- Zainudin Amali menekankan kepada daerah untuk membina atlet dari bawah.
- Pembajakan atlet yang selama ini dilakukan jelang PON minimal harus dikurangi.
- Ini agar semua daerah fokus untuk mencetak atlet hebat.
SKOR.id - Pembajakan atlet daerah lain yang dilakukan KONI Provinsi adalah hal yang jamak terjadi jelang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Demi mendongkrak perolehan medali mereka di PON, KONI Daerah tak segan merogoh kocek dalam untuk bisa mendapatkan atlet elite yang dibina oleh daerah lain.
Hal ini membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali merasa prihatin. Kata dia, tindakan-tindakan semacam ini harus dihentikan atau paling tidak dikurangi.
Kata dia, mengambil atlet daerah lain jelas tidak adil untuk provinsi asalnya yang sudah membina si atlet dari nol.
Untuk itu, sebelum bergulirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut, ia meminta KONI Pusat untuk memperketat aturan mutasi atlet.
"Jika provinsi mengambil atlet yang sudah jadi dari daerah lain, ini kan tidak adil untuk daerah yang membinanya," ujar Zainudin Amali dalam pembukaan Rakernas KONI Pusat di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
"Mereka sudah susah-susah membina atlet dari nol, namun begitu sudah bagus, mereka menjadi jadi andalan di daerah lain,"
"Saya tentu berharap, semua daerah ya jangan ambil langkah instan, mereka juga harus turut membina atlet."
Adapun dalam Perpres UU No.11 tahun 2022 tentang Keolahragaan, ada kewajiban daerah untuk melakukan pembinaan olahraga.
"Dan dalam Perpres No.86 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) juga menyatakan gubernur menjadi ketua koordinasi daerah dalam pembinaan olahraga," ucap Zainudin Amali.
Sedangkan, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman mengatakan, aturan mutasi atlet sebenanrnya sudah cukup ketat, yakni paling lambat dua tahun sebelum berlangsungnya PON.
Namun, ia juga berpesan kepada KONI Daerah untuk melakukan pembinaan dari bawah. Bukan hanya mengandalkan kekuatan uang lantas membajak atlet berprestasi dari daerah lain.
Jika banyak daerah selalu melakukan cara instan, dikhawatirkan level Indonesia di Olimpiade tidak pernah naik. Hanya berkutat pada satu emas sudah cukup seperti yang biasa terjadi.
"Kalau caranya seperti ini, daerah cuma comot atlet sana comot atlet sini, Indonesia tentu akan sulit naik level di Olimpiade. Intinya, pembinaan itu ya harus dari bawah," Marciano mengungkapkan.
Berita Zainudin Amali Lainnya:
Menpora Zainudin Amali: HUT ke-77 RI Jadi Momentum Perkokoh Persatuan
Menpora Zainudin Amali Berharap Pegolf Indonesia Bisa Tampil di Olimpiade 2024