- Orang tua Azzahra Permatahani, Hanif Rusjdi, mempertanyakan transparansi beasiswa dari World Aquatics kepada PRSI.
- Hanif Rusjdi mengatakan bahwa sang putri tidak menerima manfaat secara langsung atas beasiswa tersebut di tahun 2019.
- Pihak PRSI mengaku telah memanfaatkan beasiswa tersebut secara tepat sasaran.
SKOR.id - Hanif Rusjdi selaku orang tua dari perenang Azzahra Permatahani meminta transparasi alokasi beasiswa dari World Aquatics kepada sang putri.
Pada tahun 2019, ketika masih berstatus perenang pelatnas, Azzahra mendapatkan beasiswa pelatihan dari World Aquatics yang saat itu masih bernama FINA.
Beasiswa FINA Scholarship Programme adalah program dari FINA untuk mendukung atlet yang dianggap memiliki potensi besar untuk renang Indonesia di masa depan.
Akan tetapi, Hanif merasa bahwa sang putri belum merasakan manfaat dari beasiswa tersebut dari Pengurus Besar Persatuan Olahraga Renang Indonesia (PB PRSI) selaku induk renang nasional.
"Dari 2019 sampai dengan saat ini Azzahra tidak pernah menerima dana bantuan beasiswa dari FINA tersebut," ujar Hanif dilansir dari Antara.
"Padahal yang bersangkutan menandatangani telah menerima dana dari FINA selama 12 bulan. Pertanyaannya ke mana dana tersebut jika semua sudah ditanggung negara."
Menurutnya, pembiayaan latihan Azzahra selama ini tumpang tindih dengan fasilitas yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Hanif merasa bahwa tidak ada transparansi dari PB PRSI terkait penggunaan beasiswa dari FINA kepada Azzahra.
"Yang menjadi persoalan adalah antara bantuan dana FINA dan biaya pelatnas menjadi tumpang tindih," kata Hanif menjelaskan.
"Dalam pelatnas apakah pada 2019 Azzahra dibiayai Kemenpora atau menggunakan biaya FINA?"
"Mereka (atlet pelatnas) selalu bersama dan tidak terpisah saat pelatnas 2019 dan tidak mungkin Azzahra seorang diri dengan biaya dari dua sumber."
"Saya memohon kepada pemerintah melalui Kemenpora dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau instansi berwenang."
"Agar dapat memeriksa kembali laporan pertanggungjawaban antara PB PRSI dan fakta yang menyatakan menggunakan dana FINA untuk Azzahra dan pelatihnya."
"Sehingga persoalan ini dapat diselesaikan dan penggunaan dana olahraga yang dikelola PB PRSI dapat transparan dan dipertanggungjawabkan."
Di sisi lain, PB PRSI mengatakan bahwa Azzahra telah menerima manfaat dari beasiswa World Aquatics melalui berbagai pelatihan dan kejuaraan sebelum Olimpiade Tokyo 2020.
Beasiswa tersebut juga digunakan untuk membiayai keperluan pelatih David Armandoni selama menemani Azzahra dan timnas renang Indonesia.
"Azzahra pada 2019 mendapat full benefit dari beasiswa FINA, salah satunya dengan mengikuti semua pertandingan yang dipersiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020," kata wakil ketua umum PB PRSI, Harlin Rahardjo.
"Dana tersebut digunakan untuk keperluan mengakomodasi David Armandoni yang kala itu menjadi pelatih timnas dan mendampingi Azzahra di mana pun."
Berita Renang Lainnya:
6 Perenang Minta Maaf usai Mangkir dari Pelatnas, PRSI Beri Kesempatan Kedua
Wawancara Eksklusif Angel Gabriella Yus: Perenang Berprestasi yang Let It Flow