- Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, pantang mundur dan akan terus memantau terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
- Menurut Raja Sapta Oktohari, segala kemungkinan bisa terjadi karena waktu penyelenggaraan masih 11 tahun lagi.
- Brisbane ditetapkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui pemungutan suara oleh IOC Member pada IOC Session di Jepang.
SKOR.id - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menanggapi penetapan Brisbane, Australia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Menurut Raja Sapta Oktohari, segala kemungkinan bisa terjadi mengingat waktu penyelenggaraan Olimpiade 2032 masih lama.
Okto menyebut Olimpiade 2032 masih digelar 11 tahun lagi. Jadi, segala kemungkinan masih bisa terjadi dan pihaknya siap dengan hal tersebut.
“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuatu dengan kesabaran. Penetapan Brisbane tidak membuat kami mundur,” kata Okto.
Brisbane ditetaapkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui pemungutan suara oleh IOC Member pada IOC Session di Jepang.
Sebelum dibawa dalam rapat IOC, ibu kota negara bagian Queensland itu telah ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue.
Sebagai informasi, bidding Olimpiade 2032 menggunakan format baru. Negara yang berminat menjadi tuan rumah harus melewati sejumlah tahapan.
Mereka secara bertahap harus meraih predikat Interested Party, Continuous Dialogue, Targeted Dialogue, yang kemudian menjadi Preferred Host.
Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan (Future Host Commission) menjadikan waktu apply dokumentasi legal menjadi indikator penting dalam penetapan tahapan.
Perlu diketahui, Brisbane sudah mulai menyiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sejak 2015.
Sementara persiapan Indonesia dimulai setelah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan Asian Para Games Jakarta.
“Indonesia statusnya Continuous Dialogue, dan hanya satu Targeted Dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission, yaitu Brisbane," ujar Okto.
"Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya Targeted Dialogue untuk Olimpiade 2036,” katanya.
Dalam jumpa pers Juli lalu, Presiden IOC Thomas Bach menjelaskan kandidat negara yang gagal dalam proses bidding Olimpiade 2032 bisa melanjutkan perjuangannya.
Mereka didorong untuk melanjutkan proses bidding tetapi sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 atau 2040.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Media Asing Sebut Jonatan Christie Salah Satu Atlet Potensial Asia di Olimpiade Tokyo