- Kemenpora bersama dengan para stakeholder cabor tengah mengajukan usulan soal diskresi karantina atlet dari luar negeri.
- Hal ini diupayakan agar event olahraga internasional yang berlangsung di Tanah Air dapat tetap berjalan tanpa harus mengabaikan protokol kesehatan.
- Perbakin optimistis diplomasi yang diusahakan oleh Ketum NOC Indonesia akan membuahkan hasil.
SKOR.id - PB Perbakin optimistis usulan diskresi karantina atlet dari luar negeri yang tengah diperjuangkan Ketum NOC Indonesia akan berbuah positif.
Sekjen PB Perbakin, Hendry Oka, dalam pernyataan resminya cukup yakin dengan diplomasi yang dilakukan Raja Sapta Oktohari selaku Ketum NOC Indonesia.
Menurutnya, kemampuan diplomasi Okto telah teruji saat sukses membantu LADI terbebas dari sanksi WADA sehingga Bendera Merah Putih dapat kembali berkibar pada bulan depan.
"Perjuangan NOC Indonesia di bawah pimpinan pak Okto sangat besar," ujar Hendry, dikutip dari Antara.
"Usaha mereka untuk memajukan olahraga sangat maksimal, mulai dari menyelesaikan sanksi WADA terhadap LADI," tuturnya.
Hendry pun berharap usulan diskresi karantina pelaku olahraga dari luar negeri yang sedang diperjuangkan NOC Indonesia juga membuahkan hasil manis.
"Dunia olahraga butuh diplomasi tingkat tinggi seperti yang dilakukan Pak Okto. Kami percaya beliau dapat menyuarakan aspirasi ini," ujarnya.
Diakui Hendry, Perbakin memerlukan diskresi karantina atlet karena tiga pekan lagi mereka akan jadi tuan rumah ISSF Grand Prix Rifle/Pistol di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
Sampai saat ini, Perbakin masih berjuang agar seluruh atlet, pelatih, ofisial, dan delegasi dari luar negeri yang datang ke Tanah Air bisa mendapatkan diskresi karantina.
"Bagi Perbakin, diskresi krantina sangat diperlukan. Apalagi, kami berencana menggelar Grand Prix yang jadi tolok ukur ISSF agar Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia," tuturnya.
"Izinkan kami mendapat kabar bahagia yang sempurna. Jika diskresi karantina untuk pelaku olahraga bisa direalisasikan segera, terutama di Grand Prix, kegembiraan kami terasa lengkap."
Dalam paparan di depan Menpora, Okto menyampaikan kebijakan karantina yang panjang bagi pelaku olahraga sangat memengaruhi kebugaran atlet.
Untuk itu, Okto mengusulkan diberlakukan sistem bubble bagi para pelaku olahraga yang datang dari luar negeri baik itu WNI maupun WNA.
"Sebenarnya sistem bubble tidak terlalu sulit. Sudah terbukti berhasil diterapkan di Olimpiade Tokyo 20202," kata Okto.
"Untuk Grand Prix, kami rencananya akan tinggal di hotel yang berada di samping lapangan tembak. Kami akan beri jalur akses jalan dan memastikan area itu steril," tuturnya.
Berita NOC Indonesia lainnya:
NOC Indonesia Minta Induk Olahraga Nasional Tak Hanya Fokus Multievent 2022
NOC Indonesia Sukses Gaet IJF, Kirim Atlet Judo untuk Latih Tanding ke Indonesia
NOC Indonesia Siap Perjuangkan Angkat Besi yang Terancam Dicoret di Olimpiade Los Angeles 2028