- Menpora Zainudin Amali berharap ke depan Indonesia tak hanya bergantung pada bulu tangkis dan angkat besi sebagai penyumbang medali Olimpiade.
- Pada Olimpiade Tokyo 2020, dua cabang ini masih saja jadi tumpuan.
- Oleh karena itu, grand design olahraga nasional harus segera berjalan.
SKOR.id - Secara umum, prestasi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 cukup memuaskan. Tampil dengan 28 atlet, Merah-Putih berhasil meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Apalagi, ada tiga atlet berusia muda yang meraih medali. Yakni Apriyani Rahayu yang mendapat emas ganda putri bulu tangkis berpasangan dengan Greysia Polii.
Di angkat besi, Windy Cantika Aisah yang masih 19 tahun serta Rahmat Erwin Abdullah, lifter putra 20 tahun sama-sama mendapat perunggu.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Namun yang menjadi persoalan, setelah Indonesia meraih emas pertama sepanjang sejarah Olimpiade dari cabang panahan di Seoul 1988, hanya ada dua cabang yang mampu menyumbang medali, yakni angkat besi dan bulu tangkis.
Bulu tangkis rutin menyumbang medali bagi Indonesia sejak olahraga ini dipertandingkan kali pertama pada Olimpiade 1992 Barcelona. Hanya pada Olimpiade 2012 London tak ada satu pun medali dari olahraga tepok bulu ini.
Sedangkan angkat besi tak pernah absen menyumbang medali sejak Olimpiade 2000 Sydney.
Oleh karena itulah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan, orientasi target Indonesia di Olimpiade harus berubah.
Kata Zainudin Amali, jika jumlah medali terus menjadi patokan, maka dari Olimpiade ke Olimpiade hanya bulu tangkis dan angkat besi yang menyumbangkan medali.
Oleh karena itulah, saat ini Kemenpora sedang menyusun grand design olahraga nasional.
Diharapkan dengan ini, ke depan makin banyak cabang yang mampu memberikan medali kepada Indonesia di Olimpiade.
"Pada Olimpiade Tokyo 2020 ini, kami berjalan belum dengan grand design olahraga nasional,"
"Selama ini, prestasi olahraga Indonesia belum didapat melalui desain, masih by accident. Itulah mengapa yang terjadi memang masih bulu tangkis dan angkat besi saja yang memberikan medali," ucap Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Kemungkinan, kiprah Indonesia baru dikawal oleh grand design terjadi pada Olimpiade 2024 di Paris.
Namun, untuk menjalankan grand design ini, Kemenpora membutuhkan payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres).
Selain itu, Undang-Undang (UU) No.3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) harus direvisi.
Ini agar grand design tetap berjalan meskipun nantinya Menpora telah berganti orang.
"Jangan sampai ganti menteri ganti kebijakan. Maka, grand design harus ada payung hukumnya," ucap Zainudin Amali.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Ke Final Lagi, Timnas Basket Putra AS Tak Pernah Gagal Raih Medali Olimpiade https://t.co/wByvVRjhnL— SKOR.id (@skorindonesia) August 5, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Bicara Kans Lee Zii Jia di Olimpiade Paris 2024, Lee Chong Wei Waspada Wakil Indonesia
IOC Museumkan Raket Greysia Polii/Apriyani Rahayu di FInal Olimpiade Tokyo