- SEA Games 2021 akan digelar di Hanoi, Vietnam, pada 12-14 Mei mendatang.
- Guna menyiasati anggaran yang terbatas, NOC Indonesia berniat merampingkan skema untuk pemberangkatan kontingen.
- Salah satu yang akan dilakukan adalah mengurangi jumlah kontingen.
SKOR.id - NOC Indonesia bakal menggunakan skema ramping dan efisien untuk pemberangkatan kontingen menuju SEA Games Hanoi 2021, 12-24 Mei mendatang.
Sistem tersebut dinilai menjadi upaya terbaik dalam menyiasati keterbatasan anggaran pemerintah.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry Kono, pada Selasa (22/3/2022).
Menurut Ferry, dalam rapat Komite Eksekutif yang digelar akhir pekan lalu, beberapa poin penting ikut dibahas.
Di antaranya hasil review cabang olahraga yang dilakukan Komisi Sport and Development hingga opsi-opsi yang digunakan sebagai solusi keterbatasan anggaran.
"Kami perlu mengurangi jumlah kontingen, mengingat konsep yang diterapkan di SEA Games ini konsep tempur, bukan latihan," kata Ferry.
"Kami menggunakan skema ramping dan efisien," tuturnya menambahkan.
Dengan skema tersebut, lanjut Ferry, NOC Indonesia harus membatasi kuota pelatih hingga tenaga pendukung.
Diinformasikan sebelumnya, penundaan SEA Games ke-31 yang seharusnya diselenggarakan pada 2021 memengaruhi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) 2022 Kemenpora.
Sebab, Komisi X DPR RI telah menyetujui pagu definitif Kemenpora RI Tahun Anggaran 2022 sejak September 2021, di mana fokus Kemenpora adalah Asian Games 2022 Hangzhou.
"Jadi tidak semua pelatih berangkat, begitu juga apabila cabor mau mengikutsertakan tim dokter atau masseur khusus," kata Ferry.
"Kami akan lihat apakah mereka mau membantu cabor lain. Termasuk mekanik, misalnya cabor balap sepeda, apakah mereka juga mau membantu teknis di cabor lain, seperti sepeda yang akan digunakan atlet triathlon," ujarnya.
Sementara untuk atlet dan cabor, Ferry menjelaskan NOC Indonesia telah mengirimkan rekomendasi kepada Kemenpora.
Rekomendasi tersebut merupakan keputusan Komite Eksekutif yang diambil berdasarkan hasil analisis dari Komisi Sport and Development (KSD) usai melakukan review dengan pengurus cabang olahraga (cabor) pada pertengahan Maret.
"Rekomendasi yang kami kirimkan sudah memenuhi parameter yang ditentukan, yakni cabor DBON dan non-DBON, yang memiliki peluang perolehan medali, baik emas, perak, dan perunggu serta potensi atlet junior," kata Ferry.
Dalam waktu dekat, Ferry berharap NOC Indonesia dan Kemenpora dapat duduk bersama untuk membahas rekomendasi tersebut sehingga nantinya keputusan ini dapat menjadi acuan pengisian entry-by-name kontingen.
Sebagai informasi, Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam menetapkan batas akhir entry-by-name pada 31 Maret.
"Keputusannya tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi kami membuka opsi terhadap cabor yang mampu dibiayai mandiri oleh Nasional Federation, tentunya dengan parameter khusus," kata Ferry.
"Jadi walau biaya mandiri, mereka tetap perlu memastikan atlet yang mampu bersaing dan jadi tolak ukur pembinaan," tuturnya.
SEA Games ke-31 akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 526 nomor event.
Ini merupakan kali kedua Vietnam tampil sebagai tuan rumah multievent bergengsi dua tahunan kawasan Asia Tenggara setelah terakhir kali menjadi tuan rumah pada 2003.
Berita NOC Indonesia lainnya:
NOC Indonesia Rampungkan Peninjauan 40 Cabor SEA Games Hanoi
Rayakan HUT ke-70, NOC Indonesia Ingin Bawa Olahraga Tanah Air Menembus Dunia
NOC Indonesia Berharap Peningkatan Olahraga Nasional dalam Rapat Anggota 2022