- Yuta Watanabe menyebut bahwa memaafkan diri sendiri dan berpikir positif adalah kunci keberhasilannya di lapangan.
- Pebulu tangkis dari Jepang tersebut percaya bahwa berbuat salah itu wajar karena tidak ada manusia yang sempurna.
- Arisa Higashino pun memuji kedewasaan Yuta Watanabe selama bertanding.
SKOR.id - Julukan penakluk Minions alias Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo agaknya pantas disandang oleh ganda putra Jepang, Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo.
Pasalnya, ganda putra peringkat lima dunia itu selalu menang dalam enam pertemuan terakhir mereka kontra Minions di berbagai turnamen bulu tangkis internasional.
Pertemuan terakhir yang terjadi pada final All England Open 2020 juga berakhir dengan kemenangan 21-18, 12-21, 21-19 untuk Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo.
Dalam wawancara dengan Olympic Channel, Yuta Watanabe mengatakan ada dua rahasia besar yang selalu dia pegang setiap akan bertanding di berbagai turnamen bulu tangkis.
"Anda harus bisa memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang diperbuat dan tetap berpikir positif meskipun kondisi tidak menguntungkan," kata Yuta Watanabe.
"Jika kita bisa menerapkan dua hal tersebut, ketika tekanan datang maka kita akan mampu melewatinya."
Pria 23 tahun itu menganggap bahwa kesalahan dan kekalahan ketika bertanding adalah hal yang wajar sehingga lebih baik berpikir positif daripada mengutuk diri sendiri.
"Saya tidak ingin menjadi seorang yang sempurna. Saya tidak pernah menargetkan untuk tampil sempurna."
"Saya merasa tidak mungkin ada orang yang 100 persen sempurna ketika bertanding," ia menjelaskan.
Bermain di dua sektor yang berbeda, ganda putra dan ganda campuran, membuat Watanabe harus pandai beradaptasi dengan dua rekan bertandingnya.
Arisa Higashino, rekan duet Watanabe di ganda campuran, pun memuji kedewasaan pebulu tangkis kelahiran 13 Juni 1997 tersebut.
"Kekuatan terbesarnya mungkin terdapat dari sikap pantang menyerah yang dimiliki. Dia selalu berpikiran positif," ujar Arisa Higashino.
"Dia selalu bersemangat. Ketika saya mulai terpuruk, Yuta akan tetap ceria dan membantu saya untuk tetap tegak berdiri."
"Dia setahun lebih muda dari saya tetapi saya bisa bergantung kepadanya. Dia sangat berarti untuk saya," kata duet Watanabe sejak 2012 itu.
Baik bersama Hiroyuki Endo maupun Arisa Higashino, Yuta Watanabe pernah merasakan gelar juara dalam ajang bulu tangkis tertua di dunia, All England Open.
Pasangan Watanabe/Higashino menjuarai nomor ganda campuran All England 2018 sedangkan duet Watanabe/Endo juara ganda putra edisi 2020.
Dua momen yang melibatkan Watanabe itu rupanya mengukir sejarah tersendiri bagi bulu tangkis Jepang.
Sebab, itu adalah gelar ganda campuran dan ganda putra perdana bagi wakil Jepang sejak turnamen All England dipertandingkan pada 1899.
Bersama Hiroyuki Endo dan Arisa Higashino pula, Yuta Watanabe juga akan menjadi tulang punggung Jepang di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.
Yuta Watanabe adalah pemain rangkap pertama yang memastikan tempat di Olimpiade Tokyo dari dua nomor yang berbeda.
Tampil di depan publik tuan rumah, Yuta Watanabe bertekad untuk memberi penampilan terbaik selama Olimpiade 2020 pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 di Tokyo, Jepang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Stadion Manahan Dibuka untuk Umum setelah Empat Bulan Ditutuphttps://t.co/5moU9ZAHQc— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 12, 2020
Baca Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Demi Kalahkan Marcus/Kevin, Ganda Putra Malaysia Pelajari Formula Jitu