- Pebulu tangkis paralimpik India, Manasi Joshi, sudah lama menyuarakan soal kurangnya kesadaran terhadap para atlet disabilitas di negaranya.
- Kini perempuan 31 tahun itu makin semangat mengobarkan keyakinannya itu setelah terpilih dalam TIME 2020 Next Generation Leaders.
- Ia berharap pengakuan dari media internasional itu bisa membantunya untuk meningkatkan kesadaran terhadap kaum disabilitas.
SKOR.id - Bintang bulu tangkis paralimik India, Manasi Joshi, terus bertekad menginspirasi sesama atlet penyandang disabilitas di seluruh dunia.
Dari memberikan contoh hingga mematahkan stereotip, Manasi Joshi telah menjadi pelopor sejak dia terjun dalam dunia olahraga setelah kecelakaan pada 2011.
Nama Manasi Joshi menjadi berita utama tahun lalu setelah memenangkan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Basel, Swiss.
Dia berhasil mengalahkan rekan senegaranya yang saat itu berperingkat satu dunia, Parul Parmar, di final tunggal putri SL3.
Dan pada awal pekan ini sebuah terobosan besar lainnya berhasil dicapai oleh pebulu tangkis berusia 31 tahun tersebut.
Majalah TIME secara khusus menyebut Joshi sebagai "The Next Generation Leaders".
Tidak hanya itu, sosoknya pun ditampilkan di sampul majalah TIME, yang menjadikannya atlet paralimpik pertama yang mendapat kehormatan tersebut.
Peristiwa itu sontak berubah menjadi kegembiraan ganda karena sehari sebelumnya Joshi menerima boneka Barbie yang dibuat khusus sesuai model dirinya.
Boneka Barbie itu diserahkan pada perempuan India itu bertepatan pada acara Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada hari Minggu, 11 Oktober 2020.
“To be the first Para athlete to be recognised in this list as an advocate of rights for persons with disability in India feels like a great achievement".
Manasi Joshi reflects on her @TIME cover and getting a custom @Barbie doll.https://t.co/AzleCP7EpN | @joshimanasi11— Paralympic Games (@Paralympics) October 12, 2020
Joshi, yang masih diselimuti rona sukacita, bicara soal pencapaiannya, bahwa ia merasakan "hak istimewa untuk mewakili komunitas penyandang disabilitas yang sangat kurang terwakili di India".
“Saya senang dapat pengakuan dunia karena olahraga saya.”
“Saya cukup beruntung menggunakan suara ini untuk bisa meningkatkan kesadaran tentang prostetik, keselamatan di jalan raya, kaum disabilitas, dan inklusi.”
Thank you @Barbie, it's incredible to have an OOAK Barbie Doll modeled after me.
I believe education around inclusion & diversity should start early & I hope that my story encourages young girls to harness their true potential & become whoever they set out to be#YouCanBeAnything pic.twitter.com/r7UTLzLiTY— Manasi G. Joshi (@joshimanasi11) October 11, 2020
“Bagi saya, saya merasa terhormat menjadi bagian dari TIME 2020 Next Generation Leaders dan juga bisa tampil di sampul TIME Asia.”
Para pembaca majalah TIME di seluruh dunia bisa melihat sosok Manasi Joshi yang berpose lengkap dengan kaki prostetiknya.
“Saya, pribadi berpikir bahwa melihat atlet penyandang disabilitas di sampul majalah TIME akan mengubah banyak persepsi seputar disabilitas dan olahraga Para di India serta di kawasan Asia.”
Keyakinan itu diucapkan Joshi yang kehilangan kaki kiri dalam kecelakaan lalu lintas akibat tertabrak truk kepada Abhishyant Kidangoor dan Kannagi Khanna dari TIME.
Tak bisa dimungkiri, prestasi datang tanggung jawab dan Joshi mengakui dia perlu bersikap hati-hati, menggunakan waktu dan energinya untuk perbaikan diri dan masyarakat.
“Saya berharap dapat terus menginspirasi generasi penerus dengan prestasi saya.”
“Saya akan terus memainkan olahraga saya dan berbicara tentang pentingnya inklusi dan keragaman di berbagai forum.”
“Menjadi atlet Para pertama yang diakui dalam daftar TIME 2020 ini sebagai pembela hak penyandang disabilitas di India terasa seperti pencapaian yang luar biasa.”
