- Jose Luis Chilavert masuk bursa pencalonan Presiden Paraguay, 2023.
- Saat masih aktif, Jose Chilavert dikenal sebagai kiper produktif namun penuh kontroversi.
- Jose Luis Chilavert nyaris jadi korban pembunuhan bayaran akibat sikapnya yang temperamen.
SKOR.id - Penggemar sepak bola yang besar pada era 1990-an rasanya tak asing dengan nama Jose Luis Chilavert.
Pemain bernama lengkap Jose Luiz Felix Chilavert Gonzalez itu merupakan kiper legendaris namun kontroversial asal Paraguay.
Meski berstatus sebagai kiper, Jose Luis Chilavert justru dikenal sangat subur dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan.
Sepanjang karier, Jose Luis Chilavert mengemas 67 gol. Hanya kalah dari kiper legendaris Brasil, Rogerio Ceni, 131 gol.
Setelah lama memutuskan pensiun, nama Jose Luis Chilavert kembali muncul ke permukaan. Tepatnya pada akhir 2020.
Ini tak lain karena niatnya untuk maju dalam bursa calon presiden Paraguay pada 2023 dan menantang petahana, Mario Abdo Benitez.
“Cukup untuk segala ketidakmungkinan, korupsi, penjarahan terhadap rakyat Paraguay,” katanya saat deklarasi, malam Natal lalu.
Keinginan pria kelahiran 27 Juli 1965 itu untuk ikut pencalonan Presiden Paraguay boleh jadi karena gerah dengan kondisi negaranya.
pic.twitter.com/J5MsQja5G4— José Luis FelixChilavert Gonzalez (@JoseLChilavert_) December 24, 2020
Saat masih aktif hingga gantung sarung tangan, eks-penjaga gawang Velez Sarsfield itu gemar mengkritik Pemerintah Paraguay.
Salah satu yang paling diingat adalah ketika dirinya menolak tampil dalam Copa America 1999 yang berlangsung di negaranya.
Padahal, Jose Luis Chilavert merupakan kiper utama La Albirroja - julukan timnas Paraguay - sekaligus kapten tim di Piala Dunia 1998.
“Lebih baik uang menggelar turnamen digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan,” katanya dikutip dari La Nacion, kala itu.
Atas dasar yang sama pula, Chilavert enggan menjadi duta Paraguay saat mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Digagas Argentina dan Uruguay, Paraguay dan Cile ikut bidding pencalonan tuan rumah bersama untuk Piala Dunia 2030.
Seperti halnya mengomandoi pemain di lapangan, suara Chilavert memang sangat lantang dalam mengkritik politikus di negaranya.
Dia menilai banyak politikus di Paraguay yang korupsi dan tak kompeten hingga negara tersebut tak pernah maju dari sisi ekonomi.
Periode 2008-2009, Chilavert berjuang bersama atlet lempar lembing, Edgar Baumann, yang kehilangan hak tampil di Olimpiade.
Ketika itu, Edgar Baumann tak bisa turun membala Paraguay dalam Olimpiade lantaran korupsi di Komite Olimpiade Paraguay.
Dengan pandangan politik dan sikapnya itu, Chilavert sampai dibandingkan dengan Che Guevara, pejuang revolusi Kuba.
Penuh kontroversi hingga nyaris dibunuh
Kontroversi seolah tak pernah lepas dari Buldog, julukan untuk Jose Luis Chilavert. Bahkan, saat dirinya masih aktif sebagai pemain.
Dia sempat absen pada laga pertama Paraguay di Piala Dunia 2002 akibat masa hukuman usai meludahi bek Brasil, Roberto Carlos.
Temperamental, begitu sifatnya di lapangan hijau. Sampai-sampai, Diego Maradona dan Faustino Asprilla dapat bogem mentahnya.
Buntut dari pukulan ke Faustino Asprilla pada laga Paraguay vs Kolombia, Chilavert nyaris jadi korban pembunuh bayaran usai laga.
Laga tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Paraguay. Tapi, Asprilla dan Chilavert diusir wasit karena teribat baku pukul.
Momen dengan Chilavert tersebut diungkapkan oleh Faustino Asprilla dalam acara TelePacifico, pertengahan November 2019.
Dalam penuturan Asprilla, kamar hotelnya pernah ditelepon seorang pembunuh bayaran untuk meminta izin kepada dirinya.
Sang pembunuh bayaran - yang kemudian diketahui tewas saat perang antar-kartel, 2004 - itu meminta izin untuk membunuh Chilavert.
Permohonan itu langsung ditolak oleh Asprilla. “Kamu sudah gila,” tutur pemain yang semasa aktif sempat membela Parma dan Newcastle United itu.
“Kamu akan merusak sepak bola Kolombia. Apa yang terjadi di lapangan, biarlah tinggal di lapangan,” kata pencetak 20 gol di timnas Kolombia itu.
Terlepas dari segala kontroversi, Chilavert merupakan sosok yang peduli dengan masalah sosial. Salah satunya ketika dunia dilanda pandemi Covid-19.
Dia mengkritik keras Presiden Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol), Alejandro Dominguez, yang sama-sama berasal dari Paraguay.
Hal itu terkait perubahan jadwal semifinal Coquimbo (Cile) vs Defensa (Argentina) untuk dimainkan di Asuncion, Paraguay, Selasa (12/1/2021).
Penundaan itu dibuat lantaran jelang laga Corquimbo vs Defensa di Santiago (Cile), tiga pemain tim tamu dinyatakan positif Covid-19.
“Alejandro Dominguez, Anda membuat putusan sesat dengan mengadakan pertandingan di Paraguay,” tulis Chilavert via akun Twitter.
“Anda membawa tim yang terkontaminasi Covid-19 ke Paraguay. Negara ini bukanlah tempat sampah,” Chilavert menambahkan.
Kepedulian itu jualah yang turut membawa Chilavert untuk maju dalam bursa pencalonan Presiden Paraguay pada 2023 mendatang.
Menariknya, sejumlah rekan ketika aktif bermain pernah berkelakar dengan menyebut Chilavert sebagai “presiden masa depan”.
Kini, candaan tersebut kian mendekati kenyataan. Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah Chilavert di kancah politik Paraguay.
Apakah seorang Jose Luis Chilavert bisa mengikuti jejak legenda sepak bola lainnya, George Weah, yang kini menjadi Presiden Liberia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca juga berita legenda sepak bola lainnya:
Kegemilangan George Weah, Menilik Terakhir Kali PSG Lolos Semifinal Liga Champions
Rabu Kelabu: Tragedi Italia dan Luka Tiada Akhir Roberto Baggio di Piala Dunia 1994