- 10 tim Liga 1 2020 menggelar rapat jarak jauh untuk membahas kelanjutan kompetisi Liga 1 2020.
- Dari hasil virtual meeting tersebut ada empat poin yang akan diusulkan kepada PT LIB.
- Salah satu usulannya adalah untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada Juni nanti.
SKOR.id - 10 tim peserta Liga 1 2020 menggelar virtual meeting untuk membahas penundaan jadwal kompetisi akibat virus Corona.
Liga 1 dan Liga 2 2020 mengalami penundaan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Wabah virus Corona menjadi penyebab kompetisi olahraga di Indonesia harus tertunda, termasuk Liga 1 dan Liga 2.
Baca Juga: Persita Kembali Undur Jadwal Latihannya
Tak mau tinggal diam, beberapa tim peserta Liga 1 2020 menggelar virtual meeting pada Senin (23/3/2020).
Rapat daring tersebut diikuti oleh 10 klub peserta Liga 1 yakni Madura United, Persib Bandung, Arema FC, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, PSM Makassar, dan Barito Putera.
Ada empat poin penting yang disepakati dari hasil rapat tersebut.
Keempat poin tersebut nantinya akan diusulkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Poin pertama, hasil rapat mengusulkan agar Liga 1 2020 kembali bisa digelar setelah Idulfitri.
Hal tersebut terkait masa darurat bencana Corona hingga 29 Mei mendatang.
Baca Juga: Hikmah Penundaan Liga 1 2020 bagi Pelatih Bali United
Poin kedua mengenai pembatalan kontrak bisnis tim Liga 1 2020 apabila pemerintah menetapkan karantina wilayah secara menyeluruh.
Kontrak bisnis tersebut termasuk ikatan kerja dengan pemain, pelatih, dan sponsor.
Sementara itu, klub juga mengusulkan dana subsidi dari PT LIB agar tetap dibayarkan.
Adapun poin terakhir, klub meminta PSSI dan PT LIB agar melindungi mereka dari tuntutan dan gugatan akibat penundaan ini.
Berikut hasil virtual meeting 10 klub Liga 1 2020:
1. Merujuk surat BNPB no. 13/2020 maka kemungkinan kompetisi bisa kick-off pada pekan pertama bulan Juni, sehingga bagi klub yang sudah menandatangani kontrak bisnis dengan para pihak untuk memastikan bahwa status gaji pemain, pelatih, dan official team dapat dibayar maksimal 25 persen sejak Maret sampai dengan kick-off.
2. Apabila pemerintah menyatakan lockdown total atau bencana nasional, maka secara otomatis semua kontrak bisnis dengan para pihak batal demi hukum. Sehingga klub dibebaskan dari kewajiban yang tertera dalam kontrak, termasuk dengan pemain, pelatih, official team, serta sponsor.
3. Terhadap subsidi kepada klub seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya agar tetap dibayarkan untuk bagian Maret 2020.
4. PSSI melalui komite legal melakukan langkah-langkah konkret dengan menginisiasi keputusan yang dapat melindungi klub dari tuntutan atau gugatan para pihak yang dapat merugikan.