- Henry Soselisa adalah mantan atlet Kempo nasional yang aktif pada era 70an.
- Pria kelahiran Ambon tersebut sukses meraih titel juara dunia Kempo tahun 1976 di Jepang.
- Setelah pensiun sebagai atlet, Henry Soselisa menggeluti dunia kepelatihan dan membawa Kaltim meraih emas Kempo di PON 2008.
SKOR.id - Berbicara mengenai perkembangan seni bela diri Kempo di Indonesia, rasanya tidak akan lepas dari sosok Henry Soselisa.
Pria kelahiran Ambon tersebut memang bukan orang pertama yang menyebarkan Kempo ke Tanah Air. Namun, Henry Soselisa adalah salah satu atlet berbakat di era 70an.
Lahir pada 31 Mei 2948, Henry Soselisa muda awalnya mengadu nasib ke Jakarta demi menempuh pendidikan militer di Akabri pada 1966.
Kala itu, nasib mungkin belum membawanya menjadi anggota militer tetapi Henry justru bertemu dan mendalami Kempo tiga tahun kemudian.
Fakta tersebut diungkapkan mendiang Henry Soselisa dalam wawancara dengan Tabloid Bola pada 2012 silam.
"Kalau tak mengenal kempo, mungkin saya bakal menjadi tukang pukul di jalanan. Begitu mengenal kempo, keinginan untuk berkelahi menjadi hilang," ujar Henry saat itu.
"Kempo mengajarkan pendidikan mental, disiplin, dan perilaku yang baik. Ego saya hilang dan jadi tahu bagaimana mengontrol diri. Kempo itu mengajarkan tentang kehidupan."
Perlahan tetapi pasti, kecintaan Henry pada Kempo terus tumbuh hingga membawanya pada Kejuaraan Dunia Kempo di Jepang pada 1974.
Henry yang turun pada nomor embu berpasangan, dengan Hans Pohan, tidak langsung menang pada kesempatan itu. Mereka finis di urutan keempat.
View this post on Instagram
Gelar juara dunia baru diraih Henry ketika turun di nomor yang sama pada Kejuaraan Dunia 1976 yang juga berlangsung di Negeri Sakura.
"Hasil itu merupakan perjuangan dari latihan cukup, istirahat cukup, berlatih dengan teknik tinggi. Semua dipadukan dengan fisik, mental, dan kepercayaan diri," kata pria tiga anak itu.
Setelah mencicipi kemenangan di level dunia, serta Kejurnas 1971-1976, Henry Soselisa akhirnya turun dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 1977 di Jakarta.
Pada kesempatan perdananya tampil di PON, pria berzodiak Gemini itu sukses merebut satu medali dari nomor randori perorangan dan satu dari nomor embu berpasangan.
"Begitu PON 1977 selesai, saya mengundurkan diri dari turnamen. Saya ingin memberi kesempatan kepada murid-murid saya yang mulai menapaki kariernya," ujar Henry.
View this post on Instagram
Henry pun beralih fokus menjadi pelatih. Salah satu prestasi terbaiknya adalah membawa Kalimantan Timur meraih medali emas untuk cabor Kempo di ajang PON 2008.
Menariknya, salah satu anggota kontingen Kaltim saat itu adalah putri Henry yang bernama Martha.
"Mempelajari kempo dan mengajarkannya selain membuat murid pandai tetapi juga sekaligus kembali melatih sang pengajar," Henry menjelaskan soal kiatnya menjadi pelatih.
"Muka sangar tetapi hatinya tak seperti tampangnya. Mungkin fisiknya oke tetapi mentalnya belum ditempa, jadi hal-hal seperti inilah yang harus diperhatikan oleh pelatih."
Henry Soselisa meninggal dunia pada Senin (5/7/2021) setelah memimpin doa pagi di kediamannya di Jakarta.
Selamat jalan, Sensei...
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
GP Australia Dipastikan Absen dari Kalender MotoGP dan F1 2021 https://t.co/H4cCzH5Tqi— SKOR.id (@skorindonesia) July 6, 2021
Berita Olahraga Lainnya:
Berita Duka, Juara Dunia Kempo asal Indonesai Tutup Usia
Menpora Zainudin Amali Beri Dukungan ke PB Perkemi untuk Menatap SEA Games 2023