- Paraguay dengan Persija cukup "dekat" dan ada lima pilar negara itu yang sempat gabung Macan Kemayoran.
- Lorenzo Cabanas adalah eks-pemain asing Persib asal Paraguay yang sebelumnya moncer saat berseragam Persija.
- Persija tak punya banyak pemain asing asal Paraguay, tetapi pilar asal negeri itu beberapa cukup mumpuni.
SKOR.id - Paraguay mungkin tak banyak menyumbang pemain asing bagi Persija, tetapi para pesepak bola negeri itu ada yang jadi andalan klub ini.
Pesepak bola asal Amerika Selatan sering menjadi primadona di Tanah Air mulai awal Liga Indonesia, termasuk Persija sering memakai jasa pemain asal kawasan itu.
Sejumlah pemain latin menghiasi hampir seluruh klub Liga Indonesia sampai kini, termasuk dari Paraguay.
Persija menjadi salah satu klub yang kerap menggunakan jasa pesepak bola impor asal Paraguay.
Via laporan terbaru situs resmi Persija pada Jumat (14/8/2020), Skor.id mencoba mendetailkan para pemain asal Paraguay yang pernah dimiliki Macan Kemayoran.
LORENZO CABANAS
Musim 2005, Persija Jakarta mendatangkan langsung dua pemain asal Paraguay dan salah satunya adalah Lorenzo Cabanas.
Cabanas yang punya nama lengkap Lorenzo Guzman Cabanas Ayala hanya semusim membela Persija.
Catatannya bersama Persija bisa dikatakan tragis atau lebih tepatnya selalu nyaris juara.
Sebab pada 2005, Persija mencapai final Divisi Utama Liga Indonesia dan Copa Dji Sam Soe (kini Piala Indonesia).
PSS Sleman Kehilangan Potensi Pemasukan Rp15 Miliar di Liga 1 2020https://t.co/KHV3ejALAo— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 14, 2020
Sayang, Cabanas yang selalu dimainkan pada final, laga berakhir dengan kekalahan Persija.
Sama-sama memainkan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Cabanas dan Persija kompak gigit jari.
Final Liga Indonesia, Persija kalah dari Persipura dengan skor 2-3. Lalu final Copa Dji Sam Soe, Persija ditumbangkan "sahabatnya" Arema Malang dengan skor 3-4.
Selepas membela Persija semusim, Cabanas gabung Persiba Balikpapan pada 2006 lalu direkrut Persib Bandung dari 2007 hingga 2009.
DIEGO CANEZA
Persija merekrut Lorenzo Cabanas satu paket dengan Diego Caneza pada 2005 di bawah pelatih asal Moldova, Arcan Iurie Anatolivieci.
Sayang, Caneza yang berposisi sebagai penyerang tak lama membela Persija Jakarta.
Adaptasi hidup di Indonesia gagal dan kena sakit lambung karena tak cocok makanan negeri ini membuat Diego Caneza dipulangkan.
Soal sakit lambung jadi penyebab dipulangkan Caneza itu merupakan laporan Tempo.co pada 30 Juni 2005.
Artinya, Diego Caneza hanya bersama Persija sekitar lima bulan karena Liga Indonesia pada 2005 dimulai per Maret tahun itu dan pra-musim dilakukan sejak Februari.
ADOLFO FATECHA
Striker asal Paraguay yang sempat berkarier di China ini ditarik Persija Jakarta sebagai suksesor Diego Caneza.
Bersama Cabanas, nasib Fatecha sama-sama tragisnya pada Liga Indonesia maupun Piala Indonesia musim itu.
Pada 15 tahun lalu, Fatecha juga tampil pada final dua ajang itu bersama Persija dan selalu kalah saat perebutan gelar.
Gagal bersama Persija, PSS Sleman menampung Adolfo Fatecha pada 2006.
RICHARD CACERES
Pemilik nama lengkap Richard Francisco Caceres Benitez adalah pemain asal Paraguay keempat Persija selama Liga Indonesia berputar mulai musim 1994-1995.
Sayang, nasib Richard Caceres hampir sama dengan Diego Caneza. Gagal moncer, Caceres pun dicoret sebelum mengakhiri kontrak semusim pada 2009-2010.
Masih dari laporan Tempo.co pada 10 Januari 2010, Caceres dicoret jelang putaran kedua Liga Indonesia musim itu mulai.
Selain tak maksimal, posisi Caceres hampir sama dengan peran gelandang asing Persija lainnya asal Singapura, Mustafic Fahrudin.
Akhirnya, Richard Caceres didepak selepas putaran pertama Liga Indonesia 2009-2010 berakhir.
Selanjutnya, dia berkarier untuk Persiba Balikpapan (2011-2012) dan Persiku Kudus (2013-2014).
PEDRO JAVIER
Pemain Paraguay yang paling menonjol milik Persija adalah Pedro Javier Velazquez Insfran.
Direkrut pada musim 2011-2012, striker berpengalaman ini disandingkan dengan Bambang Pamungkas untuk duet lini depan Persija.
Pada musim itu, pemain kelahiran Paraguari, Paraguay ini mencetak 16 gol.
Eks-pilar timnas Paraguay U-20 inipun menyatakan dapat memberikan permainan maksimal bersama Macan Kemayoran karena faktor the Jakmania.
Menurut Pedro Javier, kehadiran pemain ke-12 Persija itu membuatnya tampil selalu bertenaga.
"Semua ini karena Jakmania yang selalu mendukung kami 100 persen saat berlaga. Mereka luar biasa dan tidak pernah melihat fanatisme di klub lain,” ujar Pedro Javier.
Khusus Pedro Javier, dia gabung Persija beda dengan empat pemain Paraguay sebelumnya. Jika empat pendahulunya gabung Persija dengan status debut pada Liga Indonesia, beda dengannya.
Sebelum berseragam jersi klub Ibu Kota Indonesia, Pedro Javier sempat membela Semen Padang, PSDS Deli Serdang, serta Persibom Bolaang Mongondow medio 2005 sampai 2008.
Lalu selepas membela Persija dari 2011 sampai 2013, Pedro Javier gabung Gresik United (2014), Persela Lamongan (2015), dan Borneo FC (2016).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persija lainnya:
Borneo FC Seleksi Pelatih, Ada Luis Milla hingga Legenda Persija
Pencoretan Dua Pemain Persija di Timnas Indonesia U-19 adalah Hal Wajar