SKOR.id - Kabar buruk bagi Timnas Indonesia. Striker andalan Ole Romeny terancam tak bisa tampil di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Itu setelah dia mengalami cedera saat membela Oxford United di Piala Presiden 2025, tepatnya dalam laga melawan Arema FC, 10 Juli lalu.
Diinjak pemain Singo Edan, Paulinho, pergelangan kaki Ole Romeny retak dan harus dioperasi.
Positifnya, operasi berjalan mulus pada Kamis (17/7/2025), penyerang 25 tahun itu kini mulai menjalani proses pemulihan.
Namun, waktu yang dibutuhkan membuat khawatir. Biasanya, pemain akan menepi berbulan-bulan pasca operasi.
Sedangkan Timnas Indonesia harus melakoni dua pertandingan vital putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak pada awal Oktober.
Tiga bulan terasa mepet, apalagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah memastikan bahwa Ole takkan ikut skuad Garuda dalam laga persahabatan kontra Kuwait dan Lebanon, September mendatang.
Meski peluang comeback tepat waktu masih ada, pelatih Patrick Kluivert agaknya perlu menyiapkan alternatif seandainya skenario terburuk benar-benar terjadi.
Dan, pada artikel ini, Skor.id coba mengajukan empat penyerang yang bisa menjadi ujung tombak Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifkasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk menggantikan Ole Romeny.

Striker utama Garuda di era Shin Tae-yong, namun kehilangan tempat sejak Patrick Kluivert mengambil alih dan Ole Romeny bergabung.
Rafael Struick sejatinya punya potensi besar, terutama pergerakan dan kegigihannya dalam melakukan pressing di area lawan.
Satu-satunya yang kurang dalam permainan Rafa adalah gol, baru sebiji dalam 26 caps bersama timnas senior. Ini yang kerap membuatnya dipandang sebelah mata.
Namun, menit bermain reguler bisa mengubah itu. Bergabung dengan Dewa United di Super League 2025-2026, dia berpeluang menjadi salah satu andalan.
Ada waktu satu-dua bulan di liga domestik sebelum putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dimulai, ideal untuk menemukan sentuhan.

Penyerang serbabisa, Ragnar Oratmangoen rasanya takkan kagok jika ditempatkan sebagai striker.
Faktanya, peran tersebut kerap dijalani Ragnar sepanjang karier, baik di level klub maupun tim nasional.
Dia punya penempatan posisi yang bagus, pandai mencari celah di kotak penalti, kemampuan olah bola ciamik, ditunjang pula dengan finishing oke.
Poin plus lagi, pemain FCV Dender itu pernah menjebol gawang Arab Saudi pada pertemuan di putaran ketiga.

Produktivitasnya di kelompok umur bisa membuat Patrick Kluivert terpikat.
Jens Raven melesakkan delapan gol dalam 17 caps bersama Timnas U-20 Indonesia, kemudian baru saja mencetak enam gol ke gawang Brunei Darussalam dalam debutnya membela Timnas U-23 Indonesia di ASEAN U-23 Championship 2025.
Striker 19 tahun yang kini membela Bali United itu punya insting kuat di kotak penalti, ditambah postur tinggi besar untuk berduel dengan bek lawan.
Prospek menarik yang banyak didorong penggemar untuk segera naik kelas ke timnas senior, bahkan sejak era Shin Tae-yong. Namun, usia dan minimnya pengalaman menjadi penghalang.
Kini dia ditangani Gerald Vanenburg di Timnas U-23 Indonesia, pelatih yang juga menjabat asisten timnas senior. Mungkin Gerald bisa memberi rekomendasi kepada Patrick Kluivert.
Nama ini sedang ramai diperbincangkan karena bakal menjadi pemain berikutnya yang dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia. Proses perpindahan kewarganegaraan pun sudah dimulai
Meski diproyeksikan buat kelompok umur, tak menutup kemungkinan Mauro Zijlstra langsung dibawa ke skuad senior Garuda.
Usianya baru 20 tahun, tapi ketajamannya menjanjikan. Selama berkiprah di liga junior Belanda, Mauro mampu mengemas 47 gol dalam 67 penampilan.
Sejak musim lalu, dia pun dipromosikan ke skuad utama FC Volendam, dipercaya tampil dalam tujuh laga divisi dua alias Eerste Divisie.