- Lebih dari 30 negara tidak setuju atlet Rusia dan Belarus berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024.
- Sebelumnya, IOC telah mengizinkan atlet dari kedua negara tersebut turun dengan status netral di Olimpiade Paris 2024.
- Keputusan tersebut menimbulkan keprihatinan dari 30 negara lebih yang tertuang dalam surat bersama.
Lebih dari 30 negara meminta klarifikasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait partisipasi atlet Rusia dan Belarus yang turun dengan status netral di Olimpiade Paris 2024.
Rusia dan sekutunya, Belarus, sebelumnya ditangguhkan dalam beberapa event olahraga internasional menyusul invasi militer yang terjadi di Ukraina sejak Februari 2022.
Sempat mengecam akan menarik keikutsertaan Rusia dan Belarus di Olimpiade Paris 2024, IOC akhirnya melunak dan mengizinkan kedua negara tersebut turun dengan status netral. Artinya, tidak ada bendera, lagu kebangsaan, warna atau identifikasi lain dari kedua negara yang bakal ditampilkan.
Namun, keputusan IOC tersebut menimbulkan keprihatinan dari 30 negara lebih yang tertuang dalam surat bersama.
Lebih dari 30 negara itu kurang setuju jika atlet Rusia dan Belarus dapat bersaing di multievent olahraga paling bergengsi itu dengan status netral terutama mengingat “hubungan dan afiliasi yang kuat antara atlet Rusia dan militer Rusia”.
"Kami memiliki keprihatinan yang kuat tentang seberapa layak bagi atlet Olimpiade Rusia dan Belarusia untuk bersaing sebagai 'netral',” tulis surat tersebut.
“Ketika mereka didanai dan didukung secara langsung oleh negara mereka. Kekhawatiran kuat ini perlu ditangani oleh IOC.”
Surat bersama kepada IOC itu dikeluarkan menyusul konferensi yang dilakukan pada awal bulan ini di London yang dihadiri oleh negara-negara besar seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga turut hadir di konferensi tersebut.
"Kami sangat percaya mengingat tidak ada perubahan dalam situasi terkait agresi Rusia di Ukraina. Tidak ada alasan praktis untuk menjauh dari rezim pengucilan atlet Rusia dan Belarusia yang ditetapkan oleh IOC," bunyi surat itu.
“Selama masalah mendasar ini dan kurangnya kejelasan serta detail konkret pada model ‘netralitas’ yang bisa diterapkan tidak ditangani, kami tidak setuju bahwa atlet Rusia dan Belarusia harus diizinkan kembali ke kompetisi.”