- Cina meraih medali emas pertamanya di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dari nomor estafet tim campuran skating kecepatan pendek, Sabtu (7/2/2022).
- Namun, Atlet speed skating Korea Selatan, Kwak Yoon-gy merasa keputusan tersebut tak adil.
- Kwak menuduh wasit bias terhadap tim tuan rumah.
SKOR.id - Indikasi kecurangan terjadi dalam cabang olahraga estafet tim campuran speed skating trek pendek Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Atlet speed skating Korea Selatan, Kwak Yoon-gy mempertanyakan keadilan wasit setelah Cina meraih medali emas dari cabor tersebut.
Tuan rumah berhasil memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dari nomor estafet tim campuran skating kecepatan pendek, Sabtu (7/2/2022).
Pada babak final, tim Cina yang diwakili Fan Kexin, Qu Chunyu, Wu Dajing dan Ren Ziwei menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 37,348 detik.
Tim Italia menempati posisi kedua dan Hungaria finis di urutan ketiga.
Kwak Yoon-gy menuduh wasit bias karena meloloskan Cina ke babak final setelah Amerika Serikat dan Komite Olimpiade Rusia (ROC) didiskualifikasi karena memblokir dan menghalangi.
"Melihat cara Cina memenangkan medali emas, saya merasa sedih karena rekan satu tim saya yang lebih muda harus menonton sesuatu seperti itu," kata Kwak kepada media Yonhap.
"Saya berpikir, 'Apakah ini benar-benar tentang memenangkan medali emas?' Semuanya terasa sangat hampa."
Sementara itu, International Skating Union (ISU) masih belum memberikan tanggapan mengenai apapun terkait indikasi kecurangan ini.
Menurut Kwak, tim tuan rumah seharusnya juga didiskualifikasi bersama dengan Amerika dan Rusia sehingga tak berhak melaju ke babak final.
"Saya menyaksikan balapan itu berlangsung. Saya pikir Cina, ROC, dan AS akan dihukum. Para skater Belanda yang menontonnya bersama saya mengatakan hal yang sama," tambahnya.
"Tetapi ketika peninjauan berlanjut, saya pikir Cina akan diizinkan untuk maju. Dan ketika panggilan itu akhirnya dilakukan, saya merasa sulit untuk menerimanya."
"Jika ada negara lain selain Cina dalam situasi itu, saya bertanya-tanya apakah tim itu masih diizinkan mencapai final seperti itu?"
Komentar bernada sama juga diungkapkan kepala pelatih tim AS, Stephen Gough.
"Saya tidak setuju dengan keputusan itu, bahwa China juga seharusnya dihukum." ujar Stepen Cough kepada Reuters.
Akibat insiden tersebut, Kwak merasa mendapatkan perlakuan tidak adil.
"Saya merasa bisa jadi kita berada di ujung yang salah dari semua ini," kata Kwak.
"Saya memikirkan betapa menjengkelkan dan frustasinya jika kita menjadi bagian dari itu." pungkasnya.
Baca Berita Olimpiade Lainnya:
Olimpiade Musim Dingin Terancam Pemanasan Global, Sejumlah Pihak Ungkap Kekhawatiran
Olimpiade Musim Dingin 2022 Resmi Dibuka, Tuan Rumah Cina Masih Banjir Kecaman