- Manchester United dikenal memiliki duo striker yang mematikan.
- Duo penyerang Manchester United yang mematikan sudah belum ada lagi sejak era kepelatihan Sir Alex Ferguson
- Kini, Cristiano Ronaldo telah kembali ke Manchester United dan mencari kemitraan anyar dengan rekan setimnya.
SKOR.id - Manchester United dikenal memiliki deretan penyerang mematikan yang kerap membuat pertahanan lawan berpikir dua kali untuk menghadapinya.
Apalagi dalam era kepelatihan Sir Alex Ferguson muncul beberapa duo penyerang yang saling membantu untuk memecah kebuntuan Manchester United.
Tetapi sejak ditinggalkan Ferguson mereka kesulitan mendapatkan duet penyerang yang mematikan.
Baru-baru ini muncul nama Marcus Rashford dan Anthony Martial di era Ole Gunnar Solskjaer. Meskipun, penampilan keduanya tidak konsisten seperti striker-striker sebelumnya.
Rashford kini harus menepi karena tengah menjalani pemulihan untuk cedera bahu. Sementara itu, Martial mulai kehilangan tempat utamanya di lini depan Manchester United.
Tetapi kini mereka telah menyambut kepulangan Cristiano Ronaldo yang menjadi pilar penting di ujung tombak pada periode 2003-2009.
Kedatangannya diharapkan mampu mengembalikan masa kejayaan Setan Merah seperti era Sir Alex Ferguson.
Berikut, Skor.id merangkum lima duo penyerang terbaik sepanjang sejarah Manchester United.
1. Andy Cole - Dwight Yorke
Di urutan pertama ada Andy Cole dan Dwight Yorke. Kedua pemain tersebut membangun kemitraan kuat untuk pada Liga Inggris 1998-1999.
Pada musim pertamanya, Cole dan Yorke sukses membantu Manchester United meraih treble winners. Keduanya sukses mencetak total 53 gol pada musim tersebut.
Mereka memenangkan 4 gelar Liga Inggris, satu Piala FA, satu Liga Champions serta satu Piala Interkontinental selama waktu mereka bersama Setan Merah dan mereka bisa dibilang sebagai duo pencetak gol paling mematikan dalam sejarah Manchester United.
Tetapi kebersamaan keduanya berakhir setelah Cole memutuskan bergabung dengan Blackburn Rovers pada tahun 2021.
2. Eric Cantona - Mark Hughes
Mark Hughes tiba di Manchester United terlebih dahulu usai didatangkan dari Barcelona pada 1988. Ia membangung kemitraan yang kuat di lini depan usai klub mendatangkan Eric Cantona pada tahun 1992.
Cantona menjadi solusi lini depan Sir Alex Ferguson bersama dengan Hughes. Musim pertama Cantona di Old Trafford berbuah manis, ia membantu tim mengakhiri 26 tahun puasa gelar dengan mengangkat trofi Liga Inggris. Pada musim itu mereka bahkan hanya kalah dua kali di liga.
Kedua pemain tersebut hanya memiliki kebersamaan singat, selama dua setengah tahun. Tetapi mereka telah menyumbangkan gelar Liga Inggris, Piala FA, serta Community Shield.
Setelah itu, Hughes memilih untuk berlabuh ke Chelsea pada musim 1995-1996. Sementara itu, Cantona memilih pensiun pada tahun 1997.
3. Wayne Rooney - Cristiano Ronaldo
Duet Rooney dan Ronaldo mungkin saat ini yang paling dikenal oleh penggemar Manchester United. Keduanya menjadi salah satu mitra terhebat di lini depan Manchester United.
Keduanya sukses membantu tim asuhan Sir Alex Ferguson seelama enam tahun, sebelum Ronaldo akhirnya pindah ke Real Madrid.
Ronaldo datang lebih dahulu pada tahun 2003 dari Spoting CP dan disusul setahun berikutnya oleh Rooney.
Penampilan keduanya mulai bersinar pada tahun 2006-2007 dengan masing-masing mencetak 23 gol. Di musim berikutnya, Ronaldo mengungguli rekannya yang saat ini melatih Derby County tersebut dengan keduanya memilki 60 total gol (Ronaldo: 42, Rooney: 18). Kemudian di musim terakhir kemitraan Rooney-Ronaldo berhasil menorehkan total 42 gol.
Kemitraan keduanya tidak diragukan lagi, mereka berhasil meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, Piala FA, Piala Liga Inggris, serta Community Shield.
Kini, setelah 12 tahun merantau, Ronaldo kembali ke Manchester United. Sementara itu, Rooney telah memutuskan pensiun pada awal tahun ini dan menjadi pelatih.
Putra dari keduanya saat ini menjadi bagian dari akademi Manchester United. Penggemar berharap kedua anak itu mampu meneruskan jejak orang tuanya di Old Trafford.
4. Stan Pearson - Jack Rowley
Pearson bergabung Manchester United dengan usia 17 tahun pada tahun 1937. Sementara itu, pada tahun yang sama Rowley juga memulai debutnya bersama tim senior.
Tetapi kemitraan keduanya harus terhenti saat Pearson harus mengabdi ke resimen 2/4 pada Perang Dunia Kedua. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Pearson memutuskan untuk kembali ke Manchester United.
Sementara itu, Rowley telah menjelma menjadi penyerang mematikan saat Pearson datang. Tetapi Pearson mampu beradaptasi dengan cepat dan menemukan kembali peforma terbaiknya di bawah asuhan pelatih Sir Mat Busbby.
Gelar pertama kedua pemain tersebut saat Manchester United memenangi Piala FA 1948.
Kepiawaian Rowley dalam mencetak gol membuatnya mendapat julukan "Gunner". Sementara Pearson, terus menyongkong rekannya tersebut. Keduanya sekali lagi mempersembahkan gelar Liga Inggris 1952 untuk tim.
Rowley meninggalkan Old Trafford pada tahun 1955 dengan 211 gol sebagai pemain keempat yang mampu mencetak 200 gol untuk klub. Sedangkan Pearson, mencetak 148 gol sebelum memutuskan pergi ke Bury pada 1954.
5. Dennis Violet - Tommy Taylor
Kemitraan keduanya dibangun setelah Taylor bergabung dari Barnsley pada tahun 1953, sedangkan Violet para tahun yang sama menjalani debut bersama tim senior.
Violet dan Taylor dikenal dengan kecepatan mereka dan duel udara yang mumpuni. Duet keduanya mempelopori terbentuknya sebutan "Busby Babes".
Berkat kerja sama keduanya di lini depan, Manchester United meraih gelar Liga Inggris 1956 dan 1957, serta dua gelar Charity Shiled pada tahun yang sama.
Duet Violet dan Taylor berakhir karena insiden tragis. Taylor menjadi salah satu korban dari insiden Munich 1958. Ia sukses mencetak 131 gol dari 191 penampilan hingga akhir hayatnya.
Sementara itu, Violet menjadi salah satu pemain yang selamat dari kejadian tersebut. Ia masih sempat bermain hingga tahun 1962. Dirinya telah menyumbangkan 179 gol usai tampil 293 kali.
Kilas Balik Barcelona 2004-2005: Kemunculan Bintang Muda, Lionel Messi https://t.co/zGwtw33EE9— SKOR.id (@skorindonesia) September 9, 2021
Berita Manchester United lainnya:
Cristiano Ronaldo: Saya di Manchester United Bukan untuk Berlibur