- IOC menyarankan pelarangan atlet Rusia dan Belarus menggunakan atribut negara mereka di berbagai ajang olahraga internasional.
- Atlet Rusia dan Belarus diminta tampil dengan bendera netral dan tidak menampilkan atribut resmi negara mereka.
- ROC menentang rekomendasi IOC tersebut.
SKOR.id - Setelah merekomendasikan untuk mencabut seluruh kegiatan olahraga yang akan digelar di Rusia, Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga meminta panitia kejuaraan internasional melarang kehadiran atlet dari negara tersebut.
IOC menyarankan agar panitia kejuaraan olahraga internasional melarang keikutsertaan para atlet dari Rusia dan Belarus.
Larangan yang dijatuhkan kepada atlet Rusia berkaitan dengan agresi ke Ukraina yang saat ini masih berlangsung sedangkan untuk Belarus terkait diskriminasi terhadap atlet yang anti-pemerintah.
Rekomendasi yang dimaksud oleh IOC adalah para atlet dilarang menampilkan simbol, warna, bendera, hingga lagu kebangsaan Rusia dan Belarus.
Para atlet tersebut, menurut rekomendasi IOC, harus tampil di bawah bendera netral di setiap kejuaraan internasional.
Hal tersebut seperti yang telah dilakukan Rusia di Olimpiade Pyeongchang 2018, Tokyo 2020, dan Beijing 2022 akibat doping yang disponsori oleh negara saat Sochi 2014.
Dewan eksekutif IOC berharap rekomendasi tersebut relevan sejak Paralimpaide Musim Dingin 2022 di Beijing yang dijadwalkan pada 4-13 Maret mendatang.
Dengan demikian, para atlet tetap tidak kehilangan haknya untuk tampil di kejuaraan dunia di cabang olehraga apapun.
IOC berpendapat bahwa keputusan "menghukum atlet" ini diambil karena agresi Rusia ke Ukraina adalah kejadian luar biasa.
Meskipun demikian, IOC akan tetap menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada setiap panitia penyelenggara kegiatan.
Dewan Komite Paralimpiade Internasional pun akan menggelar rapat pengambilan keputusan terkait Rusia dan Belarus pada Rabu (2/3/2022) besok.
Rekomendasi dari IOC ini mendapat kritikan dari Komite Olimpiade Rusia (ROC) yang merasa bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan Piagam Olimpiade.
"Keputusan rekan-rekan kami di IOC, menurut pendapat kami, bertolak belakang dengan dokumen IOC dan Piagam Olimpiade," kata presiden ROC, Stanislav Pozdnyakov, dilansir dari Inside The Games.
"Juga tentang semangat Olimpiade yang mempersatukan bukan bercerai berai. Terutama terkait dengan atlet dan kesetaraan seluruh peserta dalam gerakan Olimpiade."
Berita Rusia-Ukraina Lainnya:
Atlet Ukraina Minta IOC Tangguhkan Partisipasi Rusia dari Event Olahraga Internasional
IOC Dorong Seluruh Federasi Olahraga Batalkan Event di Rusia