- Kekalahan telak pernah dialami oleh timnas atau klub dalam sejarah masing-masing.
- Tim-tim elite macam Barcelona, Real Madrid, Manchester United, atau Liverpool pernah menuai kekalahan telak.
- Kekalahan telak paling memalukan dialami Brasil saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
SKOR.id - Setiap klub atau timnas manapun pernah mengalami satu kekalahan telak dalam sejarahnya masing-masing.
Bahkan tim-tim elite tidak luput dari kekalahan telak pada satu perjalanan waktu. Barcelona, Real Madrid, Manchester United, Manchester City, atau Liverpool pun pernah mengalami.
Skor.id merangkum serangkaian kekalahan telak nan memalukan yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola. Berikut 10 besar yang disusun terbalik dari level terendah hingga tertinggi.
Baca Juga: 10 Kiper Terbaik Dunia, Dikuasai Wakil Skuad Inggris dan Spanyol
10. MK Dons 4-0 Manchester United
Kekalahan telak Man United ini terjadi pada kompetisi Piala Liga Inggris 2014-2015. Ketika itu, Setan Merah ditangani pelatih Louis van Gaal.
Melakoni putaran kedua pertamanya di Piala Liga Inggris dalam 19 tahun, Man United disisihkan tim gurem MK Dons dengan kekalahan memalukan.
Bagi MK Dons, tim yang bermain di divisi tiga Liga Inggris, adalah kemenangan bersejarah dalam usia 10 tahun mereka ketika itu. Apalagi dilakukan di kandangnya dengan 26.969 pendukungnya.
Dalam laga itu, Man United baru mampu melepas tembakan ke gawang MK Dons pada menit ke-72. Sementara empat gol tuan rumah dibagi rata oleh Will Grigg dan Benik Afobe.
9. Barcelona 5-0 Real Madrid
Kekalahan ini terjadi ketika Real Madrid masih ditangani Jose Mourinho pada 29 November 2010. Padahal, Madrid datang ke Camp Nou --kandang Barcelona-- dengan modal 10 kemenangan beruntun di Liga Spanyol.
Namun, apa daya Barcelona sudah siap untuk menundukkan rival abadinya dalam laga El Clasico tersebut. Lima gol Barca dicetak Xavi Hernandez pada menit kesembilan, Pedro pada menit ke-17, David Villa pada menit ke-54 dan 56, serta Jeffren pada menit pamungkas.
8. Sepak Bola Putri: AS 13-0 Thailand
Ini adalah kemenangan terbesar yang pernah dicatat dalam Piala Dunia Sepak Bola Putri, kali ini pada edisi 2019 di Prancis. Sebelumnya, rekor kemenangan terbesar dicatat oleh Jerman saat mengalahkan Pantai Gading 10-0 pada Piala Dunia Putri 2015.
Uniknya, kemenangan telak timnas putri Amerika Serikat (AS) ini disambut kritikan tajam. Alex Morgan dan kawan-kawan dianggap berpesta tanpa mengindahkan perasaan Thailand.
AS, juara dunia putri 2015, unggul 3-0 pada babak pertama. Lantas pada babak kedua, pasukan Jill Ellis mencetak empat gol tambahan dalam 10 menit, lalu enam gol lagi dalam 16 menit terakhir.
7. Spanyol 1-5 Belanda
Spanyol mengalahkan Belanda 1-0 untuk menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Namun, empat tahun kemudian, Belanda membalas dengan sangat meyakinkan.
Dalam laga penyisihan grup B di Brasil, Belanda tanpa ampun mempermalukan Spanyol 5-1 meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol penalti Xabi Alonso.
Belanda, yang diasuh Louis van Gaal, kemudian membalas melalui Robin van Persie dengan dua gol, Arjen Robben juga dua gol, dan Stefan de Vrij satu gol.
6. Manchester United 1-6 Manchester City
Skor 6-1 bagi Manchester City menjadi kekalahan terburuk yang pernah dialami Man United di kandangnya, Stadion Old Trafford, sejak Februari 1955.
Dalam laga pada 23 Februari 2011 itu, Man United masih ditangani sosok legendaris Sir Alex Ferguson. Sedangkan Man City dibesut Roberto Mancini.
Kemenangan ini membaca City unggul lima angka atas Man United di puncak klasemen Liga Inggris. Pada akhirnya, City juara dengan keunggulan selisih gol atas Man United beberapa bulan kemudian.
Dalam laga ini, penyerang Man City Mario Balotelli membuat cerita. Selain menyumbang dua gol, pemain kontroversial asal Italia ini menunjukkan narasi ikonik "Kenapa Selalu Saya?" (Why Always Me) di bagian kaus dalamnya.
