- Berikut adalah empat langkah yang bisa dilakukkan untuk menghindar dari situasi obsesif.
- Membiarkan pikiran berlarut-larut terhadap sesuatu bisa mengganggu seseorang dalam kehidupan.
- Ada empat langkah awal untuk menghindari jika gejala obsesif.
SKOR.id - Obsesi adalah keinginan terhadap sesuatu yang mendominasi pikiran seseorang yang dalam taraf tertentu bisa menimbulkan kecemasan.
Situasi tersebut pada akhirnya bisa memengaruhi emosi sehingga dikategorikan sebagai perilaku obsesif dan jika terjadi berulang-ulang bisa berbahaya bagi kesehatan jiwa.
Pikiran yang obsesif tanpa disadari akan mengkondisikan hidup kita. Menutup semua hal-hal yang positif, membuat waktu yang kita lalui lebih banyak digunakan memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu.
Yang berbahaya, tentunya kita seringkali tidak menyadari itu terjadi. Pikiran kita begitu saja memikirkan sesuatu hal, berputar-putar di dalam pikiran akan sesuatu hal tersebut.
Kita sering merenung sementara pikiran tentang sesuatu itu semakin membesar, hingga akhirnya menyebabkan tingkat kecemasan dan kekhawatiran yang tinggi.
Pikiran obsesif adalah pikiran yang menimbulkan banyak kecemasan, kegugupan, dan kemungkinan untuk percaya bahwa sesuatu yang dipikirkan bisa menjadi kenyataan.
Seseorang pun bisa menjadi obsesif ketika ada sesuatu yang tidak dapat diraih (gagal). Anda kemudian berada dalam kondisi yang obsesif yaitu memikirkan kegagalan itu terus menerus.
Masalahnya adalah sulit untuk menghentikan atau mencegah menjadi obsesif. Berikut adalah cara mengatasinya:
1. Berhenti Memikirkan
Ini teknik yang direkomendasikan sejumlah psikolog. Ini didasarkan pada terapi perilaku kognitif. Perilaku kognitif adalah terapi mengubah pola pikir negatif menjadi positif.
Intinya, ketika ada sesuatu yang mengganggu pikiran, dapat mengatakan "cukup" atau "berhenti".
Teknik penghentian pikiran akan memungkinkan kita untuk menyadari bahwa begitu banyak pikiran obsesif yang kita miliki terhadap sesuatu hal padahal semua itu bisa kita atasi.
2. Teknik Relaksasi
Berlatih yoga atau meditasi sangat penting bagi seseorang yang menderita karena pikiran-pikiran obsesif.
Saat berlatih yoga atau meditasi, stres dan kecemasan berkurang, memungkinkan kita untuk mengelola pikiran lebih baik.
Meditasi dapat membuat pikiran mereka menjadi jernih dan tenang. Jangan mengandalkan emosi yang hanya membuat masalah tersebut semakin runyam.
Latihan pernapasan bisa membantu dalam menyikapi persoalan yang terjadi.
3. Berolahraga
Berolahraga salah satu cara terbaik. Dalam hal ini membuat Anda melakukan banyak gerakan atau aktivitas fisik yang lebi banyak atau konstan.
Kita bisa jalan kaki selama 30 menit atau berlari-lari (jogging), hingga berolahraga dengan itensitas yang lebih tinggi.
Yang penting adalah melakukan ini setiap hari. Dengan cara ini, akan menutup peluang berada dalam situasai obsesif.
4. Waktu Merenungkan
Ketika kita berhasil menguasai atau mencegah pikiran obsesif, berikan waktu untuk memikirkan apa yang telah kita lakukan.
Merefleksikan kembali keberhasilan mencegah menjadi obsesif akan memberikan motivasi bahwa kita mampu melakukannya. Tentu saja, ini bisa dilakukan dalam waktu yang khusus.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
DARI @J_League_En UNTUK DUNIA
Mulai dari Piala Eropa 2020 sampai Kualifikasi Piala Dunia 2022, beberapa pemain dari Liga Jepang dipanggil memperkuat negara mereka masing-masing.
Ada pemain andalan Skorer?
Selengkapnya: https://t.co/rf0SToh8eo pic.twitter.com/Gj305X5vlL— SKOR.id (@skorindonesia) May 27, 2021
Berita Tips Bugar Lainnya:
4 Tips Melatih Emosi Negatif hingga Jadi Energi Positif