- Venue kualifikasi tinju Olimpiade 2020 zona Asia-Oseania kemungkinan pindah setelah wabah pneumonia melanda Wuhan, Cina.
- ABAP mendesak IOC dan COC segera mengambil keputusan mengingat jadwal kualifikasi semakin dekat, 3-14 Februari 2020.
- Selain Cina, virus korona jenis baru penyebab epidemi ini telah menyebar ke empat negara.
SKOR.id – Komite Olimpiade Internasional (IOC) kian intens memantau situasi di Wuhan, provinsi Hubei, Cina. Wilayah tersebut terjangkit wabah pneumonia (radang paru-paru) sejak Desember 2019.
Kekhawatiran IOC meningkat karena penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus korona jenis baru ini terus meluas. Hingga Selasa (21/1/2020), dampaknya sudah terasa ke empat negara lain.
Dua kasus ditemukan di Thailand dan masing-masing satu di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Sementara di Cina lebih dari 300 orang terjangkit pneumonia, enam di antaranya meninggal dunia.
Rasa cemas semakin menjadi setelah tim yang dibentuk Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) memastikan virus penyebab pneumonia ini dapat menular antarmanusia.
Mereka mengonfirmasi, setidaknya dua kasus terjadi dengan cara tersebut. Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menepis bahwa penyebaran virus karena kontak langsung.
“Beberapa kasus terbaru menunjukkan transmisi virus terjadi antarmanusia,” ujar Zhong Nanshan, ketua tim investigasi NHC dan ahli pulmonologi (penyakit pernapasan), kepada saluran TV pemerintah, CCTV.
Baca Juga: Wabah Pneumonia Berpotensi Ganggu Kualifikasi Tinju Olimpiade 2020 Zona Asia-Oseania
Menurutnya, dua orang di provinsi Guangdong tertular keluarganya yang baru pulang dari Wuhan. Namun Zhong mengatakan infeksi virus ini tak sekuat penyebab Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Epidemi pneumonia ini jelas turut menyita perhatian IOC dan sejumlah pihak. Pasalnya, kualifikasi tinju Olimpiade 2020 Tokyo zona Asia-Oseania akan digelar di Wuhan, 3-14 Februari nanti.
Namun mengetahui wabah pneumonia dan penyebarannya yang sangat cepat, telah membuat IOC membuka peluang untuk merelokasi babak penyisihan, tidak menutup kemungkinan di luar Cina.
Mereka tidak ingin mengambil risiko dan ingin melindungi para atlet, ofisial, serta penonton. Sejumlah negara diketahui siap menggantikan, termasuk Filipina.
Baca Juga: Lupakan Olimpiade Tokyo, Rikako Ikee Fokus ke Paris 2024
Hingga kini, Cina masih bersikukuh bahwa wabah pneumonia tidak akan menganggu jalannya kualifikasi. Tetapi mereka diharapkan mau mempertimbangkan relokasi.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Aliansi Tinju Filipina (ABAP) Ed Picson mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan dua opsi kepada IOC dan Komite Olimpiade Cina (COC).
Pertama meminta penyelenggara untuk memindahkan venue kualifikasi tinju zona Asia-Oseania ke luar Wuhan. Kedua, menundanya hingga situasi membaik.
“Kami meminta mereka untuk mempertimbangkannya karena keadaannya semakin mengerikan. Sampai hari ini belum ada respons. Kami masih menunggu email balasan,” kata Ed Picson.
“Tentu tidak mudah dan memakan waktu untuk mengatur ulang jadwal, tetapi saya yakin negara-negara lain dan para atlet akan merasa lega,” Picson menambahkan.
IOC terus berkoordinasi dengan COC, termasuk soal kemungkinan merelokasi kualifikasi tinju Olimpiade zona Asia-Oseania. Dan itu akan dilakukan jika situasi di Wuhan memburuk hingga akhir bulan ini.