- Kenya sebagai salah satu negara pemasok pelari internasional terancam larangan tanding oleh World Athletics.
- Sebanyak 55 atlet lari Kenya telah dilarang bertanding oleh AIU karena berisiko tinggi doping.
- NOC Kenya bekerja keras menghindarkan atlet lari mereka dari larangan tanding internasional karena doping.
SKOR.id - Negara pemasok pelari internasional, Kenya, tengah berperang melawan ancaman larangan tanding karena doping.
Doping menjadi isu penting dalam olahraga Kenya yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu tempat lahirnya pelari kelas dunia.
Setidaknya 55 atlet Kenya tengah menghadapi larangan tanding dan skors sementara dari Unit Integritas Atletik (AIU).
Kenya dianggap sebagai satu dari tujuh negara Kategori A yang dianggap memiliki risiko tinggi penggunaan doping.
Sehingga Kenya menjadi salah satu negara yang dianggap mengancam integritas olahraga yang bebas dari doping secara keseluruhan.
Di antara para atlet yang tersandung skandal doping tersebut adalah Diana Kipyokei dan Lawrence Cherono yang pernah memenangi Boston Marathon.
Kasus doping di Kenya juga dikabarkan akan menjadi agenda utama dalam pertemuan Dewan World Athletics yang akan digelar minggu depan.
Menghadapi larangan tanding internasional tersebut, NOC Kenya bekerja sama dengan pemerintah tengah berjuang keras untuk memerangi doping terutama di cabang olahraga atletik.
NOC Kenya dikabarkan semakin gencar menggalakkan webinar dan edukasi mengenai doping dan langkah-langkah anti doping secara nasional.
Mereka juga menggaet profesional medis dan kesehatan nasional dalam meminimalisir ancaman pencoretan Kenya dari percaturan internasional.
Pemerintah Kenya pun berjanji akan meningkatkan anggaran pencegahan doping nasional demi menjaga atlet sebagai aset utama mereka.
"Kenya tidak akan berhenti untuk melindungi aset negara paling berharga, yakni atlet," kata Menteri Olahraga Kenya, Ababu Namwamba, dilansir dari Inside The Games.
"Atletik Kenya dan Badan Anti-doping Kenya akan memanfaatkan dana tambahan dari pemerintah untuk mengembangkan kapabilitas pengujian, mobilisasi, pemantauan, pengawasan, dan penegakan hukum (doping)."
"Kami memuji Presiden World Athletics, Sebastian Coe, karena telah mengakui kerja keras kami dalam hal (perang melawan doping) ini."
"Dalam komunikasi dengan saya pekan ini, Coe memuji upaya dan rencana pemerintah dalam memerangi ancaman doping."
Baca Juga Berita Atletik Lainnya:
Evans Chebet Juara Boston Marathon 2022, Pelari Kenya Kuasai Seluruh Podium
Ini Alasan Para Atlet Elite Kenya Menerima Kewarganegaraan Asing