“Saya senang bisa berkontribusi pada gerakan Paralimpiade di India melalui olahraga dan suara yang saya berikan,” kata Manasi Joshi.
Mematahkan Stereotip
Seiring prestasi dan popularitasnya, dari waktu ke waktu Manasi Joshi telah menjadi panutan bagi banyak gadis muda yang ingin menjadi seperti dia di India.
“Saat tumbuh dewasa, saya memiliki panutan luar biasa yang membentuk pandangan saya terhadap kehidupan dan selalu menginspirasi saya untuk bersuara tentang pikiran dan keyakinan saya.”
“Saat ini, saya benar-benar tersanjung diakui sebagai seseorang yang telah ‘mematahkan’ stereotip.”
“Mungkin, karena saya selalu percaya untuk mendengarkan suara diri sendiri, menetapkan tujuan dan bekerja untuk meraihnya.”
Such a brilliant achievement, Manasi! ???????? Totally deserved. https://t.co/P0haTnfJUo— Paralympic Games (@Paralympics) October 12, 2020
“Saya tak pernah membiarkan kecacatan saya menghentikan saya untuk melakukan apa pun yang ingin saya lakukan.”
Dengan boneka Barbie diciptakan mirip dengannya, Manasi Joshi mengikuti langkah sederet atlet para perempuan yang juga telah menginspirasi gadis-gadis di seluruh dunia.
Sebut saja peraih medali Paralimpiade asal Australia, Madison De Rozario dan juara renang Para Turki, Sumeyye Boyaci yang membantu banyak gadis untuk menjadi apa pun yang mereka impikan.
“Rasanya sungguh luar biasa memiliki Boneka Barbie One of a Kind (OOAK) yang meniru saya,” ujar Joshi di Twitter.
View this post on InstagramStaying at home, safe. Hope you all are safe too #StaySafeStayHome #home
“Saya merasa terhormat berada di liga ‘Role Model’ ini dan bergabung dengan Madison De Rozario dan Sumeyye Boyaci serta Barbie SHEROES yang memberdayakan!”
Presiden Paralympic Committee of India (PCI) Deepa Malik pun turut senang atas pengakuan terbaru para shuttler dan mengatakan ini akan memberikan dorongan besar bagi Gerakan Paralimpiade India.
“Kami butuh panutan seperti Manasi untuk menginspirasi generasi berikutnya,” Malik bicara soal kisah, tekad, keberanian, dan sikap pantang menyerah seorang Manasi Joshi.
Ganda Campuran
Manasi Joshi saat ini sedang berlatih untuk bisa lolos di nomor ganda campuran, bersama pasangannya, Rakesh Pandey, di Paralimpiade Tokyo 2020.
Dia, sebenarnya, memiliki kaki palsu lari baru untuk membantu melatih kebugarannya, seperti terlihat pada sebuah video yang dia posting di media sosial.
“Ini kaki palsu sehari-hari saya yang ketiga, dengan dua kaki palsu pertama untuk berjalan dan satu lagi untuk bermain bulu tangkis.”
“Saya masih mempelajari keterampilan berlari, menggunakan lebih banyak tangan dan bahu saya dan mencoba meningkatkan kecepatan.”
Setiap hari dia berlatih secara virtual dengan pelatih kebugaran Leandi Van Zyl dan juga mulai berlatih bulu tangkis di lapangan terdekat.
Manasi Joshi menyimpulkan bahwa kerja keras, ambisi dan ketekunan adalah hal terpenting yang diperlukan untuk sukses.
“Pesan saya untuk gadis-gadis muda adalah 'Jangan dengar siapa pun yang berkata bahwa kalian tidak dapat melakukan sesuatu.
“Kalian harus bermimpi dan mengerahkan semuanya, karena mimpi bisa jadi kenyataan'.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Persija dan Pacific Bike Akan Luncurkan Sepeda Khusus The Jakmania https://t.co/IwhePG0L8q— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 14, 2020
Berita Badminton dan Entertainment Lainnya:
Pensiun Usai Denmark Open 2020, Jan O Jorgensen Tak Pasang Target
Antonela Roccuzzo Perkenalkan Maskot Baru dalam Keluarga Lionel Messi