- Komite Olimpiade Indonesia optimistis penyelenggaraan ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 memberikan kontribusi positif bagi Indonesia.
- Tak hanya dalam hal prestasi, kontribusi juga diharapkan lewat percepatan pemulihan ekonomi dan pariwisata pasca-pandemi covid-19.
- Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
SKOR.id - Indonesia akan menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games (AWBG) pada 2023 mendatang.
NOC Indonesia pun optimistis AWBG 2023 dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia, khususnya dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi dan pariwisata pasca-pandemi covid-19.
Hal ini disampaikan Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam rilis resmi yang diterima Skor.id.
Okto, sapaannya, meyakini AWBG Bali tak semata memberi keuntungan bagi dunia olahraga, tetapi juga dapat membawa dampak positif bagi sektor ekonomi dan pariwisata.
AWBG sendiri merupakan multi-event olahraga pantai dan air paling prestisius yang akan diikuti 1.200 atlet dan 1.400 official dari 100 negara.
Rencananya, ajang ini akan dihadiri oleh 205 NOC serta 36 Internasional Federation di seluruh dunia serta para petinggi organisasi internasional olahraga, di antaranya pimpinan IOC, OCA, WADA, hingga CAS pada General Assembly.
Setelah Bali ditunjuk sebagai tuan rumah AWBG 2023 pada Juni, Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) bersama NOC Indonesia langsung memperkuat koordinasi.
Delegasi ANOC yang dipimpin Anggota Dewan Eksekutif ANOC dan Kepala Komisi Events Timothy Fok serta Sekretaris Jenderal Gunila Lindberg melakukan visitasi ke Pulau Dewata pada 7-12 Juli dan menemui lintas-kementerian di Jakarta sehari setelahnya.
"Koordinasi awal yang luar biasa. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk membawa banyak event olahraga internasional ke Indonesia," ujar Okto.
"Harapannya, acara ini dapat memberikan multi-layer effects bagi Indonesia, baik dari sektor olahraga hingga pariwisata dan ekonomi," tuturnya.
Menurut Okto, Presiden RI, Joko Widodo, memiliki perhatian penuh terhadap sektor olahraga Indonesia.
Hal ini nampak, misalnya, lewat kebijakan-kebijakannya, baik pemberian apresiasi kepada atlet berprestasi hingga keseriusan peningkatan prestasi dengan membidik masuk 5 besar Olimpiade 2044, jelang 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
"Saat Presiden menyambut Kontingen SEA Games di Istana Negara, Pak Presiden berbicara kepada saya dan Menpora Zainudin Amali bahwa mendorong perekonomian dapat dilakukan dengan membawa event internasional sebanyak-banyaknya ke Indonesia," ujar Okto.
"Saat melapor kepada Pak Presiden bahwa Bali menjadi tuan rumah AWBG 2023, beliau senang dan menyampaikan akan berbicara kepada Kementerian Keuangan agar AWBG Bali dapat berjalan dengan sukses."
"Saya berharap AWBG Bali 2023 juga akan menjadi lanjutan suksesi G20 yang sedang berlangsung di Indonesia tahun ini serta selebrasi jelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-78," dia menambahkan.
Dalam kunjungan di Bali, Fok dan Lindberg juga didampingi Technical Director, Haider Farman, Project Director, Emilia Robert, International Relations, Gustavo Harada, serta AWBG Project Manager, Andres Santi.
Mereka disambut Okto yang dan Komite Eksekutif, Rafiq Hakim Radinal, serta pengurus NOC Indonesia, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal, Daniel Loy, Komisi Culture and Education, Ricard Sam Bera, serta Direktur Internasional Relation, Cresida Mariska dan Lilla Horvath.
Selama lima hari, mereka mengunjungi dan mendiskusikan lokasi-lokasi potensial yang akan digunakan untuk AWBG Bali 2023, seperti Kuta, Nusa Dua, Garuda Wisnu Kencana, hingga Sanur.
Tinjauan ini merupakan identifikasi awal opsi penentuan akomodasi, fasilitas medis, jalur transportasi, serta tempat upacara pembukaan, serta venue yang selanjutnya akan dibahas dalam pertemuan Delegasi Teknis (TD) Federasi Internasional (IF’s) di Bali pada September 2022.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi ANOC dan NOC Indonesia juga bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster yang juga menyatakan dukungannya untuk penyelenggaraan AWBG.
Ia berkomitmen untuk mempromosikan ajang ini kepada generasi muda, serta menawarkan akses infrastruktur dan servis publik agar event ini dapat berjalan dengan sukses.
Dukungan yang sama juga diberikan pemerintah ketika NOC Indonesia dan delegasi ANOC bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang juga merupakan IOC Member, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo.
Mereka menggaransi akan memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan AWBG.
"Kami menikmati produktivitas dalam visitasi di Bali dan Jakarta dan kami tak sabar melanjutkan kolaborasi luar biasa ini dengan Indonesia dalam beberapa bulan ke depan," ujar Lindberg.
"Kami tidak meragukan Bali 2023 dapat menjadi multi-event yang luar biasa dengan pantai yang sangat indah yang akan menjadi hal utama dalam event ini."
"Kami akan bekerja dengan NOC Indonesia dan kami memastikan seluruh NOC dan atletnya mendapatkan hal terbaik pada 2023," tuturnya.
Bali menjadi tuan rumah edisi kedua AWBG pada 5-12 Agustus 2023. Kali pertama pesta cabang olahraga pantai dan air paling bergengsi se-dunia ini digelar di Doha, Qatar, 2019.
AWBG Bali 2023 akan mempertandingkan 10 cabang olahraga mandatory, yaitu aquathlon, bola tangan pantai, sepak bola pantai, tenis pantai, voli pantai 4x4, polo air pantai, gulat pantai, karate disiplin kata perorangan, selancar layang.
Selain itu juga ada cabang renang peraritan terbuka 5km - serta empat cabang olahraga tambahan, dua diajukan tuan rumah dan dua lainnya akan diajukan oleh ANOC.
Berita NOC Indonesia lainnya:
NOC Indonesia Umumkan Jadwal Seremoni Realokasi Medali Olimpiade London Milik Citra Febrianti
Berstatus Tuan Rumah, NOC Indonesia Ingatkan Cabor soal Kualifikasi AWBG 2023
Peringati Olympic Day, NOC Indonesia Siapkan Olympic Day Run 2022