11 Atlet Putri Indonesia dengan Prestasi Mendunia

Doddy Wiratama

Editor:

  • Indonesia memiliki sejumlah atlet putri dari berbagai cabang olahraga dengan prestasi gemilang di kancah dunia.
  • Nama tenar seperti Liliyana Natsir, Susy Susanti, Lindswell Kwok, hingga Yayuk Basuki masuk dalam daftar ini.
  • Tak ketinggalan pula para-atlet seperti Leani Ratri Oktila dan Karisma Evi Tiarani juga tercantum dalam lis yang dibuat Skor.id.

SKOR.id - Indonesia tercatat pernah memiliki sejumlah atlet putri dari berbagai cabang olahraga dengan torehan prestasi di kancah dunia.

Sudah bisa ditebak, Indonesia yang punya tradisi kuat dalam bulu tangkis memiliki cukup banyak atlet putri dengan prestasi internasional bahkan predikat juara dunia.

Namun, Indonesia juga memiliki atlet putri dengan prestasi yang tak kalah mentereng dari cabang olahraga lainnya, mulai dari tenis, paralayang, angkat besi, hingga wushu.

Dalam rangka 11/11, Skor.id pun coba merangkum 11 atlet putri Indonesia dengan torehan prestasi yang mendunia.

 

 

Berikut daftar 11 atlet putri Indonesia dengan prestasi mendunia.

Susi Susanti

Daftar dibuka dengan nama Lucia Fransisca Susanti Hadinoto atau yang lebih banyak dikenal publik dengan nama Susi Susanti.

Ia adalah salah satu pebulu tangkis putri tersukses yang pernah dimiliki Indonesia. Berbagai gelar dan prestasi di level internasional pernah diraih sosok kelahiran Tasikmalaya ini.

Olimpiade Barcelona 1992 mungkin menjadi momen paling dikenang dari sosok Susi Susanti karena ia sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia.

Selain itu, Susi Susanti juga pernah meraih gelar juara dunia dan menyandang predikat sebagai tunggal putri nomor satu dunia.

Ia pun tercatat sebagai anggota tim Indonesia yang menjuarai Piala Sudirman (1989) serta Piala Uber (1994 dan 1996), prestasi yang belum bisa diulang Indonesia hingga saat ini.

Aries Susanti Rahayu

Atlet asal Grobogan, Jawa Tengah, ini sempat viral dengan julukan Spiderwoman asal Indonesia kala memecahkan rekor dunia panjat tebing pada tahun 2019.

Kala itu, dalam ajang 2019 IFSC Xiamen World Cup, Aries Susanti Rahayu yang turun pada nomor speed climbing putri tampil sebagai juara dan berhak atas medali emas.

Kemenangannya pada laga final pun mencuri perhatian. Pasalnya, ia mampu menuntaskan rintangan untuk mencapai puncak hanya dalam 6,995 detik.

Aries Susanti Rahayu saat ini tercatat punya koleksi empat medali emas, dua perak, dan satu perunggu Kejuaraan Dunia IFSC yang semuanya datang dari nomor speed climbing.

Ia pun diharapkan dapat tampil maksimal saat panjat tebing debut pada Olimpiade 2020, walaupun nomor yang diperlombakan nanti adalah kombinasi (speed, lead, dan bouldering).

Lindswell Kwok

Tak lengkap rasanya jika membahas atlet putri Indonesia dengan prestasi mendunia tanpa menyebut sosok Lindswell Kwok.

Sebelum memutuskan pensiun pada 2018, tepatnya setelah Asian Games, Lindswell Kwok dikenal sebagai atlet wushu yang bergelimang gelar juara.

Ia tercatat pernah meraih lima medali emas Kejuaraan Dunia, lima medali emas SEA Games, dua medali emas Islamic Solidarity Games, dan sekeping medali emas Asian Games.

Lindswell Kwok yang punya spesialisasi pada nomor Taijiquan dan Taijijian ini juga pernah meraih medali emas dalam ajang World Combat Games (dua kali) dan World Games (sekali).

Tak heran jika sosok kelahiran Binjai, 24 September 1991 ini kemudian mendapat julukan Ratu Wushu Asia.

Lilyana Natsir

Selain Susi Susanti, Indonesia pernah punya pebulu tangkis putri berbakat bernama Liliyana Natsir. Bedanya, sosok yang akrab disapa Butet ini bermain di nomor ganda campuran.

Reputasi Liliyana Natsir sebagai pemain putri di nomor ganda campuran sudah diakui dunia. Ia dinilai punya kemampuan luar biasa, terutama saat bermain di depan net.

Sepanjang kariernya, perempuan kelahiran Manado ini tercatat pernah empat kali meraih gelar juara dunia dan sekali meraih medali emas Olimpiade.

