktu itu tim basket mereka menjadi tim yang tidak bisa terkalahkan dari tim manapun.
5. 3 Srikandi
Film 3 Srikandi diangkat dari kisah nyata menceritakan perjuangan para atlet panahan putri Indonesia yaitu Nurfitriyana, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardani yang mengikuti Olimpiade Seoul 1988.
3 Srikandi ini mengukir sejarah menjadi atlet pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade.
Perjuangan keras 3 Srikandi ini menginspirasi atlet cabang olahraga lainnya untuk mendulang prestasi di level tertinggi.*