- Indonesia harus membangun fasilitas latihan kelas dunia sebagai persiapan menuju pencalonan tuan rumah Olimpiade 2032.
- KOI bakal meningkatkan intensitas komunikasi dengan IOC demi memuluskan proses bidding.
- Indonesia ingin sukses dari segi prestasi.
SKOR.id - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, bakal berupaya agar Indonesia bisa mewujudkan ambisi jadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Selain sukses dalam penyelenggaraan, jika kelak terpilih, Raja Sapta Oktohari juga ingin Indonesia tak sekadar jadi penggembira. Prestasi tuan rumah harus lebih baik.
Untuk itu, Raja Sapta Oktohari bakal membangun fasilitas latihan kelas dunia sebagai persiapan atlet. Indonesia tak bisa mengandalkan cabang olahraga itu-itu saja.
Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia sudah mengincar sejumlah lokasi untuk fasilitas latihan tersebut. Tak jauh dari Jakarta. .
“Kami akan koordinasi dengan pemerintah untuk pembangunan fasilitas latihan kelas dunia ini,” kata Raja Sapta Oktohari.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Kian Dekat, CdM Indonesia Bergerak Cepat
Pria 44 tahun itu mengatakan keinginan untuk membangun fasilitas latihan kelas dunia juga didasari survei ke beberapa negara yang kerap meraih prestasi gemilang.
Sebut saja, Cina, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Prancis, dan Australia. “Hasil dari fasilitas latihan itu cukup signifikan untuk prestasi atlet. Kita juga harus punya," ujarnya.
Menyoal dana, Raja Sapta Oktohari menyebut pembangunan bisa dilakukan dengan beberapa skema. Baik itu oleh swasta, pemerintah atau Private Public Partnership (PPP).
“Dalam waktu dekat, proses untuk fasilitas latihan ini akan segera dimulai. Kita harus bergerak mulai dari sekarang,” kata pria yang juga promotor tinju itu.
“Saya harus memastikan fasilitas latihan kelas dunia ini bebas dari banjir karena program latihan atlet tak boleh terganggu dengan masalah banjir,” tegas Okto, sapaannya.
NOC Indonesia juga bakal meningkatkan intensitas komunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memuluskan proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032.
Baca Juga: Profil Tim Peserta IBL 2020: Louvre Surabaya
Koordinasi dengan pemerintah juga bakal dilakukan karena Indonesia harus melakukan feasibility study atau studi kelayakan yang jadi persyaratan bidding.
“Feasibility study ini untuk menunjukkan keseriusan kita jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Kita akan expose fasilitas-fasiitas yang saat ini sudah dimiliki dan yang akan dibuat," katanya.
Salah satu klausul penting dalam proses bidding Olimpiade yang ditekankan IOC adalah sustainability atau pembangunan yang berkelanjutan dan manfaat pasca penyelenggaraan.
Untuk itu, Indonesia harus bisa memastikan setiap fasilitas yang akan dibangun bukan hanya untuk Olimpiade 2032 semata, tetapi juga untuk seterusnya.
“Keputusan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dibuat IOC kapan pun, tidak perlu menunggu sampai 2024,” kata ayah satu putra itu.
“Karena dalam bidding tuan rumah Olimpaide kali ini tidak lagi menggunakan beauty contest seperti sebelumnya yang dianggap terlalu banyak mengeluarkan dana.”