Butet pernah meraih dua gelar juara dunia saat masih berpasangan dengan Nova Widianto. Tepatnya pada edisi tahun 2005 dan 2007.

Sedangkan bersama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir berhasil menjadi juara dunia ganda campuran edisi 2013 dan 2017 serta meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Yayuk Basuki

Sosok Yayuk Basuki rasa-rasanya tak boleh ketinggalan masuk dalam daftar ini. Prestasinya pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia tenis.

Yayuk Basuki pernah empat kali memenangi medali emas Asian Games. Dua kali di nomor ganda putri serta masing-masing sekali untuk nomor ganda campuran dan tunggal putri.

Kiprah pemilik nama lengkap Nany Rahayu Basuki ini di kancah dunia pun cukup cemerlang. Ia tercatat pernah memenangi enam turnamen WTA dan lima turnamen ITF.

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970 ini juga pernah tercatat sebagai tunggal putri nomor 19 dunia.

Sedangkan pencapaian terbaiknya di turnamen grand slam terjadi pada saat mampu menembus perempat final Wimbledon 1997. 

Lisa Rumbewas

Perempuan kelahiran Jayapura, 10 September 1980 ini adalah atlet putri angkat besi yang merebut tiga medali secara beruntun untuk Indonesia pada ajang Olimpiade.

Sosok yang memiliki nama lengkap Raema Lisa Rumbewas ini menyabet medali perak pada Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004.

Sedangkan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 diraih Lisa Rumbewas dengan cara yang dramatis karena ia harus menunggu sembilan tahun untuk menerimanya.

Pada saat itu, Lisa Rumbewas sejatinya hanya menduduki peringkat keempat dalam cabor angkat besi kelas 53 kg putri.

Ia akhirnya mendapat medali perunggu setelah peringkat ketiga, Nastassia Novikava (Belarus), terbukti positif memakai steroid yang membuat medalinya dilucuti oleh IOC.

Dedeh Erawati

Sosok kelahiran Sumedang, 25 Mei 1979 ini pernah dikenal sebagai andalan Indonesia dalam cabor atletik, khususnya pada nomor 100 m lari gawang.

Dedeh Erawati tercatat pernah meraih dua medali emas dan empat keping perak dalam ajang SEA Games. Ia juga meraih medali perunggu Asian Games Guangzhou 2009.

Meski tak lagi muda, tetapi Dedeh Erawati tampaknya belum lelah dalam mempersembahkan prestasi untuk Indonesia.

Ia pun mewakili Indonesia dalam ajang World Masters Athletics Championships, kejuaraan atletik dunia yang dikhususkan untuk mereka yang berusia lebih dari 35 tahun.

Dalam dua kali penampilannya di ajang itu, Perth 2016 dan Malaga 2018, Dedeh Erawati menunjukkan taji dengan memenangi tiga medali emas dan dua medali perak.

Lis Andriana

Indonesia juga punya Lis Andriana yang pernah menjadi juara dunia dalam cabang olahraga paralayang.

Tak tanggung-tanggung, perempuan kelahiran 1 April 1983 ini pernah mencatatkan hattrick alias tiga kali beruntun menyabet gelar juara dunia.

Pencapaian luar biasa itu diukir Lis Andriana pada tahun 2012, 2013, dan 2014 saat mengikuti kejuaraan dunia bertajuk Paragliding Accuracy World Cup.

Perempuan kelahiran Kutai ini menutup kariernya sebagai atlet pada 2018 atau saat Asian Games digelar di Indonesia.

Saat itu, Lis Andriana mampu mempersembahkan satu medali perak (team accuracy) dan perunggu (team cross-country) untuk kontingen tuan rumah.

Sri Hartati

Selain Lisa Rumbewas, Indonesia punya perempuan perkasa lain bernama Sri Hartati yang turun dalam cabang olahraga angkat berat.

Meski belum bisa meraih medali dalam gelaran Olimpiade, Sri Hartati sudah pernah menjadi juara dunia sebanyak dua kali.

Gelar pertama Sri Hartati diraih saat tampil dalam ajang World Open Powerlifting Championship 2018 yang diselenggarakan di Swedia.

Turun di kelas 57 Kg, Sri Hartati menyabet gelar juara dunia dengan total angkatan mencapai 565 Kg.

Setahun kemudian, Sri Hartati kembali meraih gelar juara dunia dalam ajang tersebut yang pada edisi itu digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Karisma Evi Tiarani

Indonesia juga bangga memiliki atlet difabel bernama Karisma Evi Tiarani.