5. Liverpool 4-0 Barcelona
Ini adalah kemenangan yang mengantar Liverpool ke final Liga Champions musim 2018-2019. Pada akhirnya, Liverpool keluar sebagai juara dengan menundukkan sesama tim Inggris, Tottenham Hotspur.
Kemenangan 4-0 Liverpool di kandangnya, Stadion Anfield, pada 7 Mei 2019 adalah sebuah kejutan. Maklum, Barcelona mengalahkan The Reds 3-0 dalam leg pertama semifinal di Camp Nou.
Namun, tampil tanpa beban dan penuh semangat di hadapan ribuan pendukungnya sendiri, Liverpool membuat Barcelona tak berkutik.
Gol kemenangan 4-3 secara agregat ditentukan oleh kecerdikan Trent Alexander-Arnold dalam mengambil sepak pojok.
Seolah batal menjadi eksekutor, pemain 21 tahun itu kembali ke titik pojok dan mengirim bola silang yang disambut Divock Origi untuk mencetak gol keduanya pada laga itu sekaligus penentu kemenangan pada menit ke-79.
4. Manchester United 8-2 Arsenal
Kemenangan telak Man United ini terjadi dalam Liga Inggris di Stadion Old Trafford, pada 28 Agustu 2011. Man United masih ditangani Sir Alex Ferguson dan Arsenal diasuh Arsene Wenger.
Dalam laga itu, Arsenal kehilangan sejumlah pemain akibat cedera. Bahkan di lini pertahanan, Wenger menurunkan kuartet darurat Carl Jenkinson, Johan Djourou, Laurent Koscielny, dan Armand Traore.
Namun, itu tak bisa dijadikan alasan. Seperti dikatakan oleh Ferguson yang tetap memuji The Gunners.
"Ketika melawan Arsenal, Anda tak mungkin berharap bisa menang telak seperti tadi," ujar sosok asal Skotlandia itu.
3. Barcelona 6-1 Paris Saint-Germain
Dalam ajang Liga Champions, belum pernah ada tim yang sudah menang 0-4 pada leg pertama, tapi kemudian tersisih usai leg kedua.
Paris Saint-Germain (PSG) menjadi klub pertama yang mencatat rekor buruk itu. Menang 4-0 pada leg pertama 16 Besar di Parc des Princes, Paris, PSG menyerah 1-6 pada leg kedua di Camp Nou.
Ketika itu, Neymar yang kini membela PSG masih berbaju Barcelona. Penyerang asal Brasil ini menyumbang dua gol, satu di antaranya dari titik penalti.
Alhasil, Barcelona melaju dengan kemenangan agregat 6-5.
2. Australia 31-0 American Samoa
Ini adalah kekalahan/kemenangan terbesar dalam sejarah sepak bola profesional. Laga bak bumi dan langit ini berlangsung dalam kualifikasi zona Oceania untuk Piala Dunia 2002 pada 11 April 2001.
American Samoa menjalani pertandingan ini dengan skuad yang compang-camping. 19 Pemain mereka tak bisa terbang ke Australia lantaran masalah paspor.
Sementara para pemain pendukung dari tim U-20 tak bisa tampil karena harus mengikuti ujian sekolah. Selain itu, sebagian besar pemain negeri kecil di Perairan Pasifik ini belum pernah tampil selama 90 menit.
Jadi, ini ibarat pertandingan yang menampilkan anak-anak melawan para pemain profesional. Buktinya penyerang Australia, Archie Thompson, bisa mencetak 13 gol.
Namun, FIFA tak mau kejadian ini terulang. FIFA kemudian memberlakukan putaran pendahuluan untuk zona Oceania.
Pada akhirnya, Australia kemudian pindah zona kualifikasi ke Asia agar mendapat perlawanan setimpal.
Baca Juga: 10 Besar Pemain dengan Nilai Pasar Tertinggi Dunia
1. Brasil 1-7 Jerman
Tak ada kekalahan paling memalukan daripada yang dialami Brasil. Bagi Brasil, ini adalah kekalahan memalukan yang benar-benar sempurna.
Pertama, Brasil adalah pemegang rekor juara dunia lima kali. Kedua, kekalahan ini terjadi kandang sendiri, di Belo Horizonte, Brasil, dalam semifinal Piala Dunia 2014.
Ketiga, Brasil tertinggal 0-5 hanya dalam waktu 30 menit pertama. Dan keempat, Le Selecao belum pernah mengalami kekalahan dengan marjin sebesar itu.
Ini pun marjin kemenangan/kekalahan terbesar yang pernah terjadi dalam pertandingan semifinal atau final Piala Dunia.
Jerman kemudian menjuarai Piala Dunia untuk keempat kalinya dengan mengalahkan Argentina 1-0. Sedangkan penyerang mereka, Miroslav Klose, menjadi top scorer.