- Para pebulu tangkis dan staf yang mengikuti turnamen klaster Thailand harus sampai di Negeri Gajah Putihpada 4 Januari 2021 siang.
- Karantina dilakukan selama 14 hari dengan penerapan bubble yang dipisahkan sesuai negara peserta.
- Badminton Thailand menyediakan akomodasi gratis kepada atlet dan staf untuk mobilitas dari bubble ke venue.
SKOR.id - Thailand sudah lebih dari siap untuk menggelar tiga turnamen bulu tangkis bertaraf dunia sepanjang Januari 2021.
Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) telah menyiapkan protokol khusus yang super ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama turnamen bergulir.
Hal itu disiapkan untuk gelaran Yonex Thailand Open (12-17 Januari 2021), Toyota Thailand Open (19-24 Januari 2021), dan BWF World Tour Finals 2020 (27-31 Januari 2021).
Protokol yang dikeluarkan secara garis besar terbagi dalam tiga hal pokok yang dimulai sejak sebelum para pemain dan staf internasional tiba di Bangkok, Thailand.
Peraturan pertama, panitia mewajibkan para pemain dan staf yang ingin mengikuti turnamen harus tiba di Bangkok terakhir pada 4 Januari 2021.
Sebelum tiba di Bangkok, rombongan harus mengirimkan bukti negatif Covid-19 yang diambil maksimal dalam kurun waktu 72 jam atau tiga hari sebelum keberangkatan.
Para pemain dan staf akan langsung mendapatkan asuransi Covid-19 sebesar 10.000 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp141,69 juta) begitu tiba di Thailand.
Setelah melewati tahap pertama, kontingen internasional akan menjalani karantina selama 14 hari di dalam area tertutup atau bubble.
Para peserta akan dibagi berdasarkan asal negara sehingga memudahkan dalam pengawasan selama karantina sebelum turnamen.
"Waktu karantina dan protokol tambahan akan diberlakukan kepada negara dengan risiko Covid-19 tinggi. Negara dalam daftar ini diumumkan menyusul," bunyi pernyataan BAT.
BAT juga menegaskan bahwa selama 14 hari karantina, para peserta diperbolehkan beraktivitas di luar kamar hotel menginap dengan jadwal tertentu.
Jadwal ini diberlakukan agar setiap tim tidak saling kontak langsung selama karantina dan menikmati fasilitas yang disediakan oleh panitia.
"Selama karantina 14 hari, atlet tetap bisa berlatih dan menggunakan fasilitas hiburan (dalam hotel) sesuai jadwal. Atlet dilarang keluar dari bubble selama karantina," katanya
"Akan ada jadwal untuk setiap tim dalam menggunakan fasilitas latihan maupun hiburan. Hanya atlet dari negara yang sama yang diizinkan datang di waktu bersamaan."
"Selama karantina ini, pihak hotel dan BAT akan menyediakan akomodasi berbasis kamar per kamar berupa sarapan, makan siang, dan makan malam untuk para atlet," ujarnya
Setelah karantina selesai, para atlet akan mendapatkan fasilitas akomodasi khusus dari panitia untuk mobilitas dari bubble ke arena pertandingan.
Khusus untuk peserta individu, hanya satu atau dua wakil dalam satu negara, maka panitia mengizinkan yang bersangkutan menggunakan kereta.
"Setiap tim akan mendapat transportasi khusus. Bagi tim yang hanya mengirim satu atau beberapa pemain, mereka bisa berbagi kendaraan dengan tim yang menyetujui," BAT menerangkan.
Meskipun sistem bubble dengan berbagai protokol telah diterapkan, BAT akan terus menggelar tes PCR sepanjang turnamen demi mencegah penyebaran Covid-19.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
MotoGP Valencia 2020: Dua Rival Terkuat Sebut Joan Mir Tak Punya Kelemahan https://t.co/lDHJ3QPqIu— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 13, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Chan Peng Soon Targetkan Poin Maksimal di Thailand Open demi BWF World Tour Finals 2020
Thailand Open Jadi Poin Krusial untuk Kualifikasi BWF World Tour Finals 2020