Perempuan asal Boyolali ini pernah menjadi juara dunia lari 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Kala itu, Karisma Evi Tiarani meraih emas setelah memenangi nomor final lari 100 m dengan catatan waktu 14,72 detik. Uniknya, itu pengalaman pertamanya tampil di kejuaraan dunia.

Selain memberinya medali emas dalam Kejuaraan Dunia Para Atletik, catatan waktunya juga memecahkan rekor untuk nomor tersebut.

Dengan modal tersebut, Karisma Evi Tiarani makin percaya diri menghadapi Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar pada tahun depan.

Leani Ratri Oktila

Sebenarnya, masih banyak atlet putri Indonesia yang memiliki prestasi di kancah internasional.

Leani Ratri Oktila tercatat pernah memenangi tiga medali emas Kejuaraan Dunia Para-Badminton. Satu medali di Ulsan 2017 sedangkan sisanya didapat di Basel 2019.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pun pernah memberikan predikat Para-Badminton Female Player of The Year kepada Leani Ratri Oktila sebanyak dua kali, yakni edisi 2018 dan 2019.

Prestasi perempuan kelahiran Bangkinang, 6 Mei 1991 di para-badminton memang tak perlu diragukan lagi. Ia menduduki puncak ranking dunia untuk tiga nomor berbeda.

Ia menjadi pemain nomor satu di ganda putri SL3-SU5 dengan Khalimatus Sadiyah Sukohandoko, ganda campuran SL3-SU5 dengan Hary Susanto, sekaligus tunggal putri SL4.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Olahraga Lainnya: 

11 Pembalap MotoGP/500 CC dengan Gelar Juara Terbanyak

11 Pelatih Tersukses Dunia, Sir Alex Jawara, Diikuti 2 Jagoan Eropa Timur

RELATED STORIES

BWF Rilis Kalender Para Badminton Internasional dan Kualifikasi Paralimpiade 2021

BWF Rilis Kalender Para Badminton Internasional dan Kualifikasi Paralimpiade 2021

Turnamen internasional para badminton akan dimulai pada bulan Maret 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Update PUBG Mobile Frosty Funland. (PUBG Mobile)

Esports

Update 4.1 PUBG Mobile Hadirkan Frosty Funland

Mode bertema terbaru di update 4.1 mengajak pemain menjelajahi Penguinville.

Gangga Basudewa | 07 Nov, 05:54

adam alis - persib bandung

National

Instruksi Khusus Pelatih Persib yang Buat Adam Alis Cetak 2 Gol ke Gawang Selangor

Adam Alis mencetak dua gol saat Persib menang 3-2 di kandang Selangor.

Rais Adnan | 07 Nov, 05:45

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 07 Nov, 05:29

FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

RRQ Maal Harap Dua Wakil Indonesia Tembus Grand Final FFWS Global Finals 2025

RRQ Kazu sangat besar peluangnya menuju Grand Final, sementara EVOS masih harus berjuang.

Gangga Basudewa | 07 Nov, 05:05

Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U-17 Indonesia. (Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Pesan Nova Arianto untuk Pemain Timnas U-17 Indonesia Jelang Lawan Brasil

Para pemain Timnas U-17 Indonesia diminta tidak takut saat menghadapi Brasil.

Rais Adnan | 07 Nov, 04:43

Stadion Atletico Madrid, Riyadh Air Metropolitano, akan mendukung acara lokal GP Spanyol. (Foto: LaLiga, Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

La Liga

Atletico Madrid Jadi Pendukung Acara Lokal untuk F1 GP Spanyol 5 Tahun ke Depan

Atletico Madrid mendukung acara lokal untuk Formula 1 (F1) Grand Prix Spanyol dalam 5 tahun ke depan.

Pradipta Indra Kumara | 07 Nov, 03:42

Alter Ego (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di PMGC 2025, Ini Pinta Alter Ego

Alter Ego Ares mengamankan tiket menuju turnamen dunia tersebut melalui jalur PMGC Point Race

Gangga Basudewa | 07 Nov, 03:34

Profil klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Manchester United di Liga Inggris 2025-2026

Prediksi pertandingan dan link live streaming Tottenham Hotspur di Liga Inggris 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 07 Nov, 01:50

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 2. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 2 Pekan Kesembilan

Lima pertandingan pekan kesembilan Grup 2 Championship 2025-2026 tersaji pada Jumat (7/11/2025) dan Sabtu (8/11/2025).

Teguh Kurniawan | 07 Nov, 00:37

Trofi Conference League (Hendy Andika/Skor.id).

World

Hasil UEFA Conference League: Crystal Palce Menang, Samsunspor Sempurna

Hasil lengkap pertandingan UEFA Conference League, Crystal Palace dan Samsunspor menang.

Pradipta Indra Kumara | 07 Nov, 00:30

Load More Articles