- NOC Indonesia mengusulkan perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter.
- Perubahan ini diharapkan menghasilkan revolusi regulasi olahraga Asia Tenggara.
- Salah satu poin yang jadi sorotan adalah kenentuan cabor SEA Games.
SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) resmi mengusulkan perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter.
Perubahan ini khususnya menyangkut ketentuan mengenai cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di SEA Games.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan perlunya revolusi regulasi olahraga di kawasan Asia Tenggara.
Sebab, penetapan cabor yang dipertandingkan di SEA Games tak sejalan dengan program Asian Games dan Olimpiade.
Alhasil, negara yang menjadi tuan rumah kerap memanfaatkan situasi tersebut untuk berburu gelar juara umum.
"SEAGF Charter hanya mewajibkan dua cabor mandatory di SEA Games, yakni atletik dan akuatik sebagai mother of sport," tutur Okto, sapaannya.
"Cabor SEA Games selalu berdasarkan kesiapan tuan rumah. Tapi, pola ini harus diubah, tidak bisa setiap tuan rumah harus jadi juara umum."
"Olahraga by process bukan instan dan acuannya harus mengacu pada kompetisi di atasnya, kontinental dan dunia," Okto menambahkan.
Usulan tersebut disuarakan NOC Indonesia menyusul pembahasan sport program SEA Games Kamboja 2023.
Dalam SEAGF Office Meeting, Kamis (15/9/2022), ditetapkan 37 cabor dengan 608 number-of-event.
Angka ini berkurang dari jumlah sebelumnya, yakni 39 cabor, sebagaimana ditetapkan oleh SEAGF.
Perubahan terjadi karena fin swimming diklasifikasikan dalam disiplin akuatik dan muay masuk martial arts.
Beberapa jenis bela diri yang masuk kategori martial arts adalah arnis, jujitsu, kick boxing, dan kun bokato.
Sementara itu, Martial Art Korea (ITF Rules) diputuskan tidak dipertandingkan di SEA Games Kamboja.
"Kami masih menunggu official dari Kamboja, tapi Indonesia sangat tidak puas dengan penetapan cabor SEA Games 2023," kata Okto.
"Maka dari itu, kami akan mengusulkan perubahan konstitusi dalam SEAGF Charter untuk ke depannya."
"Sangat mubazir bagi negara untuk mengirimkan atlet ke multi-event yang tidak sejalan dengan Olimpiade."
"Kami telah membangun komunikasi dengan negara ASEAN agar cabor kategori Olimpiade jadi cabor prioritas di SEA Games agar pembinaan olahraga ASEAN bisa terarah," ujarnya.
Sejak awal, NOC Indonesia berdiri paling depan agar cabor andalan yang jadi lumbung medali Merah Putih dipertandingkan di SEA Games Kamboja.
Bersama beberapa negara ASEAN, di antaranya Filipina, Singapura, Malaysia, dan Timur Leste, NOC Indonesia vokal menyuarakan perihal cabor SEA Games.
Indonesia sendiri berjuang untuk cabor-cabor andalan, di antaranya adalah panahan, catur, menembak, rowing, dan kano.
Telah Berkirim Surat
Secara resmi, NOC Indonesia juga telah mengirim surat nomor 9.15.2/NOC-INA/PRE/2022 kepada Sekretaris Jenderal SEAGF Council dan Executive Office CAMSOC HE, Vath Chamroeun, pada 15 September agar sport program SEA Games Kamboja bisa sejalan dengan Asian Games Hangzhou dan Olimpiade Paris.
Selain itu, NOC Indonesia juga meminta kepada federasi nasional untuk dapat membantu perjuangan tersebut lewat surat bernomor 9.15.1/NOC-INA/PRE/2022 kepada PP Perpani, PB PODSI, PB Percasi, dan PB Perbakin.
Empat federasi Olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games Hangzhou ini diminta bergerak aktif secara diplomasi dan berkonsolidasi dengan federasi nasional terkait di Asia Tenggara dan Federasi Asia.
Harapannya, cabor-cabor tersebut dapat dipertandingkan di SEA Games Kamboja, terlebih keempat federasi ini juga akan dipertandingkan di Asian Games Hangzhou.
Berita NOC Indonesia lainnya:
Ferry Kono Mundur sebagai Sekjen NOC Indonesia, Harry Warganegara Ditunjuk Jadi Plt
NOC Indonesia Memaknai HUT RI ke-77 dengan Semangat Kebangkitan Olahraga
Presiden Jokowi Ingin Olimpiade 2036 Berlangsung di IKN, NOC Indonesia Siap Perjuangkan