- Laga kedua 16 besar Liga Europa akan digelar malam ini atau Jumat (19/3/2021) dini hari WIB.
- Sejumlah klub besar seperti Arsenal, Roma, dan Tottenham berhasil meraih kemenangan di laga pertama.
- Namun, mereka tidak dapat meremehkan kejutan yang bisa diberikan lawan-lawan mereka di laga kedua ini.
SKOR.id - Juan Antonio Pizzi pernah berada dalam momen luar biasa dalam kariernya sebagai pelatih.
Pizzi memang bukan pelatih yang pernah meraih gelar bersama klub Eropa. Namun, masa kariernya di Valencia pada 2013-2014 salah satu yang berkesan bagi pria asal Argentina ini.
Momen itu terjadi dalam ajang Liga Europa, ketika timnya menjamu Basel dalam laga kedua perempat final.
Jelang laga tersebut, banyak yang menilai ketika itu Valencia sudah tidak memiliki peluang karena kalah 0-3 pada laga pertama di kandang Basel.
Namun, di Valencia, Pizzi membuat timnya menciptakan keajaiban. "Kami harus selalu percaya," kata Juan Antonio Pizzi, seperti yang beritakan kembali oleh UEFA.com.
Dan, Valencia ketika itu menjadi tim yang membuat salah satu keajaiban dalam sejarah Liga Europa.
Malam ini, atau Jumat (19/3/2021) dini hari WIB, sejumlah klub akan tampil dalam laga kedua 16 besar Liga Europa.
Klub ternama seperti Arsenal, Tottenham Hotspur, atau AS Roma, memiliki peluang lolos setelah menang di laga pertama.
Meski demikian, mereka tentu tidak akan meremehkan lawan-lawan yang akan mereka hadapi di laga kedua ini karena "comeback" biasanya selalu terjadi dalam fase knockout.
Skor.id merangkum lima klub yang berhasil mencatatkan comeback terbaik dalam era Liga Europa. Berikut ulasannya:
Fulham 2009-2010
Kalah 1-3 pada laga pertama 16 besar Liga Europa 2009-2010 dari Juventus, Fulham membuat kejaiban pula di pertemuan kedua.
Mereka mampu memukul Juventus 4-1 dan memastikan tiket perempat final dengan agregat 5-4. Ini menjadi kejutan dan noktah hitam dalam sejarah Juventus di ajang ini.
Betapa tidak, mereka datang ke Craven Cottage dalam laga 18 Maret 2010 dengan bekal kemenangan 3-1 di laga pertama.
Namun, Fulham memberikan petaka bagi pasukan asal Turin, Italia tersebut, Bobby Zamora mencetak empat gol, dua gol Zoltan Gera serta dari Clint Dempsey membuat Fulham berhasil memukul Juventus.
Apalagi, di laga ini Juventus bahkan sempat unggul satu gol lewat David Trezeguet.
Juve asuhan Alberto Zaccheroni bermain dengan 10 orang sejak menit 27 karena Fabio Cannavaro diusir wasit.
Di ujung laga, kekuatan Bianconeri menjadi 9 pemain saja akibat kartu merah untuk Jonathan Zebina.
Arsenal 2018-2019
Arsenal juga memiliki kisah comeback di ajang Liga Europa. Momen tersebut terjadi pada 2018-2019 lalu tepatnya dalam laga kedua 16 besar pada 15 Maret 2019.
Arsenal kalah 1-3 di laga pertama. Namun, mereka membuat keajaiban di laga kedua ini. Dua gol Pierre Emerick Aubameyang dan satu dari Ainsley Maitland-Niles membuat hasil laga Arsenal vs Rennes berakhir dengan skor 3-0.
Ya, pasukan Unai Emery membalikkan agregat menjadi 4-3, dan lolos ke perempat final.
Mereka mencetak dua gol dimulai dari aksi Pierre Emerick Aubameyang pada menit kelima. Berselang 10 menit, giliran Ainsley Maitland-Niles yang membobol gawang Tomas Koubek, kiper Rennes.
Arsenal akhirnya melepaskan beban mereka di laga itu pada menit ke-72. Aubameyang menuntaskan umpan silang Kolasinac untuk mencetak gol. Momen tersebut diingat dengan aksi topeng Black Panther Aubameyang.
Salzburg 2017-2018
Lazio mengalami pil pahit di ajang Liga Europa 2017-2018. Mereka menang 4-2 pada pertemuan pertama perempat final namun kemudian malah terlempar setelah RB Sazlburg mampu membalikkan kedudukan, menang 4-1.
Dengan demikian, Sazlburg, wakil Austria itu lolos ke semifinal dengan agregat 6-5. Momen itu terjadi pada 12 April 2018.
Penyerang Lazio, Ciro Immobile sempat membawa timnya unggul 1-0 pada menit ke-55. Namun, keunggulan cuma bertahan semenit. Munas Dabbur menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Selanjutnya, Salzburg kembali mencetak gol melalui Amadou Haidara dan Hwang membawa Salzburg meendapatkan Agregat 5-5.
Mimpi buruk Lazio kemudian terjadi ketika Stefan Lainer mencetak gol. Salzburg lolos dengan agregat 6-5.
Basaksehir 2019-2020
Istanbul Basaksehir membuat kejutan di fase 32 besar ketika menghadapi klub asal Portugal, Sporting CP pada musim 2019-2020. Basaksehir menang dengan skor cukup telak, yakni 4-1.
Kemenangan tersebut tentu saja membuat klub asal Turki itu lolos ke 16 besar dengan dramatis karena mereka sempat kalah 1-3 di laga pertama 32 besar.
Dalam laga ini, kemenangan Basaksehir ditentukan oleh dua gol Edin Visca yang tercipta di menit akhir pertandingan.
Sementara dua gol lainnya masing masing dicetak oleh Martin Skrtel dan Danijel Aleksic. Sedangkan tim tamu hanya mampu cetak satu gol lewat aksi Luciano Vietto
Kemenangan telak ini secara dramatis antarkan Basaksehir lolos ke babak 16 besar Liga Europa, agregat menjadi 5-4.
Valencia 2013-2014
Valencia membuat keajaiban. Setelah kalah 0-3 pada pertemuan pertama perempat final, mereka membalikkan kedudukan dengan menang 5-0 pada laga kedua.
Dengan demikian, Valencia lolos ke semifinal dengan agregat 5-3. Pertandingan kedua perempat final ini sendiri berjalan dramatis.
Dua pemain Basel dikartumerahkan justru ketika mereka mulai berjuang di babak perpanjangan waktu usai disamakan 3-3 di waktu normal itu akhirnya dimenangkan Valencia.
Paco Alcacer menciptakan dua gol dan Eduardo Vargas satu gol pada waktu normal 90 menit.
Kedudukan 3-0 atau agregat 3-3 ini bertahan sampai 90 menit waktu normal, sehingga memaksa dimainkannya babak tambahan.
Bencana bagi Basel, hanya dalam kurun lima menit pada perpanjangan waktu harus kehilangan dua pemain: Marcelo Diaz dan Gaston Sauro dikeluarkan.
Basel menahan gempuran Valencia di bawah defisit dua pemain pada 15 menit pertama, namun 15 menit terakhir, mereka akhirnya kemasukan dua gol.
Dua gol pertama diciptakan Alcacer pada menit 114 usai menerima umpan Pablo Piatti. Empat menit kemudian Juan Bernat mencetak gol kelima Valencia.
Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan dengan margin gol terbesar dan comeback paling dramatis dalam sejarah Liga Europa.