SKOR.id – Sejauh ini baru 11 pemain yang masuk daftar eksklusif sebagai peraih dua trofi sekaligus, Liga Champions dan Piala Eropa, pada musim yang sama.
Terakhir, Jorginho dan Emerson melakukannya pada Euro 2020 ketika Italia mengalahkan Inggris melalui adu penalti pada laga final di Stadion Wembley.
Menarik untuk menantikan apakah daftar tersebut akan bertambah usai Euro 2024 mendatang di Jerman.
Para pemain Eropa yang tergabung di klub juara Liga Champions musim ini, Real Madrid, pastinya memiliki peluang untuk bergabung dalam buku sejarah tersebut.
Seiring makin dekatnya Euro 2024, berikut ini daftar 11 pemain yang berhasil meraih gelar ganda tersebut secara brilian:
1. Jorginho
Hati sang gelandang italia ini pastinya berdebar-debar setelah kiper Inggris, Jordan Pickford, menyelamatkan penalti pada final perebutan gelar Euro 2020.
Tetapi untungnya, kiper Italia Gianluigi Donnarumma juga tampil bagus dan melakukan penyelamatan gemilang.
Jorginho tidak hanya menjadi andalan pelatih Roberto Mancini di Timnas Italia. Setelah Thomas Tuchel tiba di Chelsea, Jorginho juga menuai sukses di Stamford Bridge.
Setelah meraih Liga Champions 2020-2021, Jorginho mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub bersama Chelsea, sebelum akhirnya pindah secara mengejutkan ke Arsenal pada 2023.
2. Emerson
Emerson hanya tampil sebagai starter dalam dua pertandingan ketika Chelsea meraih kejayaan di Liga Champions 2020-2021.
Ia juga tidak menjadi starter pada leg pertama perempat final melawan FC Porto, namun golnya melawan Atletico Madrid menjadikannya sebagai pembuktian.
Cedera yang dialami Leonardo Spinazzola pada perempat final Euro 2020 memberikan bek kiri itu peluang berlaga pada semifinal dan final. Emerson tampil luar biasa ketika melawan Spanyol dan Inggris.
Gelar pertama dari tiga Liga Champions berturut-turut yang diraih Real Madrid terjadi pada tahun 2016.
Itu juga merupakan tahun di mana Cristiano Ronaldo akhirnya merasakan kesuksesan di pentas internasional bersama Portugal.
Setelah mencetak gol penalti kemenangan melawan Atletico Madrid di San Siro dua bulan sebelumnya, Ronaldo membawa negaranya ke final sebelum tertatih-tatih karena cedera di awal pertandingan.
Namun setelah mengambil peran sebagai “manajer” di pinggir lapangan, Ronaldo memacu timnya menuju kejayaan.
4. Pepe
Pepe merupakan roda penggerak penting lainnya selain Ronaldo, bagi Real Madrid dan Portugal pada tahun 2016.
Bek tengah andalan ini bermain 120 menit pada kedua final (Liga Champions dan Euro 2016), meskipun ia terpaksa melewatkan semifinal Euro karena cedera.
Hebatnya lagi, Pepe hanya menerima tiga kartu kuning pada kedua turnamen tersebut. Luar biasa.
Tahun 2012 merupakan musim yang unik bagi Fernando Torres. Dia bukan pilihan pertama lini serang Spanyol atau Chelsea, namun masih dipandang sebagai bagian integral dari kedua tim.
Dampaknya masih terasa. Ia mencetak gol perpisahan saat melawan Barcelona untuk mengamankan tempat The Blues di final, juga gol untuk Spanyol ke gawang Italia pada Euro 2012.
Meski hanya mencetak tiga gol pada Euro 2012 di Polandia dan Ukraina, assist-nya untuk Juan Mata pada laga final membuat Torres mendapatkan sepatu emas.
6. Juan Mata
Juan Mata melontarkan umpan silang kepada Didier Drogba di final Liga Champions, serta melakukan finishing akurat pada final Euro 2012 bersama Spanyol. Ini merupakan tahun yang baik bagi Mata.
7. Ronald Koeman
Ronald Koeman mengangkat trofi Liga Champions pada 1988 bersama PSV Eindhoven, tahun yang sama ketika Belanda melaju jauh di Euro 1988.
Dia mencetak gol penalti dalam kemenangan semifinal atas Jerman sebelum tim yang terinspirasi Marco van Basten itu mengalahkan Uni Soviet di final Euro 1988 di Munchen, Jerman.
8. Hans van Breukelen
Sang penjaga gawang Belanda bermain tiap menit dalam tiap pertandingan kemenangan Belanda pada Euro 1988 dan kemenangan PSV di Liga Champions.
Breukelen juga menjadi pahlawan dalam pertandingan terakhir PSV melawan Benfica, menyelamatkan penalti Antonio Veloso dalam adu penalti. Itu tetap menjadi satu-satunya gelar Liga Champions PSV hingga saat ini.
9. Barry van Aerle
Barry van Aerle adalah anggota ketiga dari tim PSV yang menyelesaikan gelar ganda di tahun 1988.
Berposisi sebagai bek kanan di PSV, Van Aerle justru ditempatkan di lini tengah sepanjang kampanye Belanda dalam Euro 1988 di Jerman, dan juga bermain tiap menit pada tiap pertandingan dalam kedua turnamen itu.
10. Gerald Vanenburg
Satu lagi dari tim PSV era 1988 yang sukses meraih gelar ganda, dia adalah Gerald Vanenburg.
Vanenburg pindah dari Ajax ke PSV pada 1986 dan itu adalah keputusan bagus yang dia lakukan. Terbukti dua tahun kemudian pemain sayap kanan itu meraih gelar Liga Champions dan Euro 1988.
11. Luis Suarez
Bukan Luis Suarez yang asal Uruguay itu, melainkan gelandang legendaris Spanyol yang mengangkat trofi Henri Delauney (Euro) pada 1964.
Itu merupakan tahun yang sama ketika tim yang diperkuat Suarez, Inter Milan, memenangkan Piala Eropa atau Euro 1964.
Pada tahun yang sama, Suarez nyaris mencetak hat-trick gemilang, menempati posisi kedua klasemen akhir Ballon d’Or. Namun, pemain Skotlandia, Dennis Law, mengalahkannya.