- Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengakui pentingnya regenerasi atlet dalam program pelatnas.
- Rosan P. Roeslani percaya atlet muda Indonesia dapat bersaing di Olimpiade Paris 2024.
- Selain itu, Rosan P. Roeslani yang juga menjabat sebagai Ketua PB PABSI mengungkapkan proses regenerasi sudah diterapkan di cabor angkat besi.
SKOR.id - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 Rosan Perkasa Roeslani menilai pentingnya regenerasi atlet dalam program pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Regenerasi menjadi penting terutama dalam menyambut Olimpiade 2024 Paris yang tinggal menyisakan tiga tahun lagi.
Indonesia membawa pulang lima medali, yakni 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Dengan hasil ini, Merah Putih menempati urutan 55 dari 86 peserta.
Hi Skorer, jangan lupa untuk segera download app Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa meraih banyak hadiah menarik.
Sementara pada penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Indonesia berada di ranking 46 dengan koleksi 1 emas dan 2 perak.
“Peringkat memang turun, tetapi di sisi lain ada faktor positif yang mengejutkan," kata Rosan, Senin (9/8/2021).
Rosan menjelaskan, mayoritas peraih medali merupakan buah regenerasi. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo merupakan duet pemain senior-junior, Greysia Polii (33 tahun)/Apriyani Rahayu (23).
Peraih perunggu dari cabang olahraga angkat besi, yaitu Windy Cantika Aisah baru berusia 19 tahun dan Rahmat Erwin Abdullah berusia 20 tahun.
Selain itu, banyak juga atlet muda Indonesia yang berpartisipasii di Olimpiade Tokyo. Sebut saja, atlet rowing, Mutiara Rahma Putri dan pemanah, Arif Dwi Pangestu yang masih berusia 17 tahun.
Kemudian Bagas Prastyadi (atlet panahan 19 tahun), Azzara Permatahani (renang 19), Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (menembak 20), Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis 21), dan Rio Waida (surfing 21).
“Artinya ada atlet-atlet yang bisa dikembangkan dan menjadi tumpuan. Terlebih Olimpiade Paris tersisa tiga tahun lagi dan beberapa cabor juga sudah marak menyelenggarakan kualifikasi pada akhir tahun sehingga Federasi Nasional sudah harus memikirkan atlet muda ini agar bisa lolos,” kata Rosan.
Selain pentingnya regenerasi di pelatnas untuk mengadapi multievent, Rosan menilai setiap cabor juga harus memiliki program jangka panjang.
“Kita juga lihat, raihan medali dari atlet yang cabor-cabor nya melaksanakan pelatnas berkesinambungan. Sebab, prestasi tidak bisa dibuat secara instan,” ujarnya.
Rosan yang juga menjabat sebagai Ketua PB PABSI mengungkapkan, proses regenerasi sudah ia terapkan. Hasilnya pun baik, mengingat dua lifter muda mampu memberikan medali di Tokyo pada debut mereka di Olimpiade.
Sementara itu, Kontingen Indonesia Kloter III akan mengakhiri sesi karantina rencananya dan dilepas ke Federasi Nasional pada Kamis (12/8/2021).
Setelah itu, ia akan bertemu Presiden RI Joko Widodo, serta beberapa pengusaha, dan salah satu perusahaan e-commerce yang semuanya ingin memberi apresiasi kepada seluruh tim dan official.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Kevin Durant Resmi Perpanjang Kontrak, Tambah 4 Tahun Bersama Brooklyn Nets https://t.co/2vGHpokGVD— SKOR.id (@skorindonesia) August 9, 2021
Berita Lainnya:
Kemenpora Gunakan Big Data untuk Pantau Talenta Atlet di Indonesia
Bulu Tangkis dan Angkat Besi Langganan Medali, Menpora Dorong Cabor Lain Berprestasi di Olimpiade